"Jadi kau sudah akrab dengan teman-temanmu ya?"
Sakura yang baru saja mematikan teleponnya mendongak kemudian tersenyum ke arah Gaara yang melipat kedua tangannya dan berdiri di pintu dapur.
"Begitulah... Kita sering berdiskusi masalah tugas."
Gaara menganggukan kepalanya sembari menghampiri Sakura dan membantunya memasukan beberapa chocochips cookies ke wadah besar untuk ia bawa ke sekolah. Rencananya gadis itu akan membagikannya pada teman-teman kelas. Barangkali mereka menyukainya dan semoga saja mereka bisa memesan langsung ke toko kue milik Ibu Tsunade nantinya.
"Sudah selesai," Ujar Sakura seraya bertepuk tangan kemudian memakai tasnya dan bersiap pergi ke sekolah. "Ayo berangkat!"
***
"Ini untukmu."
Sakura segera menyodorkan tempat makan berukuran bulat pada lelaki yang duduk di sebelah bangkunya. Membuat lelaki itu heran dan mengerutkan alis.
"Aku ingin memberikannya tadi pagi, tapi kau datang terlambat."
Sasuke membuka tempat makan itu dan mendapati nasi kepal dan kani roll di dalamnya. "Kau sengaja membuat ini untukku?"
Sakura menganggukan kepala dan membuka bekal makan siangnya juga. "Tadinya aku ingin memberi kue juga sama seperti yang lain. Tapi kau tidak suka manis 'kan?"
Lelaki itu mengedarkan pandangannya ke seluruh teman-teman di kelas. Pantas saja beberapa dari mereka memang tengah menyantap kue kering berukuran besar yang diberi pita berwarna merah muda. Rupanya itu dari Sakura.
"Ini enak sekali Sakura-san, kalau aku pesan lagi boleh?"
Sakura menganggukan kepalanya penuh semangat. "Kau boleh pesan padaku atau datang ke toko langsung Yuna-chan."
"Sore ini buka?"
"Tentu, kami buka sampai pukul 6 sore."
Sakura menyunggingkan senyum ketika mendapat respon-respon bagus tentang kue kering buatannya. Ya, meskipun resep original kue itu milik Tsunade tetapi dari inovasi bentuk, kemasan dan varian rasanya Sakura sendiri yang membuatnya. Dan dia cukup senang.
"Hanya aku yang diberi ini?" Tanya lelaki itu yang memotong sumpitnya dan memakan bekal dari Sakura.
"Kau... Tidak suka?"
"Tidak aku memang lebih suka ini dari pada kue," Jawabnya seraya menunjuk kani roll dan potongan salad yang masih segar. "Ini seperti makanan pembuka sebelum aku ke kantin."
Sakura tertawa dan ikut menyantap kani roll di tempat makannya. "Di panti asuhanku banyak anak-anak. Aku jadi lupa membedakan porsinya, maaf ya."
"Tak apa. Sudah dibuatkan saja aku merasa senang, terima kasih banyak Sakura."
Sakura yang mulutnya dipenuhi makanan hanya menganggukan kepalanya dan memberi jempol pada lelaki itu. Membuat Sasuke tersenyum tipis kemudian pergi ke kantin.
Dan lagi, Sakura mendapati gadis bernama Shion yang berdiri di pintu kelas dan tampak menunggu Sasuke di sana.
Sasuke segera menghampirinya, dan Shion rupanya tidak sendiri, dia diikuti beberapa gadis cantik lain yang semacam gang-nya atau teman-teman dekatnya.
"Pacarnya Sasuke itu benar-benar seperti malaikat ya? Cantik sekali."
Sakura menoleh ke sisi kiri dan kanan. Bukan hanya dia saja, tetapi teman-temannya yang lain juga tampak takjub pada paras cantik gadis bersurai pirang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbroken Soul
FanfictionSemua ikatan itu terjalin atas dasar cinta. Tetapi percaya atau tidak, hal itu tidak terjadi dalam hubungan kita. Kecuali hanya satu sisi saja, "Aku mencintaimu, tetapi kau tidak." . . Sasuke x Sakura Naruto © Masashi Kishimoto