Chapter 18

5.6K 469 50
                                    

Maaf banget ya baru update lagi setelah sekian purnama 😄. Curcol bentar ya. Jadi aku hiatus sementara karena fokus menyelesaikan studi. Setelah kelar studi, rehat dulu menikmati masa2 santai bareng keluarga, liburan jg pas anak libur panjang (momennya memang pas banget). Dan setelah refresh pikiran dgn bersantai sejenak ternyata keasyikan momong anak. Anakku yg paling kecil udah genap 2 tahun dan semakin aktif, makin pecicilan, makin sering ngajak main, jadi kalau siang momong dia & gak boleh lengah. Emak2 yg punya balita pasti ngerti gimana rasanya. Sering puasa gadget jg kalau ada anak, jadi gak bisa nyambi nulis. Belum lagi ngerjain kerjaan rumah, dari pagi nyiapin bekal kakak2nya sekolah, nyiapin semua keperluan. Jadi masa2 setelah resign kerja & selesai kuliah, aku menikmati banget aktivitas sebagai ibu rumah tangga, bikin prakarya, pokoknya aktivitas yg susah aku kerjakan saat masih studi, aku kerjakan sekarang. Akhirnya ide nulis jadi ambyar 😆. Mau mulai nulis lagi jadi bingung mulai dari mana. Jujur, tiap baca tulisan sendiri rasanya kurang bagus & sepertinya selalu terjebak di genre romance. Sepertinya aku butuh menulis yg beda, mencoba hal yg baru untuk terus menyemangati diri agar bisa terus menulis. Mungkin untuk yg romance aku fokus di sini dulu, plus extra part Mantan Dosen Pembimbing & Nikah, Yuk Mas! Ada satu cerita fantasy romance yg ingin aku tulis n ide ini sebenarnya udah lama bgt ngendap. Mungkin dengan mencoba genre baru, menulis sesuatu yg beda, aku jadi semangat lagi.

Makasih utk pembaca yg masih mau baca. Aku sadar bgt, keaktifan penulis mempengaruhi loyalitas pembacanya. Cuma kadang kita harus memilih, mana yg harus dikerjakan dulu. Mudah2an kalian semua memahami aktivitasku yg lain selain menulis yg memang harus didahulukan. ❤

Happy reading...

Sepasang mata mengerjap lalu melihat sekeliling. Senyum terpatri, apalagi setelah netra itu tertambat pada seraut wajah rupawan di depannya. Jemari itu tak lagi bisa menahan diri untuk menjelajah di sepanjang rahang yang tegas.

Kemarin siang ia dan suaminya baru saja menjejakkan kaki di Pulau Dewata, dan pagi ini ia bangun di sebuah kamar hotel yang begitu nyaman dengan panorama memanjakan mata ketika membuka jendela.

Keyara tersenyum sekali lagi. Ia pandangi wajah tampan Arga tanpa bosan. Laki-laki itu sudah menempati singgasana hatinya sejak lama. Penantiannya berbuah manis. Arga mulai bergantung padanya, merasa hampa jika Keyara tak ada, dan ia tak akan tenang pergi bekerja jika belum membawa bekal yang selalu disiapkan Keyara dan meninggalkan jejak ciuman hangat di bibir istrinya.

Dan setiap malam, laki-laki itu memberikan malam romantis yang tak terlupakan. Keyara diperlakukan bak seorang ratu. Arga begitu memanjakannya, menghujaninya dengan ciuman panas dan sentuhan yang menerbangkan Keyara pada sensasi yang selalu melenakan. Semalam pun Arga begitu piawai. Jejak ciuman itu masih terasa panasnya. Kecupan basah bertebaran menghujani tubuh polosnya. Sejenak Keyara berpikir, apa Arga akan selalu bersikap hangat seperti ini? Ada rasa takut kehilangan kembali sikap manis Sang Suami, seperti dulu saat Arga masih memandangnya penuh benci. Keyara enyahkan segala prasangka. Masa lalu tak perlu diungkit. Baginya, perubahan sikap Arga dan hubungan mereka yang menghangat adalah sesuatu yang harus disyukuri, itu sudah lebih dari cukup. Ia tahu, hati Arga bukan berada dalam kendalinya. Ia hanya mampu berdoa agar Allah senantiasa menjaga jiwa dan raga Arga. Ia percaya, Arga mampu menjadi suami dan ayah yang baik untuk anak-anaknya kelak.

Perlahan mata Arga terbuka. Ia memicingkan mata, memandang sosok di hadapannya lekat, lalu satu senyum tersimpul. Keduanya saling menatap, diam beberapa detik, dan senyum manis pun menguar. Jari-jari Arga menelusuri pipi Keyara yang bersemu merah.

"Jam berapa sekarang?" tanya Arga lembut.

Keyara mengambil ponselnya. "Baru jam tiga, Mas." Ia letakkan kembali ponsel di nakas. Matanya kembali beralih pada Arga yang masih berbaring.

Behind the TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang