20. Wedding day (END)

28.1K 716 130
                                    

NIHH YANG NANYAIN MULU MLM PERTAMANYA KAPAN? INIIII..!!
MEREKA AJA BARU NIKAH. AKHIRYA NIH NIKAH BETULAN JUGAAA

JNGN PROTES KARENA INI EPILOG YAA

SAPA AUTHOR DULU DONG, MANA ABSEN NYAA?

Happy Reading

***


Darren sudah mengatakan kepada Gaston, bahwa dia ingin mengadakan acara resepsi untuk pernikahannya bersama Ansa. Gaston bertanya kenapa? Dan Darren menjawab bahwa kali ini dia ingin mempublikasikan istri nya itu agar semua orang bisa tahu dan tidak ada desas-desus buruk lagi tentangnya atau Khansa.

Gaston yang tidak tahu bahwa resepsi itu adalah pernikahan pertama Darren, hanya mendukungnya setuju. Dia dan Martha akan membantu membuatkan acara yang mewah untuk resepsi Darren. Setelah Darren memberitahu bahwa acara itu akan diadakan seminggu lagi Gaston mengangguk mengerti.

Padahal malam ini adalah hari pernikahannya yang sesungguhnya, akan diadakan malam ini juga di masjid besar yang ada di Jakarta dalam keadaan tertutup dan sangat rahasia. Dengan dihadiri para keluarga besar pernikahaan ini berjalan dengan baik.

Dan disinilah mereka. Ansa melirik Darren sedikit, menggigit bibir bawahnya. Ia tahu bahwa pria itu tengah sangat gugup menantikan ijab qobul berlangsung.

"Semangat om Darren," gurau Ansa berbisik.

Darren menoleh, dia tersenyum hangat. "Setelah kamu menjadi istri saya, kamu tidak boleh memanggil saya 'om' lagi." Ucapnya membuat Ansa menoleh.

"Kenapa?" Pertanyaannya tidak dijawab, saat Jovanka lebih dahulu meletakan tangannya di atas meja.

Untuk kesekian kalinya Darren menghela nafas. Bismillah.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya, Khansa Jovanka dengan Darren Amero Pradiyya bin Caleb Amero Danish dengan mas kawin satu unit rumah, satu unit BMW X3, satu unit Mercedes Benz E250 dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai,"

Darren menarik nafas lalu berkata. "Saya terima nikah dan kawinnya Khansa Jovanka binti Jovanka Bamalindra dengan mas kawin tersebut dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAHH."

"Alhamdulillah.." Ansa tersenyum, menyerak air matanya yang entah sejak kapan menetes diujung kelupuk matanya.

Dengan raut bahagia dia menoleh kearah Darren begitupun sebaliknya. Darren menatap Ansa lalu mendaratkan bibirnya dikening gadis yang kini sudah sah, itu lumayan lama.

Ansa menjauhkan kepalanya, lalu meraih tangan Darren mencium punggung tangan suaminya tersebut. Sementara Caleb dan Jovanka tampak haru walau wajah mereka tidak menampakkan apa-apa sekalipun senyum. Berbeda dengan Daniar yang sudah meneteskan air mata bahagianya.

Darren mendekatkan bibirnya ketelinga gadis dihadapannya membuat Ansa melongo mendengar ucapan pria itu. "Bersiaplah malam pertama nanti," bisik Darren membuat tubuh Ansa menegang, merinding.

Darren terkekeh melihat respon istrinya itu. "Sekarang kalian pakaiankan cincin ini ke masing-masing pasangan kalian,"

Ansa mengangguk menerima kotak cincin yang diberikan oleh ibu mertuanya. Gadis itu mengeluarkan cincin lalu melingkarkannya ke jari manis Darren sambil melihat urat tangan pria itu membuat Ansa kehilangan fokusnya.

Astaghfirullah.. Masyallah.. sabar.. batin Ansa sambil menelan ludahnya susah payah.

Tapi gapapa, kan udah jadi suami awokawokk...

Hai Om! Husband?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang