Bagian 05

6.9K 326 0
                                    


~ Amora ~

" Lalu bagaimana dengan anak
Yang terluka karena Keluarganya,
namun tetap menjadi Baik?
Bagaimana luka yang disimpannya bertahun-tahun?


****

Cukup lama terdiam diposisi dengan dirinya di atas Savana, dan saling beradu tatapan, akhirnya Shakeel tersadar. Begitupun dengan Savana, keduanya bangun. Dengan Shakeel membantu gadis itu berdiri.

"Lo gak papa kan?"tanya Shakeel menatap wajah Savana, yang terlihat memerah sampai ke kuping. Apakah gadis itu salting? Pikirnya.

"Muka lo kok keliatan merah gitu?"tanya Shakeel, sedikit tersenyum.

Savana langsung mengusap wajahnya dengan membuang muka ke samping. Ia mengumpat dalam hati, karna menahan malu. Savana kembali menatap Shakeel.

"I-ini k-karna.. K-karna.. Ini karna gue terlalu banyak makai blush on, makanya keliatan merah gitu"ucap Savana tiba-tiba gagu karna gugup.

"Ohh yaa, gue minta maaf yahh. Tadi gue  beneran gak sengaja. Gue gak ngeliat lo soalnya"impuh Savana menampilkan raut bersalahnya.

"Tapi lo gak papa kan?"tanya Savana.

"Lo belum jawab pertanyaan gue tadi, lo gak papa kan? Apa ada yang sakit? Kepala lo gak sakit kan?"tanya Shakeel dengan menyentuh kepala bagian belakang Savana.

Gadis itu terdiam ketika Shakeel menyentuh kepalanya, dan bisa ia rasa sedikit elusan yang cowok itu berikan. Harum Min langsung tercium di hidung mancungnya, membuat Savana merasa candu.

Shakeel yang melihat Savana hanya diam tanpa menjawab pertanyaan nya mengerut bingung, apalagi gadis itu tanpa berkedip sedikit pun menatap dirinya.

"Ngeliat nya biasa kali."kekeh Shakeel.

Seketika Savana langsung tersadar dari tenggelamnya ia di pesona cowok di hadapannya saat ini.

"A-aa.. Iyaa, gue gak papa kok."ucap Savana tersenyum ke arah Shakeel.

Shakeel hanya menganguk kepalanya, perhatian cowok itu melirik ke arah bukunya yang terlentang di lantai, langsung berjungkok mengambilnya.

"Yaudah, Kalau gitu gue pergi dulu yahh."pamit Shakeel.

Savana menganguk kepalanya."Iyaa, silahkan El. Sekali lagi gue minta maaf yahh"

"Hmm.. Santai aja"

Setelah mengatakan itu Shakeel langsung melangkahkan kakinya pergi. Savana menangkup kedua wajahnya yang terasa panas dingin, jantung gadis itu bahkan berdetak lebih cepat. Sebuah senyuman manis terbit di bibirnya.

Savana mengigit bibir bawahnya tersenyum kesenangan."Gilaa, gue senang banget."pekiknya tertahan.

"Gila akting lo keren Sav"seru Yunia yang datang menghampiri bersama dengan Delora.

"Lo berdua tadi udah kaya drama korea anjirt, sweet bangett"impuh Yunia.

Senyum Savana sama sekali tidak luntur, hati gadis itu saat ini tengah berbunga-bunga.

"Gila Shakeel ganteng banget kalau di liat dari dekat, dia juga harum. Gue candu"pekik Savana kegirangan.

"Kalau kek gini gue jadi gak sabar buat milikin dia"impuh Savana tersenyum.

AMORA Injured girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang