Bagian 26

5.1K 260 8
                                    

~Amora~
"Semakin kamu tulus,
maka siaplah menerima
rasa sakit."

****

Di apartemen, Agatha dan Edgar sedang bertengkar perkara laki-laki itu lebih memilih Amora di bandingkan dirinya sewaktu di sekolah. Bahkan di sekolah Agatha tidak menghiraukan Edgar, alhasil laki-laki itu pergi ke apartemen untuk menemui Agatha karna ingin menyelesaikan masalahnya.

"Ngapain lo kesini? Gak nyamperin Amora aja? Bukannya lo lebih milih dia di banding gue?"tanya Agatha pada Edgar yang duduk di samping nya.

"Gak gitu Agatha. Gue cuman bicara sebentar sama dia."ucap Edgar berusaha sabar menghadapi kecemburuan Agatha.

"Sebentar?" Agatha memberi jeda dengan kekehan."Hampir 3 jam lebih bahkan selesai jam pelajaran pertama, lo gak muncul buat nemuin gue."

"Itu yang dinamakan sebentar?"timpal Agatha bertanya.

Edgar terdiam mendengar perkataan Agatha yang benar adanya. Namun kemudian Edgar semakin mendekati Agatha. Kedua tangannya meraih bahu gadis itu, Agatha hanya diam ingin tahu apa yang akan di lakukan kekasihnya itu.

"Okay!! Gue akui emang salah. Tapi lo harus tau, gue lama karena ada urusan. Gue bicara sama Amora cuman sebentar setelah itu gue pergi."jelas Edgar

Edgar menangkup wajah Agatha kemudian memberikan kecupan manis di pipi gadis itu membuat pertahanan Agatha untuk tetap marah pada kekasihnya hampir runtuh.

"Maafin gue ya sayang."ucap Edgar.

Agatha menghela nafas, ia mentap manik Edgar dalam. Lalu memberikan senyum manisnya. Kedua tangan Agatha menurunkan tangan Edgar yang masih setia menangkup wajah nya.

"Lo sayang sama gue beneran kan? Lo cinta kan sama gue? Lo milih gue karna lo benar-benar suka kan?"tanya Agatha.

"Kenapa jadi lo nanya kaya gitu? Lo tau sendiri apa jawabannya. Gue sayang dan cinta sama lo 'Agatha."jawab Edgar.

Mendengar jawaban Edgar membuat Agatha tersenyum senang. Ia memeluk Edgar dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang laki-laki itu, sembari memeluk erat. Begitupun dengan Edgar, laki-laki itu membalas pelukan Agatha tak kalah eratnya. Ia juga mencium beberapa kali puncak kepala kekasihnya.

"Jangan tinggalin gue yahh Edgar. Gue udah sayang banget sama lo. Gue mau lo tetap jadi milik gue sampai kapanpun."ucap Agatha lirih dalam pelukan Edgar.

Tangan Edgar mengelus puncak kepala Agatha."Itu gak akan terjadi. Lo gak usah khawatir, karna gue akan tetap memilih lo."

Agatha melonggarkan pelukannya ia memberikan senyum manisnya. Netra gadis itu melirik bibir Edgar, kemudian menciumnya. Niat ingin memberikan kecupan singkat, Edgar malah menahan tekuk lehernya dan memperdalam ciuman keduanya.

Kalau Edgar dan Agatha sedang berciuman berbeda lagi dengan Areola. Setelah mendapat siksaan dari ayahnya, gadis itu berjalan lemah keluar dari kamar mandi dan memutuskan untuk duduk di lantai kemarik yang dingin.

Jam menunjukkan ke angka 9:56. Hampir jam 10 malam Areola belum juga tidur, gadis itu menyenderkan kepalanya di punggung ranjangnya.

 Hampir jam 10 malam Areola belum juga tidur, gadis itu menyenderkan kepalanya di punggung ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AMORA Injured girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang