Beberapa minggu berlalu, kabar penyerangan keluarga pengusaha kaya Haruno masih hangat diperbincangkan. Desas-desus mengatakan jika ada yang ingin menguasai perusahaan tersebut untuk kepentingan politik. Banyak yang bersimpati, apalagi penyerangan itu sangatlah brutal dilakukan pelaku. Polisi pun sudah mengantongi nama sang pelaku yang mengharuskan mereka mendapatkan kewenangan gubernur untuk menonaktifkan terlebih dahulu salah satu bawahannya.
Pihak gubernur terus didesak agar cepat bertindak, namun dengan alasan kesibukan, sang gubernur masih belum memproses surat penonaktifan tersebut.
Merasa belum ada tindakan, kepala keluarga Haruno menyambangi gedung pemerintahan. Sayangnya sang gubernurーUchiha Fugakuーsedang mengunjungi daerah gempa di daerah yuridiksinya. Alhasil, Kizashi hanya bertemu dengan Uchiha Itachi, putra sekaligus Wakil Gubernur.
Meski sedikit terganggu dengan kehadiran Kizashi, namun Itachi bersikap profesional. "Silakan duduk, Haruno-San." Itachi kembali duduk di kursi kerjanya. "Maaf atas keterlambatan kami menangani kasus Anda. Sebagai permintaan maaf, maka saya akan memberi Anda bonus informasi yang mungkin akan menguntungkan Anda."
Kizashi mengangguk di balik meja kerja Itachi. "Bagus! Aku ingin orang itu menderita karena telah membuat putriku tak bisa menggunakan tangannya untuk beberapa bulan ke depan."
Itachi tersenyum tipis melihat antusias wajah Kizashi. "Informasi yang akan saya berikan adalah sebuah informasi yang tidak akan Anda duga sama sekali. Selama beberapa minggu ini, kami mengumpulkan bukti akan kasus ini yang melibatkan kasus lainnya. Bukankah orang itu menyerang akibat keluarganya disekap oleh putri Anda?"
"Ja-jangan asal menuduh! Aku bisa melayangkan tuntutan padamu."
"Oh, ya." Itachi menumpu dagu dengan kedua tangannya yang saling bertaut di bawah dagu. Sepasang mata kelamnya menatap tajam Kizashi. "Bocah yang putri Anda culik adalah anak angkat saya. Saya sudah mengumpulkan bukti dan saksi akan keterlibatan putri Anda atas penculikan calon istri, sekaligus ibu dari keturunan Uchiha. Naruto adalah calon istri dari Sasuke dan mereka memiliki putra keturunan Uchiha. Tidakkah Anda tanyakan siapa yang diculik oleh putri Anda, pada putri Anda, Kizashi? Jika merasa belum puas akan jawaban putri Anda, kembalilah pada saya, dan saya akan memastikan kehancuran perusahaan yang susah payah Anda bangun, bagaimana?" Itachi tersenyum lebar saat melihat Kizashi bangkit dengan kasar, dan meninggalkan ruangannya dengan membanting pintu.
Selepas kepergian Kizashi, Itachi menghubungi Sasuke perihal pengadopsian Menma. Ucapannya pada Kizashi memang benar adanya. Untuk menutupi identitas Menma, maka Itachi yang akan merawatnya dan mengatakan pada publik bahwa Menma memang keturunan dari Uchiha lainnya. Uchiha akan terus menutupi setiap celah keburukan kelakuan klannya apa pun caranya. Mereka tak mungkin membeberkan kejadian beberapa tahun lalu itu. Mereka ingin masyarakat luas mengenal Uchiha sebagai klan yang harmonis serta saling menghargai satu sama lain.
***
"Kenapa kita harus berpisah lagi?" Naruto tertunduk sedih mendengar keputusan para petinggi, baik dari pihak Uchiha maupun pamannya sendiri. Apa salahnya jika ia ingin hidup damai bersama putranya. "Aku belum terbiasa tanpa Menma, Sasuke."
Sasuke bangkit dari duduknya, kemudian bersimpuh di hadapan Naruto yang duduk di pinggiran ranjang. Kedua tangannya meraih kedua tangan Naruto, menggenggam penuh kelembutan. Kedua ibu jarinya mengelus punggung tangan Naruto. "Semua demi kebaikan bersama. Bisa kau bayangkan jika media tau, bukan hanya nama Uchiha, melainkan nama pamanmu ikut tercemar. Aku ingin Menma diakui sebagai Uchiha. Aku ingin semua orang mengenal Menma agar tidak ada lagi peristiwa seperti kemarin lag. Ini juga untuk menutupi kejadian beberapa minggu lalu. Kau tau, 'kan, kasus pengusaha Haruno mendapat perhatian publik?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tied to the Past
FanfictionNaruto disclaimer by Masashi Kishimoto. *** Naruto menikmati hidup damainya bersama kakak serta adiknya selama bertahun-tahun. Namun kedamaian itu perlahan terusik sejak pertemuannya dengan Sasuke. Sebuah kenyataan pahit mulai terkuak perlahan. Pert...