[END]
"Jodoh gue itu sugar daddy. Om-om kaya berduit, gak ada modelan beban keluarga kayak gitu.."
"Elehh.. emang ada om-om yang mau sama lo?"
"Eh jangan salah. Gue cantik lhoo.."
***
Khansa Jovanka, gadis yang duduk dikelas 12 SMA. Sang papah mende...
Darren baru saja selesai mengganti pakaian, ia turun lalu duduk dimeja makan. Pandangannya tertuju kala melihat meja makan yang masih kosong melompong, biasanya pagi-pagi begini para pelayan sudah membuatkan sarapan. Namun hari ini kemana perginya para pelayan itu? Apakah Darren harus memecat mereka karena tidak becus bekerja?
Ia menarik kursi lalu duduk didepan meja makan. Hening sesaat tiba-tiba dia mendengar suara seseorang yang tengah memasak.
Darren bangkit berjalan kearah dapur. Berdiri diambang pintu, kedua sudut bibirnya terangkat kecil.
"Kenapa bukan para pelayan yang masak?" Tanya Darren memecah keheningan membuat fokus Ansa hilang.
Gadis itu menoleh. "Om udah bangun?" Tanyanya dibalas anggukan kepala Darren yang menyandarkan bahu di pintu.
"Jawaban dari pertanyaan pertama saya mana?" Tanyanya melipat tangan di dada.
Ansa berbalik kembali mengaduk tumisan. "Saya yang menyuruh mereka untuk tidak memasak sarapan hari ini. Karena saya yang akan memasak,"
"Kamu bisa?"
"Kalau gak bisa enggak akan saya lakukan lah om." Cetus Ansa bergerutu. "Udah sana om tunggu dimeja makan aja, daripada lihatin saya mulu. Gak pegel berdiri terus?"
"Enggak juga, saya lebih nyaman melihat kamu."
"Apa?"
"Ah, tidak." Darren berdiri tegap lalu melangkah meninggalkan dapur. Pria itu duduk kembali dimeja makan mengeluarkan ponselnya.
Sebuah tangan menyentuh bahunya membuat Darren menoleh. "Tumben udah bangun lu?" Itu Gaston baru turun dari kamarnya.
"Suka-suka gua kali." Tungkas Darren.
Gaston menarik kursi disamping Darren. "Lu liat istri gua gak? Dia ilang pas gua bangun anjir."
Harum masakan masuk keindra penciuman kedua pria itu. Ansa lalu datang membawa dua piring hidangan ditangannya, menata diatas meja makan, sambil mengambil beberapa piring hidangan lain yang dibantu seorang maid.
"Kak Martha tadi pergi ke taman belakang, katanya mau bantu nyiramin bunga disana." Sahut Ansa disela-sela kegiatannya.
"Kalian makan duluan aja, aku mau panggil kak Martha dulu." Ucap Ansa diangguki kedua pria itu. Setelah mengatakan itu Ansa pamit pergi menuju ke taman belakang lewat pintu kaca yang berada didekat kolam renang.
"Wedehh kayaknya enak nih," seru Gaston menatap makanan itu dengan sumringah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ansa menengok, menyapu pandangan ke seluruh taman. Ia berjalan ketika melihat Martha bersama beberapa Marissa yang tengah menyiram tanaman.
"Kak Martha..." panggil Ansa membuat kedua wanita itu menoleh.
Ansa memberikan senyuman kepada Marissa. "Sarapan udah siap kak, ayo kita masuk. Ibu juga ya.." ajak gadis itu kepada Martha dan Marissa.
"Saya sudah sarapan bersama Maid lain. Kalian masuk saja, saya mau menyelesaikan pekerjaan ini."