Bagian 08

6.5K 355 0
                                    


~ Amora ~
" Lebih memilih untuk tidak menjelaskan apapun meski pada akhirnya akan disalah pahami lagi, aku tidak harus dan tidak ingin membenarkan atau mencoba memberi pembuktian pada siapapun, tidak apa, Tuhan maha mengetahui.


****


Di kelas saat ini Amora tengah duduk di mejanya. Mata gadis itu tidak berhenti menatap ke arah pintu kelas dan juga meja Edgar yang terlihat kosong. Pikiran dan hati Amora tidak tenang, bahkan sepanjang pelajaran gadis itu hanya diam dengan raut wajah yang terlihat gelisah.

"Elan kamu dimana?"batin Amora menatap ke arah pintu kelas.

"Gak biasanya kamu kek gini sama aku Elan. Aku gak tau kamu bakalan semarah ini karna aku gak ngasih kabar."

"Maaf, aku salah Elan"

"Bodoh, kamu memang bodoh Mora. Liat sekarang? Gara-gara kesalahan kamu Elan jadi menjauh bahkan di bolos. Kamu bodoh Mora"

Amora memukul-mukul kepalanya dan tidak berhenti memaki dirinya sendiri dalam hati. Gadis itu benar-benar hilang akan kalau Edgar marah padanya. Amora merasa sangat bersalah karna sudah membuat kekasihnya semarah ini padanya bahkan menjauhi dirinya.

Agatha yang melihat Amora memukul kepalanya sendiri dengan cepat menahan tangan gadis itu.

"Lo jangan gila Amora. Menyakiti diri lo sendiri gak membuat masalah lo sama Edgar selesai."ucap Agatha yang berdiri di samping Amora sembari menahan tangan gadis itu.

Amora mendongak menatap Agatha, lalu dengan perlahan gadis itu melepas cengraman di tangannya.

"Maaf Tha"ucap Amora lirih.

Agatha menarik satu kursi untuk duduk di samping sahabatnya. Tangan gadis itu menyentuh bahu Amora.

"Emang masalah kalian berdua tu apa? Cerita sama gue, biar gue bisa bantu lo."kata Agatha.

"Elan, marah sama aku Tha karna aku gak ngasih kabar ke dia seharian. Itu karna Hp aku mati, aku lupa ngecharger."beritahu Amora.

"Cuma karna masalah itu, dia sampai semarah ini? Ohh.. Astaga"gerutu Agatha tidak habis pikir.

"Lo tenang aja biar gue yang bakalan bicara sama Edgar."impuh Agatha beranjak dari tempat duduknya.

"Gue bakalan cari dia, lo tunggu disini"niat Agatha melangkahkan kakinya.

Namun langkah gadis itu terhenti karna Areola dengan cepat mencengram lenganya, untuk menahan Agatha agar tidak pergi mencari Edgar. Satu alis gadis itu terangkat ketika menoleh ke arah Amora.

"Kenapa?"tanya Agatha.

Amora menggeleng pelan kepalanya."Gak usah Tha, biar aku aja yang mencari Elan. Karna ini masalah aku sama dia."ucapnya langsung melepas cengramannya di tangan Agatha.

Agatha menganguk paham."Tapi kalau lo butuh batuan gue, atau Edgar kasar sama lo. Telpon gue, gue bakalan datang buat lo"ucapnya menyentuh bahu Amora.

"Lo sahabat gue Re, jadi apapun masalah lo itu juga masalah gue. Ingat gue selalu ada kalau lo butuh"impuhnya dengan penuh ketulusan.

Amora tersenyum dan menggeggam tangan Agatha di bahunya."Makasih Tha, aku senang banget punya sahabat seperti kamu."

"Gue juga"balas Agatha dengan tersenyum juga.

"Aku pergi dulu mau cari Elan."pamit Amora.

"Iyaa, ingat kabarin gue kalau ada apa-apa"peringat Agatha.

"Okehh.. Siap bos"seru Amora hormat ke Agatha.

Gadis itu terkekeh melihatnya."Sudahh sana"usirnya.

Amora hanya tersenyum kemudian melangkahkan kakinya pergi keluar kelas. Agatha menatap punggung sahabatnya itu yang sudah tidak terlihat lagi di balik pintu.

AMORA Injured girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang