Tied- 1

6.5K 518 57
                                    

Langit cerah menyambut pagi yang damai di sebuah kota besar dengan predikat teraman di Jepang. Kota tersibuk dengan berbagai aktivitas masing-masing individu. Kota itu juga terkenal akan kualitas penduduknya yang memiliki kapasitas otak yang memadai. Tak ada manusia yang tidak berguna di sana. Semua penghuninya hanya terdiri dari kalangan alpha dan beta. Mereka tak sekalipun mengenal apa itu omega. Omega adalah sesuatu yang tabu. Keberadaannya seolah lenyap dan terlupakan. Bahkan omega adalah gender yang dianggap mitos akibat terlalu lama hilang dari kehidupan masyarakat. 

Masyarakat kini hanya memiliki dua gender saja, yaitu alpha, dan beta. Dan tak menutup kemungkinan gender itu pun akan dilenyapkan oleh pemerintah demi kesetaraan golongan. Mereka menginginkan kedamaian selalu tercipta, dan tidak ada lagi rasa tinggi hati, menyombongkan golongan tertentu. Apa pun golongannya, mereka akan beraktivitas sesuai kemampuannya.

Contohnya pemuda berambut pirang ber-gender beta yang sedang menikmati suasana pagi pertama masuk universitas. Selain seorang pelajar, ia juga seorang pekerja paruh waktu di konbini tak jauh dari rumahnya. Sesuai kemampuan dan waktu senggangnya, ia hanya bisa melakukan hal tersebut. Sebenarnya kakak perempuannya sudah melarangnya, akan tetapi ia tetap pada pendiriannya. 

"Selamat pagi, Naruto."

Pemuda yang sedang berkutat dengan apron serta peralatan masak tersenyum lebar mendengar suara ceria sang kakak. "Selamat pagi Karin-Nee."Tak kalah dengan sang kakak, pemuda bernama Uzumaki Naruto juga memiliki sifat ceria khas keturunan Uzumaki.

"Di mana Menma? Bukankah hari ini anak itu harus pergi ke tempat penginapan anak?"

"Mungkin sedang berkaca, berjaga-jaga agar penampilannya tidak mengecewakan."

Gadis berambut merah bernama Uzumaki Karin itu hanya tertawa kecil. Ia tahu jika adik ke-duanya itu sangat perfeksionis. Meski sama-sama ceria, akan tetapi Menma memiliki mulut tajam. Terkesan angkuh di matanya.

"Tidakkah kalian merasa seperti seorang penjahat dengan membicarakan orang lain dibelakang?"

"Tidak ada penjahat secantik diriku."

"Cih! Siapa bilang Karin-Nee cantik?"

Naruto menghela napas mendengar rutinitas pagi keluarga mereka. Meski hanya tinggal bertiga, namun suasana rumah selalu seperti pasar jika mereka sudah berkumpul. "Sudah, nanti terlambat!" Naruto meletakkan piring-piring berisi omurice ke depan Karin dan juga Menma. Tak lupa ia juga menyiapkan satu untuknya. 

Setelah menikmati sarapan bersama, seperti biasa Menma berbuat ulah dengan tidak mau berangkat ke tempat penitipan anak diantar Naruto. Alhasil keduanya ribut, namun tetap berujung Naruto yang menang dalam keributan tersebut. Alhasil ia harus terlambat ke kampus. 

Sedangkan Karin tidak bisa ikut dalam keributan karena ia harus bersiap-siap menyambut para mahasiswa baru. 

***

Suasana kampus begitu ramai akan aktivitas para mahasiswa baru. Masa orientasi adalah masa di mana mahasiswa lama memperkenalkan seluk beluk kampus mereka. Mahasiswa baru akan saling mencari teman baru agar mereka bisa menjalani kegiatan menuntut ilmu tanpa kesulitan. Kerjasama akan memudahkan segalanya, itulah salah satu peraturan pemerintahan yang wajib dilakukan bagi rakyatnya.

Karin yang siap menghadapi para mahasiswa baru bergerak secara berkelompok mengikuti ketuanya. Ketuanya adalah seorang pemuda yang terkenal akan kecerdasannya bermarga Uchiha. Pemuda itu terkenal akan sikap dingin dan tegasnya. Tak sekalipun kepalanya tertunduk di hadapan orang lain meski orang yang lebih tua darinya sekalipun.

Uchiha Sasuke, orang-orang sekitarnya mengenalnya sebagai pemuda sempurna. Selalu dikelilingi gadis-gadis cantik. Salah satunya adalah Haruno Sakura. Gadis alpha yang tidak sekalipun absen menempeli Sasuke di setiap kesempatan. 

Tied to the PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang