5. Apa yang terjadi?

21.1K 845 37
                                    

Darren turun dari mobil disusul oleh Gaston dan Martha yang sudah disambut kepala pelayan, seorang wanita paruh baya berumur 57 tahun bernama Marissa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Darren turun dari mobil disusul oleh Gaston dan Martha yang sudah disambut kepala pelayan, seorang wanita paruh baya berumur 57 tahun bernama Marissa.

"Selamat datang kembali tuan," ucap Marisa.

Darren mengangguk, lalu memperkenalkan Gaston beserta istrinya. "Mereka.."

"Senang bertemu kalian berdua lagi," ucap Marissa tersenyum hangat.

"Hey bu, kita sudah lama mengenalmu, berdua sudah menganggap kamu ibu kami. Jadi santai saja, kami tidak pernah berubah kok." ucap Gaston menepuk bahu Marissa.

Wanita paruh baya itu lalu membimbing Gaston dan Martha kekamar mereka yang sudah disiapkan oleh para pelayan. Darren katanya menyusul, ada beberapa urusan yang harus dia kerjakan terlebih dulu. Dean berdiri dibelakangnya.

Darren menyodorkan kunci mobil kepada Dean. "Bawa mobil ke parkiran," titah Darren.

Dean menerima kunci itu, "baik." Ucapnya patuh lalu berjalan menghampiri mobil yang tadi dipakai oleh mereka. Dean masuk kedalam mobil duduk di kursi pengemudi, ia melirik kaca mobil menyadari seorang gadis tengah tertidur pulas di sana. Dean menoleh. Dia adalah Ansa, gadis itu malah tertidur didalam mobil sementara semua orang sudah kembali.

Dean turun dari mobil, membuka pintu dikursi Ansa. Darren yang masih berdiri didepan pintu menoleh. "Ada apa?" Tanyanya.

"Dia tertidur." Ucap Dean membuka pintu, tampaklah Ansa yang sedang tidur.

Darren menatap gadis kecil itu lekat, ia berjalan menghampiri Ansa. "Saya akan bawa dia kekamar, kamu bawa mobil ke parkiran," ucapnya mendapatkan anggukan kepala Dean.

Pria itu langsung menurunkan Ansa dari mobil, menggendong gadis itu ala bride style masuk kedalam Mansion. Maid membukakan pintu untuk nya.

Martha yang baru kembali kamar mandi lalu melihat Darren yang menggendong Ansa. "Hey, apakah dia tertidur?" Tanya Martha membuat Darren sedikit terkejut.

"Yeah, aku akan membawanya ke kamar."

"Okey," sahut Martha menatap kepergian Darren yang menaiki anak tangga. "Mereka memang serasi," gumam wanita itu tersenyum miring ketika Darren pergi.

***

Kedua mata gue mengerjap-ngerjap saat sinar matahari masuk dari sela-sela jendela. Perlahan gue membuka kelopak mata gue, menyapu pandangan kearah sekitar dengan nyawa yang masih belum terkumpul.

Kedua lengan gue melebar sambil menguap dengan lega. Gue membalikan badan menyamping, pandangan gue sedikit kabur namun samar-samar gue dapat melihat sebuah wajah pria tampan tertidur disamping gue. Awalnya gue kira itu mimpi, namun lama-kelamaan gue sadar kalau ini adalah kenyataan.

Bola mata gue melebar, reflek membuat gue berteriak kaget. Tentu saja?! Gadis seperti gue tiba-tiba tertidur satu ranjang dengan seorang pria matang?!

Hai Om! Husband?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang