A Romantic Place (Sasuke Sakura)

908 108 24
                                    

Mendengar suara mobil yang masuk ke pekarangan mansion mewahnya, Mikoto segera berdiri dan mengintip ke arah jendela. Mendapati putra bungsu kesayangannya turun dan menggandeng sang istri memasuki mansion. Beberapa pelayan menyambut kedatangan dua orang itu dan segera membawa barang-barangnya menuju kamar Sasuke yang sudah lama dikosongkan namun masih rutin dibersihkan oleh asisten rumah.

"Urusan kamar biar saja mereka yang urus, kita ke ruang tengah ayo!" Ajak Mikoto yang menyambut kedatangan anak dan menantunya dengan pelukan hangat dan ciuman di pipi kanan kirinya.

"Bagaimana kabar kalian? Sehat?" Tanya wanita itu lagi seraya duduk di antara keduanya.

Mereka saling berpandangan kemudian menganggukan kepala. "Kabar Ibu dan Ayah sendiri bagaimana?"

"Kabar kami baik. Ya ... meskipun di sini sedikit sepi karena Fugaku masih di luar kota dan tidak anak kecil di sini."

Sasuke dan sang istri saling berpandangan kemudian menganggukan kepalanya dan tertawa kikuk.

"Ah, Izuki jarang kemari Bu?" Tanya Sakura menatap foto keluarga yang lengkap di ruang tengah Uchiha.

"Jarang. Kalaupun kemari dia pasti main dengan tetangga sebelah dan pergi ke halaman belakang. Main bola." Tegasnya sembari mengelus bahu putranya.

"Anak laki-laki memang kurang lebih seperti itu. Di panti asuhan juga mereka hobi sekali ribut jika sudah giliran bermain bola."

Wanita itu beralih menatap Sakura dan tersenyum padanya. "Ibu tidak punya anak perempuan, kalau punya cucu perempuan pasti rasanya menyenangkan."

Mendengar itu Sakura hanya membalas senyum dan merangkul ibu mertuanya. "Maaf Sakura belum bisa memberi ibu cucu," Ucapnya sembari mengerucutkan bibir dan memeluk sang ibu mertua.

"Tak apa. Pernikahan kalian ini baru satu tahun, apalagi kalian juga sama-sama sibuk jadi cukup wajar jika kalian belum dikaruniai anak seperti suami istri yang lain. Kau sabar ya Sakura, maaf kalau kau merasa Ibu terlalu memberi tekanan padamu. Ibu tidak bermaksud menyakitimu sama sekali." Ucapnya sembari membalas pelukan menantu kesayangannya.

Sakura mengangguk. Mendengar harapan wanita itu yang sangat menginginkan cucu membuat Sakura hampir menangis.

Selama setahun dirinya dan Sasuke menyembunyikan pernikahan ini dari semua orang. Pernikahan yang tidak didasari oleh cinta melainkan rasa kesepian. Wanita itu tahu jika menjadi orangtua adalah tanggung jawab yang berat, mereka harus selaras dalam membangun keluarga sehingga tidak ada seorang pun yang telantar nantinya. Hal itu terjadi pada Sakura dulu, dibuang oleh orangtua yang tidak bertanggung jawab benar-benar menjadi luka terbesar dalam hidupnya hingga saat ini.

"Oh ya, Ibu ingin mengucapkan selamat, tidak terasa usia pernikahan kalian sudah satu tahun," Ucap Mikoto yang melepas pelukannya dari Sakura kemudian menggenggam tangan kedua anaknya. "Semoga kalian selalu rukun dan bahagia selalu."

"Amin. Terima kasih banyak untuk semuanya ya Bu ...."

Mikoto tersenyum, ia berdiri kemudian mengajak kedua anak itu ke rooftop dan memperlihatkan kejutan yang sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari. Sebuah makan malam romantis yang diberikan Mikoto untuk merayakan satu tahun pernikahan Sasuke dan Sakura.

"Ibu menyiapkan ini semua?" Tanya Sakura yang masih terkejut dan menutup mulutnya.

Mikoto tersenyum dan menganggukan kepalanya, "Ibu tahu kau tidak suka dinner di tempat keramaian, jadi Ibu sengaja menyulap rooftop mansion seperti ini supaya kau lebih nyaman. Bagaimana? Kau suka?"

Sakura sontak menganggukan kepalanya dan memeluk ibu mertuanya singkat. "Ibu, terima kasih banyak!" Ucapnya tanpa sadar menjatuhkan air matanya.

"Dan satu lagi ...," Wanita paruh baya itu merogoh sebuah amplop berukuran sedang dari saku blazernya dan memberikannya pada Sakura. "Sesekali kalian harus pergi liburan berdua. Jadi tolong atur-atur masalah pekerjaan kalian. Oke?"

Unbroken SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang