Problem (Sakura)

1.3K 197 5
                                    

Sepasang flat shoes berwarna hijau muda menapaki sebuah lantai marmer mewah yang sudah lama tidak ia pijaki selama bertahun-tahun. Mansion Uchiha masih tidak berubah, memiliki gaya rumah yang khas dengan desain interior yang estetik.

"Lama tidak jumpa ya Bu." Sapa Naruto sembari melebarkan tangannya dan memeluk wanita bersurai hitam yang masih terlihat cantik di depannya.

"Apanya yang lama, kau baru saja kemari minggu lalu, Naruto!" Ujarnya sembari tertawa dan membalas pelukan lelaki itu.

Lelaki itu ikut terkekeh dan tak lama melepas pelukannya. Matanya melirik ke belakang dan memamerkan sosok gadis bersurai merah muda yang tampak santai dengan jumpsuit hitam di tubuhnya. "Lihat siapa yang kubawa, Ibu masih ingat?"

"Aa... Tentu saja, bagaimana kabarmu Sakura?" Tanya wanita paruh baya itu yang langsung memberi pelukan hangat pada Sakura.

"Kabarku baik Bu." Jawab Sakura seraya membalas pelukan wanita itu.

"Kau hampir tidak pernah berkunjung kemari lagi semenjak lulus sekolah. Sombong sekali."

"Hahaha maaf Bu, saat itu aku melanjutkan kuliah di luar kota, jadi..."

Mikoto tersenyum lebar dan mencubit kedua pipi gadis di depannya yang selalu membuatnya gemas. "Kau bertambah cantik saja. Kapan menikah?"

Menanggapi pertanyaan itu Sakura hanya memberikan tawa ringan pada Mikoto. "Ya... Kapan-kapan Bu." Jawabnya.

Mikoto ikut tertawa seraya membiarkan Naruto dan Sakura masuk ke ruang tengah untuk berkumpul dengan anggota keluarga yang lain.

"Hei, itu Bibi Sakura, kau tidak mau bersalaman padanya?" Ujar Izumi pada anak lelakinya yang tampak malu-malu dengan kedatangan Naruto dan Sakura di sana.

"Ah... Izuki sudah besar ya?" Ujar Sakura yang menghampiri anak lelaki yang bersembunyi di punggung sang Ibu.

"Hm... Anak ini sering malu-malu jika bertemu orang baru. Ya, sebenarnya kau bukan orang baru kalau dia ingat lagi," Balas Izumi yang mengacak surai hitam anak lelakinya. "Omong-omong, bagaimana kabarmu?"

"Kabarku baik Kak. Kak Izu?"

"Kabarku juga baik."

Sakura memberi senyuman lebar dan mulai membicarakan banyak hal dengan wanita itu. Membahas masa lalu, masalah pekerjaan, mengurus anak dan lain-lain. Setelah cukup banyak mengobrol dengan Izumi, Sakura baru menyadari sosok gadis bersurai hitam panjang yang duduk di sebelah Mikoto.

"Dia Saara, Ibu bilang calonnya Sasuke."

Sakura terkekeh pelan mendapati Izumi yang bisa membaca pikirannya. Gadis cantik bersurai hitam itu rupanya Saara, gadis yang pernah diceritakan Naruto sebelumnya.

Saara adalah seorang model, dia juga menjadi kepala marketing di perusahaan Ibunya di bidang fashion. Ya... Cantik, pintar dan menarik biasanya menjadi taraf utama dalam pemilihan pasangan hidup para lelaki. Dan sepertinya gadis itu memiliki semuanya.

"Dia Sakura. Gadis yang pernah Ibu ceritakan sebelumnya."

Sakura memberikan lambaian tangan pada gadis itu dan menjulurkan tangannya.  "Namaku Sakura, senang bertemu denganmu."

Saara memberikan senyuman tipis seraya membalas genggaman tangannya. "Saara. Senang bertemu denganmu juga."

"Oh ya, apa Sakura-san teman dekatnya Sasuke?"

Raut wajah Sakura sedikit heran mendapati pertanyaan yang to the point dari gadis itu. "Ya begitulah. Aku satu kelas dengannya selama tiga tahun di SMA, jadi ya aku cukup mengenalinya."

Unbroken SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang