Making Love Without Love (Sasuke Sakura)

1K 121 27
                                    

"Jadi selama ini Sakura-san dan Sasuke-san LDR?"

Sakura yang tengah mengerjakan laporan mingguan proyek mengangguk. Ia juga merapikan berkas laporan keuangan yang kemudian ia taruh di meja Hani, salah satu staf barunya di bagian budget controling. Memiliki partner kerja seorang perempuan memang seperti ini, bukan hanya tangan saja yang bekerja, melainkan mulut juga.

"Dulu kalian pernah satu proyek bersamaan?"

"Belum. Ketika aku masuk, suamiku dipindah ke proyek baru di Yokohama."

"Kudengar proyek yang dibangun Sasuke-san itu berjalan dengan baik." Hani meregangkan persendian jarinya kemudian menyesap flat white kesukaannya. "Rencananya Sasuke-san akan memimpin proyek baru lagi bukan? Di mana?"

Sakura terdiam. Ia menatap cincin yang melingkar di jari manisnya cukup lama kemudian mendesah samar. "Proyeknya ... Di Nagasaki."

"Eh? Apa itu tidak terlalu jauh?"

Mendengar respon yang diberikan Hani, wanita itu hanya mengangguk dan mendesah pelan. Itu artinya, dia akan semakin jauh lagi dengan suaminya.

***

"Hari ini, bagaimana?"

Sakura menatap langit-langit kamarnya kemudian berbalik ke arah kanan. Menatap sisi ranjang yang selalu kosong saat hari kerja. Rasanya sedikit tidak adil, kenapa hari-hari bersama suaminya selalu terasa singkat?

"Halo? Kau sudah tidur?"

Sakura mengerjap dan segera menatap ponsel yang masih terhubung dengan nomor suaminya. Sepertinya dia terdiam cukup lama tadi. Sampai-sampai lelaki di seberang teleponnya memanggil namanya berkali-kali.

"Aku belum tidur. Ya, seharian ini aku terjun ke lapangan, lumayan melelahkan."

"Ah, kau sudah tidak satu proyek dengan Naruto ya?"

Sakura bergumam sembari menganggukan kepalanya. Lelaki bersurai kuning itu ditugaskan untuk pindah ke proyek baru di Saitama. Dan selagi menunggu pengganti, Sakura lah yang harus menghandle seluruh pekerjaannya hingga pekan depan.

"Turun ke lapangan langsung pasti cukup bukan? Oh ya, apa jangan-jangan kau sudah mau tidur?"

"Hm ... Belum."

"Akhir pekan masih lama. Kau perlu banyak istirahat Sakura."

"Ya, kau juga," Balas wanita itu sembari tertawa dan mengubah posisinya menjadi tengkurap. "Omong-omong bagaimana proyek di Nagasaki?"

"Proyeknya mungkin akan dimulai saat musim panas. Enam bulan dari sekarang."

"Oh."

"Memangnya kenapa?"

"Tidak apa-apa. Aku hanya berpikir kalau Tokyo dan Nagasaki itu ..."

"Jauh ya?" Potong lelaki itu sembari tertawa ringan.

"Ya, jauh. Kau benar." Sakura ikut tertawa.

"Supaya tidak jauh, kau mau ikut denganku ke Nagasaki? Di sana nyaman."

Unbroken SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang