Broken (Sasuke)

1.7K 209 9
                                    

"Sasuke sudah menungguku di depan, aku pergi dulu Bu." Pamit Sakura pada Tsunade yang tengah duduk di halaman belakang.

"Ah hati-hati ya, Sakura."

Sakura menganggukan kepalanya dan menggendong Tetsuya ke halaman depan menghampiri Sasuke yang menunggunya di mobil.

"Hei kenapa kita..."

Mendengar suara Sakura yang berada di belakangnya membuat lelaki yang tengah bersandar di bak mobil itu menoleh. Sasuke sempat terkejut dan menatap warna dress gadis itu dan miliknya bergantian.

Mereka memakai warna yang sama.

.

.

.

"Hei, apa saja yang kau bawa?"

Sasuke yang baru saja melajukan mobilnya ke jalanan mengerutkan alis mendapati sebuah tas besar dan juga hadiah yang berukuran besar di bangku belakang.

"Itu keperluan Tetsuya dan yang satunya itu oven, untuk hadiah pernikahan Shion."

"Oven?"

Sakura menganggukan kepala. "Shion bilang kalau dia ingin belajar membuat kue denganku. Ya, kurasa ini akan membantunya sedikit."

Sasuke bergidik. "Aku jadi teringat kue buatan dia dulu. Mengerikan."

Tawa renyah keluar dari mulut gadis di sebelahnya. "Tapi kau memakannya sampai habis bukan? Gentle sekali."

"Ya... Karena saat itu kita masih..." Sasuke menggantungkan ucapannya seraya menginjak pedal rem di perempatan jalan.

Tanpa mereka sadari semua hal yang selalu menjadi pembahasan mereka setiap saat adalah gadis itu. Shion lagi, Shion lagi.

"Oh ya Sasuke, dari semua warna pakaian yang kau punya, kenapa harus abu-abu?" Tanya Sakura menatap warna pakaian mereka yang sama persis.

"Aku tidak melihat warna. Aku memakai pakaian yang menurutku nyaman, itu saja."

"Eh, kau tidak berniat tampil spesial ya, di acara ini?"

Sasuke hanya bergumam. Sebenarnya sejak awal dia tidak berniat datang, tetapi setelah bertemu Sakura akhir-akhir ini membuat lelaki itu sedikit kuat dan berpikir untuk melangkah ke depan.

Hidup itu kadang tidak sesuai dengan hal yang kita inginkan bukan?

***

"Sean!"

Sakura yang baru tiba di parkiran hotel memanggil lelaki bersurai pirang berwajah bule yang tengah memainkan ponsel di pintu masuk hotel. Lelaki itu menoleh, membalas lambaian tangan Sakura kemudian tersenyum lebar dan menghampiri gadis yang tengah menggendong seorang bayi.

"Ah, Sakura." Sapa lelaki itu seraya memberi salam pada Sakura dan tersenyum lebar padanya.

"Lama tidak bertemu ya?"

Lelaki itu mengangguk.

Sean Matsuya. Lelaki bersurai pirang ini adalah adik kandungnya Shion. Dia lahir di Prancis dan dibesarkan di sana bersama kakek dan neneknya. Meskipun hanya bertemu beberapa kali, Sean dan Sakura cukup akrab dan sering mendiskusikan apa saja kalau mereka bertemu.

"Setelah acara resepsi ini selesai, kita akan ada acara makan malam keluarga. Kau mau ikut?" Tanya Sean sembari tersenyum dan memengang jemari kecil bayi yang berada dipangkuan gadis itu.

Sakura tertawa dan mengibaskan tangannya di depan wajah. "Tidak usah. Itu kan acara keluarga, kurasa..."

Raut wajah Sean tiba-tiba berubah menatap iris emerald Sakura yang selalu teduh di pandang. "Tentang pacarmu, aku minta maaf tidak menghadiri acara pemakamannya."

Unbroken SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang