His Story Begin (Sasuke)

1.7K 250 12
                                    

Tok tok tok

"Sasuke-san."

Lelaki bersurai raven yang tengah membuat proyek di laptopnya segera mendongak dan membiarkan sekretarisnya memasuki ruangan. Wanita bersurai hitam itu masuk perlahan dan berdiri di depan meja kebesaran Sasuke kemudian menaruh sebuah undangan mewah berwarna cokelat dihiasi dengan pita berwarna emas.

Sasuke hanya melihat undangan itu sekilas. Rahangnya mengeras seketika hanya dengan melihat inisial yang terpampang di bagian depannya. Ia menatap tajam wanita di depannya.

"Seseorang menitipkan ini Sa-"

"Siapa yang memberimu ini?!"

Sekretaris itu tampak tersentak mendapati pertanyaan Sasuke dengan nada tajam dan matanya memicing ke arahnya. Tangan wanita itu tampak bergetar. "Aku mendapatkannya dari res-"

"Pergi ke resepsionis sekarang juga! Tanyakan orang itu siapa yang sudah mengantarkan undangan ini kemari!"

"Ba-baiklah."

Seusai wanita itu pergi, Sasuke mencengkram undangannya dan melemparnya ke tong sampah. Perlahan lelaki itu melangkahkan kakinya ke jendela dan menatap mobil putih yang tidak asing di matanya. Menatap lelaki bersurai perak yang menyambut gadis bersurai pirang yang baru saja keluar dari gedung kantor miliknya.

Sasuke sangat mengenali salah satunya. Dia adalah sosok yang sangat dicintainya dulu, Shion Matsuya.

***

Bugh.. Bugh.. Bugh..

Napas lelaki itu berpacu diikuti dengan bulir-bulir keringat yang turun deras dari pelipis hingga dagu dan lehernya. Entah berapa lama dirinya memukuli samsak berbobot 40 kg hingga jari-jari tangannya memar bahkan terluka.

Ia melepas beberapa kain kasa di telapak tangannya dan memilih duduk sejenak dan mengatur napasnya. Menatap langit-langit ruangan yang gelap dan selalu menjadi tempatnya menenangkan diri.

Sasuke mengepalkan tangannya dan memejamkan matanya membayangkan sosok gadis bersurai pirang yang ia lihat tadi siang berciuman dengan lelaki yang akan menjadi pasangan hidupnya. Shion dan...

"Sialan!" Umpatnya kesal mengingat wajah pria tua yang akan dinikahi oleh mantan kekasihnya itu.

"Soal pacarmu lagi?" Tanya seorang lelaki bertubuh besar yang melemparkan botol air mineral ke arah Sasuke. "Kau tidak mungkin datang kemari tanpa alasan, bukan?"

"Si gadis berambut pirang itu?" Tanya lelaki lain yang bertubuh kurus dengan gigi tajam.

Sasuke terdiam dan mengelap surai raven nya yang basah karena keringat dengan handuk. Perlahan lelaki itu menatap sendi jari tangannya yang terluka. "Delapan tahun itu... Bukan waktu yang singkat." Gumamnya dalam hati.

***

"Proyek pembangunan hotel di Saitama akan dimulai minggu depan. Kita akan sesekali pergi ke sana untuk melihat progressnya." Jelas Naruto yang memberikan gulungan kertas yang ia dapat dari drafter pada lelaki di depannya.

Lelaki bersurai raven itu hanya menoleh pada Naruto kemudian menggumam dan kembali pada pekerjaannya di laptop.

Merasa diabaikan, Naruto segera menarik kursi dan duduk berhadapan dengan lelaki itu. "Hei Teme, kudengar kau pergi ke tempat Juugo semalam. Kau sedang kacau benar?"

Tanpa menjawab lelaki itu sudah memberikan sebuah jawaban dari sorot matanya yang tajam. Dan hal itu membuat Naruto mengangguk kemudian menyandarkan punggungnya ke kursi. "Hal-hal yang bisa menggoyahkan hati seorang pria itu ada tiga. Harta, tahta, wanita. Ah bukan, mungkin lebih tepatnya, Shion Matsuya."

Unbroken SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang