Seorang wanita berumur 24 tahun berjalan disebuah pusat perbelanjaan disebuah shop kecantikan dengan mengunakan dress coklat muda motif bunga selutut.
Ditemani bodyguard dibelakang nya dia berjalan sambil memilih-milih berbagai macam produk kecantikan dari serum wajah hingga perlengkapan mandi.
"Hm.. istri nya Darren suka apa ya?? Aku kan belum pernah bertemu dia?" Katanya sambil berpikir.
***
"Gua jadi nostalgia sama tempat ini. Hebat lu beli tempat ini sebelum punah ya," kata Gaston sambil mengangkat gelas anggur nya.
Darren tersenyum bangga. "Gua masih ingin memiliki tempat ini tanpa ada gangguan, jadi gua beli tempat ini, kalau lagi bosen kerja."
"Haduh.. sebosen-bosennya kerja gua juga kali, siapa yang enggak bosen bulak-balik negara hingga kota cuma buat bisnis. Untung istri gua enggak ngomel dibawa kesana kemari." Darren hanya bergumam.
Kedua pria itu menatap keindahan pantai dari atas balkon sebuah Villa milik Darren. Mereka duduk di meja melingkar, ada dua kursi yang masih kosong. Yaitu milik para istri.
Gaston menarik nafas dalam, lalu menghela nafasnya. Ia sangat rindu dengan udara kota Jakarta, sudah beberapa tahun dia tinggal di Belanda dan Jakarta tidak banyak berubah.
Didalam keheningan mereka yang diiringi suara musik jaz, tiba-tiba seorang wanita melangkah menuju balkon dimana para pria itu berada, sambil menggenggam dua paper bag.
"Hai semua!!" Sapa wanita ber dress bunga, membuat kedua pria itu menoleh kompak.
Gaston tersenyum hangat, istrinya itu memeluk Gaston sambil mencium bibir pria itu sesaat. "Hey Darren, lama tidak bertemu. Nice too meet you," ucap wanita itu tersenyum ramah.
Darren tersenyum, "Hey," katanya bertos dengan wanita itu.
Seorang pramusaji datang, lalu menuangkan anggur kegelas dihadapan istri Gaston. "Udah lama kita gak kumpul-kumpul gini. Mumpung Gaston lagi free jadi kita balik ke indo deh, thanks ya buat sambutan hangatnya."
"Tenang aja. Mudah kok ini,"
"Sebenarnya aku masih betah di Belanda. Cuma karena denger kamu sudah punya istri, jadi aku tertarik ikut deh, pengen tahu cewek mana yang kamu pilih. Sekarang, dimana istrimu itu?" tanya wanita itu menyapu pandangan keseluruh balkon yang cukup luas.
Darren meletakan gelas anggurnya, "Dia lagi bersiap. Sebentar lagi juga dateng," ucapnya membuat kedua sahabatnya mengangguk mengerti.
"Jadi seperti apa dia? Namanya siapa? Dia berasal darimana?" tanya istri Gaston bertubi-tubi.
"Dia masih sangat muda, mahasiswi di universitas pelita harapan. Dia anak dari pengusaha lokal. Kita baru lima bulan menikah dan urusan nama, nanti kita lihat sendiri."
Gaston dan istrinya mengangguk terkesan. Darren lalu melirik kedalam Villa saat melihat Dean yang baru datang. Itu berarti gadis itu sudah datang. Darren mengangguk saat mendapatkan kode dari sekertarisnya.
"Istri gue udah dateng." ucap Darren membuat kedua sahabatnya menenggok kearah pintu kompak. Senyum mereka terbit saat melihat seorang gadis mengunakan dress dark grey panjang, sangat menawan, ditambah make up tipis yang nutupi wajah juga rambutnya yang sedikit ditata. Cantik dan sangat menawan.
Ansa mendongkakkan kepala, menatap teman-teman Darren bergantian dengan rasa gugup yang menjalar. Gadis itu meneguk ludah kasar, meremas dress nya. Ia mencoba menampilnya senyum nya sebaik mungkin, ia tidak mau membuat kesan buruk untuk sahabat Darren. Karena pria itu sudah menbayarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Om! Husband?!
Romance[END] "Jodoh gue itu sugar daddy. Om-om kaya berduit, gak ada modelan beban keluarga kayak gitu.." "Elehh.. emang ada om-om yang mau sama lo?" "Eh jangan salah. Gue cantik lhoo.." *** Khansa Jovanka, gadis yang duduk dikelas 12 SMA. Sang papah mende...