❝ Sebelum kamu pergi, tolong izinkan aku melukis wajahmu di kaki langit.❞
Akasa tidak tahu bahwa pertemuannya dengan Sadhara akan menjadi kesedihan yang beruntun. Sadhara Rinjani, perempuan yang merupakan selebgram terkenal di Italia itu mendadak me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketahuilah, ada sesuatu yang ku bunuh secara paksa hanya demi memulai percakapan singkat denganmu.
Itu bernama harga diri.
𓋜
Astra itu berteman baik dengan anak RANGUL. Satu hal yang perlu kalian tahu sebelum menerka hal yang tidak-tidak.
Jadi, apabila Sadhara yang notabenya anggota baru di RANGUL mengatakan hal yang negatif mengenai Astra, tentu saja mereka akan berpendapat kontra.
Seperti di jam makan siang saat ini, ketika semua anak RANGUL berkumpul di meja panjang untuk menyantap makan siang istimewa. Sadhara tiba-tiba saja menyelutuk mengenai Astra hingga memancing pendapat pro dan kontra.
"Lagian lo ngapain kenal Astra segala, sih? Kapan kenalannya coba?" kata Janus heran.
"Kenalan? Pfftt, tapi dia yang ngejar-ngejar terus." Sadhara mendengus malas sambil menyedot jus jeruk rendah gula.
Varsha tersenyum kecil, "kecil kemungkinan Astra ngejar lo. Dia itu bucin banget sama Lucy."
Akasa memperhatikan diam-diam. Ia tenggelam dalam perbincangan di pikirannya sendiri. Matanya melirik perempuan cantik yang duduk tepat di hadapannya. Perempuan itu tengah berlagak angkuh, namun justru membuatnya semakin menawan.
"Astra emang ngejar-ngejar Ara akhir-akhir ini," aku Akasa tiba-tiba, membuat anak RANGUL menaikkan alisnya heran.