Ansa menyapu pandangan seluruh rumah, tubuhnya bersembunyi dibalik dinding setelah turun dari tangga. Hari ini adalah hari senin, walau Ansa sepakat menjadi istri palsu Darren, bukan berarti dia akan meninggalkan sekolahnya. Ia duduk dikelas 12, jadi wajib baginya mengikuti setiap pelajaran dengan serius walaupun nilai ujiannya tidak pernah diatas KKM.
Tapi akhir-akhir Ansa selalu mendapatkan nasihat dari orang-orang sekitar dan memberikannya motivasi untuk belajar lebih giat agar dia dapat lulus dengan lancar. Entah mengapa motivasi-motivasi dari semua orang khususnya sang papah membuatnya semakin bersemangat sekolah. Jadi mulai sekarang Ansa tidak akan melewatkan sehari pun untuk membolos, karena ujian sebentar lagi. Dan setelah ujian, pasti ada liburan! Makanya sejak itu bebannya pasti akan bebas.
Ayo Ansa semangat!! Ujian kelulusan paling seminggu-dua minggu, abis itu lo liburan sama papah ke manapun pakai duit yang om Darren kasih.
Perlahan tapi pasti Ansa melangkah keluar dari dalam persembunyiannya menuju pintu keluar. Sial, tiba-tiba Martha datang sambil asik menelfon seseorang membuat Ansa berlari kembali kepersembunyiannya
Gadis itu mengumpat dalan hati, mengapa jalan menuju kesuksesan akan sesulit ini? Oke bercanda, itu alay.
Martha akhirnya menghilang ke halaman belakang sebatang lewat saja. Ansa akhirnya bernafas lega, buru-buru berlari keluar Mansion sebelum ada yang melihat.
Ansa tersentak saat sosok Dean tiba-tiba berdiri dibelakang pintu. "Selamat pagi nyonya," ucap Pria itu.
"Shutt!!"
Dean menutup mulut atas perintah Ansa. Gadis itu lalu berlari secepat mungkin melintasi halaman Mansion menuju gerbang membuat Dean kaget.
"Nyonya anda mau kemana?!"
Gadis itu melotot mendengar Dean berteriak. "Lo gak liat gue udah pake seragam? Ya sekolah dongg. Udah jangan berisik sebelum kak Martha lihat!!" Teriak Ansa hampir sampai di gerbang.
Tiba-tiba gerbang itu ditutup oleh kedua satpam. Ansa berdecak kesal. "Apa-apaan nih?!" Sentak gadis itu.
Tak lama sebuah mobil milik Darren berhenti dibelakang Ansa membuat gadis itu melonjak kaget. Dean mengeluarkan kepalanya dari Jendela pengemudi.
"Nyonya, anda tidak boleh keluar dari sini sendiri. Pak Darren menugaskan saya untuk mengantarkan anda kesekolah sebelum Martha dan Gaston melihat."
Gadis itu menghela nafas. "Kenapa gak ngomong dari tadi?!" Sergah Ansa buru-buru masuk kedalam mobil.
Gerbang dibuka oleh dua satpam itu atas perintah Dean, dengan cepat pria itu mengemudikan mobil keluar dari halaman Mansion menuju sekolah.
"Pak Darren sudah berangkat kekantor bersama pak Gaston, saya harap bu Martha tidak melihat anda keluar dengan mengunakan seragam SMA." Ucap Dean melirik kaca kepada Ansa yang duduk dikursi belakang.
"Iya saya tahu. Kak Martha sepertinya tidak melihat saya keluar dengan mengenakan pakaian ini,"
"Baguslah," sahut Dean sebelum kembali menatap lurus.
***
Brakk!
Ansa yang baru saja memasuki kelas terperangah kaget, reflek menatap kearah Rabea yang melotot kearahnya.
"Ansa?! Darimana aja lo?" Sentak Rabea menghampiri Ansa dengan raut panik.
Ansa menepis tangan Rabea jijik, "apaan sih alay, gue baru izin dua hari aja berlebihan lo." Katanya meletakan tas di samping tempat duduk Rabea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai Om! Husband?!
عاطفية[END] "Jodoh gue itu sugar daddy. Om-om kaya berduit, gak ada modelan beban keluarga kayak gitu.." "Elehh.. emang ada om-om yang mau sama lo?" "Eh jangan salah. Gue cantik lhoo.." *** Khansa Jovanka, gadis yang duduk dikelas 12 SMA. Sang papah mende...