Bagian 02

8.3K 406 0
                                    


~ Amora ~
" Jika ada yang lebih tenang
dari malam hari,
Mungkin itu pelukanmu."

*****

"Kata siapa gue terima cinta buta lo? Dan apa kata lo tadi 'jadian?"tanya Savana balik.

Sebuah senyuman bahagia yang Bayu ukir seketika luntur ketika melihat bunga yang ia beri, Savana jatuhkan ke lantai. Parahnya lagi gadis itu menginjak-injaknya sampai hancur. Seketika ekspresi Bayu berubah menjadi sedih dan menatap sendu ke arah bunga yang menjadi lambang cintanya rusak.

Semua siswa/i yang tengah berkumpul di koridor dengan cepat mengeluarkan ponselnya masing-masing untuk mengabdikan moment yang memalukan bagi Bayu siswa cupu itu.

"Mimpi jangan terlalu tinggi, apalagi berharap jadi pacar gue. Lo dan gue sangat berbeda jauh bagaikan langit dan bumi."sarkas Savana.

"Dan yaa, lo harus ngaca kita gak slevel."impuh Savana langsung melangkahkan kakinya pergi begitu saja.

"Cowok yang menjijikan"gumam Savana saat melewati Bayu.

Yunia dan Delora yang melihat itu tertawa mengejek ke arah Bayu yang tengah menundukkan kepalanya dengan mimik wajah sedih, mata cowok itu juga terlihat berkaca-kaca.

"Ututututu, kasiannn dehh loo. Hahahaha."ejek Yunia.

"Makanya bego jangan sok-sokan mau nembak Savana. Lo cowok miskin, buriq yaa gak bakalan di terimalahh. Tipe dia tinggi, lo yang modelan rendahan kek gini gak bakalan mampu broo "impuh Yunia,

"Udah deh Yun, mending kita nyusul Sava. Gue alergi dekat-dekat orang miskin"ucap Delora menarik tangan Yunia pergi.

"Bayyy cupu, sediakan tisu banyak-banyak buat lo nangis di rumah"ejek Yunia sebelum pergi dengan Delora.

Bayu melepas kaca mata bulatnya sebentar untuk mengusap air mata yang membasahi pipinya. Kemudian memasang kembali kaca mata itu, Dengan perlahan Bayu memungut bunga mawar yang sudah hancur karna diinjak oleh orang yang dia cintai.

Ada sebagian siswi disana menatap iba dan kasian melihatnya, ada juga yang mengejek bahkan menertawakan cowok itu.

"Berdiri"suruh seorang gadis dengan nada tegas berdiri angkuh di hadapan Bayu. Entah sejak kapan gadis itu datang menghampiri.

"Gak ada gunanya lo mungut bunga yang udah rusak kek gitu, mending lo buang ke sampah"impuhnya.

Bayu dengan perlahan mendongakkan kepala, ia membenarkan kaca matanya yang melorot. Lalu berdiri dengan perlahan sembari menggenggam bunga mawar itu.

"Bunga ini sangat berharga buat aku Kak Agatha."ucap Bayu tersenyum, walaupun mata cowok itu mengisaratkan kesedihan.

Yaa, gadis itu adalah Agatha, setelah dari kantin tadi Agatha tidak sengaja melihat Bayu yang sedang menyatakan cintanya ke Savana sang primadona sekolah dengan setangai bunga mawah merah.

Satu alis gadis itu terngkat."Ohh yah? Berharga dari mananya?"tanya Agatha, sembari mengunyah permen karet di mulutnya.

"Berharga, karna bunga ini di pegang oleh Savana. Gadis pujaan hati aku. Jadi aku akan menyimpan dengan baik bunga ini walaupun sedikit rusak."ucap Bayu tersenyum, sembari menatap bunga mawar yang sudah rusak itu.

Agatha mendengar perkataan yang terdengar gila itu, menatap tidak percaya. Ia tidak habis pikir dengan pemikiran cowok di depannya ini. Apakah cinta, emang segila itu? Pikirnya. Sangat terdengar tidak waras.

AMORA Injured girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang