Prologue

4.2K 293 14
                                    

Terik matahari di pertengahan musim panas ini memang tiada dua. Tak sedikit orang-orang di sini yang memakai pakaian terbuka ketimbang memakai yukata ke acara festival yang selalu diadakan setiap tahunnya. Termasuk seorang gadis kecil bersurai merah muda yang memakai flower dress berwarna kuning cerah dan menggemaskan.

"Tunggu di sini ya."

Gadis kecil yang masih berusia lima tahun itu menatap heran sang Ibu yang tiba-tiba melepas genggaman tangannya.

"Mama mau ke mana?" Tanyanya dengan mata berbinar ketika Ibunya berbisik dan memberikan tawa ringan pada pemuda yang tampak lebih muda dari Ibunya. "Ma?"

Wanita bersurai kuning terang itu tersenyum dan mengelus puncak kepala putrinya. "Kau mau es krim bukan? Mama akan membelikannya untukmu, tunggu sebentar."

"Aku ikut." Pinta gadis itu yang kembali menggenggam tangan Ibunya.

Sang Ibu perlahan berjongkok dan memegang bahu putri kecilnya. "Sakura sayang... Mama tidak akan lama. Tunggu di sini dan Mama akan kembali, mengerti?"

Gadis kecil bernama Sakura itu melepas genggaman tangannya dan memberi anggukan. Membiarkan sang Ibu dan pemuda itu berjalan meninggalkannya sendiri di sebuah lampu taman di tengah-tengah acara festival yang ramai.

Satu hal yang ia yakini, sang Ibu akan kembali. Pasti.

***

"Bu, aku menjual kue ini dan uangnya segini. Benar 'kan?"

Tsunade menyunggingkan senyumnya ketika Gaara, anak lelaki bersurai merah itu menunjukan uang yang ia dapat dengan menjual kuenya selama ditinggal ke toilet lima menit lalu.

Wanita itu tersenyum dan mengusap kepala merahnya. "Kita berkeliling lagi, siap?"

Anak lelaki itu mengangguk semangat dan mengekori langkah wanita di depannya. Ikut menjajali kue kering dan kue basah buatan Tsunade.

"Kue... Kue... Kue kering kue basah semua ada..."

Tsunade menghitung hasil penjualan kuenya, setelah itu ia memasukannya ke dalam keranjang. Semua dagangannya laku terjual dan yang tersisa hanya dua puding cokelat dan satu pie susu.

"Ini untukmu."

Gaara yang tengah bermain dengan kucing hitam dipangkuannya itu mendongak. Menatap Tsunade dan senyumnya merekah ketika mendapati puding cokelat kesukaannya masih tersisa.

Langit mulai berubah gelap. Acara festival di taman ini perlahan semakin sepi dan para pedagang membereskan dagangannya untuk berpindah tempat ke festival malam di tempat lain.

"Kita pulang, Gaara."

"Ah."

Lelaki itu turun dari bangku taman dan mengikuti langkah Ibu asuhnya keluar dari taman. Namun langkah anak itu terhenti seketika.

"Mama..."

"Ada apa Gaara?"

Lelaki itu berbalik dan berjalan mengikuti suara gumaman yang samar-samar terdengar.

"Mama..."

Gaara terus berjalan dan menemukan seorang gadis seumurannya yang memeluk lututnya di dekat bangku taman yang terhalang semak-semak. Gadis itu terisak.

"Mama..." Panggil gadis itu lagi sembari terisak.

Gaara menoleh ke arah Tsunade yang menatap gadis itu cemas. Perlahan wanita itu berjongkok dan menatap gadis kecil itu dari dekat. "Mamamu ke mana?"

"Membeli es krim."

Menatap wajah polos gadis itu membuat hati Tsunade terasa sakit dan merasa kasihan. Ia mengusap surai merah mudanya yang terasa panas dan menyentuh kening dan wajahnya yang tampak demam.

"Mama bilang dia akan kembali." Tambah gadis itu.

"Sejak kapan kau di sini?" Tanya Tsunade lagi.

Gadis itu mendongak dan menatap tugu taman dengan jam besar di atasnya. "Dua belas."

Tsunade menggigit bibir bawahnya dan menoleh ke arah Gaara yang juga menatap gadis bersurai merah itu penuh iba. "Bisa kau tunggu dia di sini. Ibu akan ke pos sebentar."

Gaara mengangguk dan membiarkan Ibu asuhnya pergi kemudian menemani gadis bersurai merah muda yang terus menangis. Lelaki itu perlahan mengeluarkan sebuah puding cokelat dari tasnya dan memberikannya pada gadis itu.

"Ini enak, makanlah," Ujarnya seraya menaruh puding cokelat di atas pangkuan gadis itu. "Namamu siapa?"

Gadis itu meraih puding ditangannya dan air matanya jatuh seketika. "Namaku... Hiks... Sakura."

***

"Mamaku mana?"

Tsunade menyunggingkan senyumannya dan memeras handuk kecil dengan air hangat untuk mengompres kening Sakura. Sakura, gadis kecil yang baru ia temui kemarin sore itu baru terbangun dari tidurnya yang lelap semalam.

"Mamamu belum pulang, untuk sementara, kalau kau di sini tidak apa-apa?"

Sakura terdiam dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan yang teramat asing untuknya. Sebuah kamar yang cukup luas dengan beberapa ranjang single yang berjajar memenuhi ruangan ini.

"Namanya Sakura, matanya hijau dan rambutnya merah muda seperti gulali. Aku tidak bohong!"

Sakura dan Tsunade menoleh ke arah pintu yang terbuka diikut tujuh orang anak berusia 3 sampai 10 tahun yang berburu memasuki kamar.

"Ah... Namamu Sakura."

"Gaara benar, rambutnya seperti gulali."

"Ah, dia cantik, bajunya juga bagus."

"Dia sedang sakit Bu?"

"Ah iya, Sakura sakit apa Bu?"

Tsunade tersenyum dan mengelus rambut anak-anak asuhnya satu persatu. Ia mengenalkan Sakura pada anak-anaknya yang tak lama lagi akan menjadi keluarga barunya.

Kemarin sore Tsunade sudah menghubungi petugas yang biasanya mengamankan acara festival dan petugas itu sama sekali tidak tahu mengenai gadis itu. Tsunade bahkan melapor ke kantor polisi terdekat barangkali ada orangtua yang memang kehilangan seorang anak perempuan. Dan menunggu proses itu, Tsunade akan merawatnya di panti kecilnya untuk bergabung dengan anak-anak asuhnya yang lain.

Melihat senyuman Sakura yang masih terbaring di ranjang membuat Tsunade merasa tenang. Anak-anak asuhnya itu menyambut Sakura dengan baik.

Jika memang tidak ada keluarga yang mencari keberadaan Sakura, itu artinya gadis itu bernasib sama dengan anak-anak Tsunade yang lain. Dibuang dan dicampakan oleh kedua orangtuanya atau keluarganya.

***

.

.

Halo semuanyaaa!!!

Aku kembali dengan cerita baru nih ehehe😊 Semoga suka ya.. Alirannya ga akan jauh-jauh dari romance, adult, hurt, family etc.

Udah kenal aku kan? Panggil aja Mia/teteh/neng/kakak/sayang atau apa we terserah :')

Have fun ya! Thanks for reading❤

Chapter next : Her Story Begin

Unbroken SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang