"Prancis seharusnya sedang musim panas bukan? Kenapa ini terasa dingin?"
Sakura menggosokan tangannya kemudian memasuki lift hotel diikuti sang suami yang berjalan di belakangnya. Pintu lift tertutup, memunculkan pantulan wanita bersurai merah muda yang terlihat jauh lebih pendek dari lelaki di sebelahnya. Dari pantulan lift Sasuke tampak meraih salah satu tangan Sakura, ia mencium punggung tangannya kemudian meniupnya pelan. Membuat Sakura terkejut dan segera membulatkan mata ke arahnya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya wanita itu seraya menarik tangannya yang ada di genggaman sang suami.
"Tadi kau bilang dingin 'kan?" Tanya lelaki itu sembari memiringkan kepalanya pada sang istri.
"Ya aku memang bilang begitu, tapi ...." Sakura menanggalkan ucapannya kemudian memalingkan wajah. "Lebih hangat kalau dipeluk."
Mendengar itu Sasuke hanya tertawa remeh kemudian pergi meninggalkan istrinya setelah pintu liftnya terbuka. Membuat sang istri kesal dan mengerucutkan bibirnya.
.
"Terima kasih banyak." Ucap Sasuke seraya memberi tip pada pelayan hotel kemudian lanjut menarik kopernya hingga kamar.
"Hotel pilihan Ibu benar-benar bagus." Ucap Sakura sembari menatap jendela kamarnya yang besar dan memberikan view yang tak kalah indah. Dari posisinya itu, ia bisa menatap Eiffel Tower yang berada sejajar lurus dengan kamar hotelnya.
"Kau mau ke sana?" Tanya Sasuke sembari berjalan dan berdiri di sebelah istrinya.
Sakura mengangguk. "Tidak jauh dari sini ternyata."
Lelaki bersurai raven itu merangkul istrinya dan mengelus lengannya. "Kau siap-siap kalau begitu. Kita ke sana."
Mendengar itu Sakura segera melirik sang suami dan menghela napas. "Kita di sini masih lama Sasuke, tidak usah buru-buru."
"Ah baiklah kalau begitu."
"Aku ingin rebahan dulu, setelah itu mandi lalu jalan-jalan nanti siang." Sakura melepas rangkulan suaminya dan segera merangkak naik ke atas ranjangnya yang sangat nyaman. "Aku ingin tidur sebentar, nanti tolong bangunkan!"
Sasuke hanya mengangguk setuju dan duduk di pinggir ranjang. Ia membuka ponselnya dan mengabari keluarganya kalau mereka sudah sampai.
Pergi ke Paris bersama Sakura, lelaki itu tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya.
***
"Terima kasih."
Sakura yang tengah duduk di bangku taman memberikan senyuman lebar melihat kedatangan suaminya yang membawa satu cup gelato rasa moka dan juga satu porsi churros dengan taburan cinnamon untuk mereka makan berdua.
"Pantas saja harganya mahal, ternyata churros-nya sebanyak ini?" Tanya Sakura seraya menggeser makanannya ke tengah meja.
Lelaki itu mengangguk setuju, "Kupikir satu porsi akan cukup untuk kita berdua. Setelah ini kau pasti ingin mencoba makanan yang lain juga bukan?"
Sakura menganggukan kepalanya seraya memakan gelato dan menyodorkannya pada sang suami. "Kau yakin tidak mau es krim? Ini benar-benar es krim yang paling enak yang pernah kucoba!"
Lelaki itu menatap es krimnya sekilas kemudian menggeleng. "Tidak, hanya kau orang aneh yang merasa dingin tapi malah memesan es krim."
Wanita itu tertawa dan ikut menyantap churros di depannya. "Aku hanya penasaran dengan kedai itu Sasuke, sejak kemarin sepertinya ramai pembeli."
"Ya, varian es krim di sana memang banyak. Belum lagi banyak jenis-jenis roti yang tidak pernah kulihat sebelumnya."
Mendengar itu Sakura tersenyum dan memasukan tangannya yang terasa dingin ke saku jaket. "Melihat kedai itu rasanya aku ingin punya toko kue lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbroken Soul
FanfictionSemua ikatan itu terjalin atas dasar cinta. Tetapi percaya atau tidak, hal itu tidak terjadi dalam hubungan kita. Kecuali hanya satu sisi saja, "Aku mencintaimu, tetapi kau tidak." . . Sasuke x Sakura Naruto © Masashi Kishimoto