extra class #03.

6.1K 703 260
                                    

ada yang komen "habis sholat kok nge-homo" ya ampun, kaget banget loh. gini ya, ini kan memang buku homo jadi universe ini gak mandang sexuality gitu kayak, lgbtq is a normal thing in this universe (kissing class universe) jadi sampai sini paham gak?


happy learning!

Satu-satunya pagar rumah warna merah mentereng khas menyambut Galang bersama motornya, standar turun bersamaan dengan hela napas panjangnya, matanya menyorot setiap titik halaman depan sampai pintu pagar yang terbuka setengah, pun keberadaan Range...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu-satunya pagar rumah warna merah mentereng khas menyambut Galang bersama motornya, standar turun bersamaan dengan hela napas panjangnya, matanya menyorot setiap titik halaman depan sampai pintu pagar yang terbuka setengah, pun keberadaan Range Rover milik abang yang udah parkir di sudut halaman luas rumah ini.

Tarikan napas panjang Galang kembali terdengar rusuh, helmnya sudah bertengger di atas tangki Kawasaki yang sudah gak di cuci selama kurang lebih enam bulan, mengingat itu, awal-awal Galang jadian sama Hara, awal-awal dia mulai sering pakai motor untuk bisa modus antar jemput Hara. Senyum kecil bernyawa pedih terpatri menghias wajah lelah Galang yang alhamdulillah sudah lebih manusiawi untuk di sebut manusia jaman now.

Langkah Galang mulai saat matahari sore mulai menyorot dari barat dan tepat saat berdiri di beranda, Mama datang dengan setelan daster merah muda dari dalam rumah, membawa serta senyuman yang sangat Galang rindukan.

"Alang, Mama kangen banget," kata sang Mama dengan nada sedikit bergetar. Pelukan Mama di leher Galang membuat putra bungsunya itu harus menunduk biar Mamanya gak jinjit, untuk saat ini, Mama adalah personel paling mungil di dalam keluarga ini, ah, setara dengan kak Astha deh, mereka collab jadi kurcaci di antara para titan.

"Iya, Ma, Galang juga kangen Mama." Tangan Galang mengusap bahu sempit Mama. Memeluk Mama sama erat seolah sedang merealisasikan kalimatnya barusan lewat tindakan.

Sampai kehadiran seorang Pria hampir setengah baya yang bersarung kusam warna ungu dan cuma pakai singlet putih memamerkan tubuh masa tuanya yang mulai mleyot dimana-mana, "masuk ya, jangan teletabisan disini, Bapak mau nyapu," kata sang kepala keluarga alias Bapak Junaedi.

Sebuah suara Plak!! terdengar setelah pelukan terlepas, itu Galang yang sedang salam sama Bapaknya, toss dulu ya bro, baru salim tangan.

"Ayo masuk," ajak Mama setelah sempat terkekeh melihat interaksi bapak-anak di depannya.

Galang dan Mama masuk biarin Bapak nyapu halaman sambil bersenandung Begadang Jangan Begadang milik iKon.

"Galang ke kamar dulu ya, Ma, mau mandi." Pamit Galang saat menemukan orang lain di dapur, melirik sedikit satu lagi spesies homo sapiens yang sedang goleran sambil mangap di ruang tengah jangan lupakan sarung merah kusam yang melilit tubuh bagian bawahnya, Galang juga punya satu warna hijau, ceritanya couple-an bertiga gitu biar so sweet sama Bapak dan Abang.

"Abang sampai subuh tadi, pulang lembur langsung berangkat kesini dia, cape, makanya di biarin tidur sama Bapak," kata Mama saat mata Galang hampir nyotot dahi abangnya yang saat semua orang sibuk eh dia malah meraih mimpi.

Kissing Class [JeongHaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang