When We We're Young III (Sasuke)

822 142 7
                                    

"Jadi..."

"Sasuke?"

"Sasuke."

"Sasuke!"

"Hn?"

Lelaki bersurai raven itu baru mendongak dan bergumam dipanggilan ketiga. Membuat wajah kekasihnya kusut dan ia baru bertanya. "Ada apa?"

Gadis bersurai pirang itu cemberut, kemudian mengendikan bahu dan mengaduk-aduk minumannya kesal. "Tidak tahu."

"Maaf maaf, aku tidak fokus. Ada apa Shion?" Lelaki itu segera menaruh ponselnya dan beralih menggenggam tangan ramping kekasihnya.

"Lupakan saja! Aku sudah lupa. Tidak penting."

Sasuke mengatur napas dan bersikap sesantai mungkin untuk menenangkan kekasihnya. Shion Matsuya itu unik. Hanya ada satu di dunia dan lelaki itu dengan sungguh-sungguh akan berada di sisinya dengan baik. Kurang lebih janji itu yang selalu ia pegang hingga saat ini.

"Kau sedang mengetik pesan untuk siapa?"

Belum Sasuke bertanya, gadis itu rupanya kembali bicara meskipun wajahnya masih tampak kusut.

"Oh tadi Sakura, dia-"

"Kau tampaknya dekat sekali ya dengan Sakura?"

"Ya... Karena kita satu kelas."

"Jadi kau suka Sakura? Dia cantik?"

"Dia can... Tunggu, kenapa jadi Sakura?"

Shion tidak menjawab. Dia hanya meminum cappucino-nya sampai habis kemudian bangkit dari meja dan meninggalkan kafe. Membuat Sasuke ikut bangkit, dan dengan segera mengejar kekasihnya di luar.

Kaki Shion cukup jenjang, sehingga langkahnya lebar, namun tidak selebar milik lelaki itu. Ya, dengan segera Sasuke menggenggam tangan Shion dan menariknya sehingga mereka berhadapan.

"Ayolah, kau ini kenapa?"

Shion memalingkan muka, mencoba melepas genggaman tangannya namun pegangan kekasihnya cukup kuat dan membuat matanya memerah dan air matanya turun tidak tertahan lagi.

"Hei, aku benar-benar minta maaf," Ucap Sasuke sembari mengangkat tangannya ke pipi gadis itu. "Lihat kemari!"

Shion masih enggan untuk menatap lelaki yang ada di depannya saat ini. Namun menyadari kalau ini tempat umum, banyak orang-orang yang berlalu-lalang, ia segera menghapus air matanya dan mendongak menatap iris gelap kekasihnya yang lebih tinggi.

"Kau menyebalkan!"

"Iya iya, aku memang terkadang menyebalkan. Aku minta maaf."

"Kau buaya! Tukang selingkuh!"

Mendengar tuduhan Shion seperti ini membuat lelaki itu terkekeh. Mereka telah menjalani hubungan sebagai kekasih beberapa bulan lalu, dan untuk pertama kalinya ia melihat Shion cemburu seperti ini. Rasanya lucu sekali.

"Tidak. Aku tidak selingkuh."

Gadis itu hanya mengerucutkan bibirnya. Mendekatkan tubuhnya pada lelaki itu dan bersandar pada dada bidangnya. "Tapi kau dekat dengan Sakura."

Sasuke menghela napas kemudian mengelus puncak kepala gadis itu. Menjinakan Shion Matsuya memang seharusnya seperti ini. Membiarkan dirinya tenang terlebih dahulu, kemudian menjelaskan padanya pelan-pelan. Jika tidak, ya mungkin dia akan mengamuk seperti singa yang kelaparan padanya.

***

"Oh, jadi dia temanmu yang itu."

Sasuke yang tengah menyetir menganggukan kepalanya setelah memberi penjelasan singkat pada kekasihnya di sepanjang jalan. Sakura hanya gadis biasa yang sederhana. Sasuke bisa dekat dengannya karena mereka berada di kelas yang sama. Bukan karena memiliki hubungan spesial atau apapun yang dituduhkan kekasihnya. Salah sekali.

Unbroken SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang