28. Long Time No See

103 53 4
                                    

Eternal Part of The Sky
Chapter 28 — Long Time No See

Meskipun aku mengetahui akhir dari kisah ini sejak rangkaian kalimat pertama, aku akan tetap merangkainya hingga akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun aku mengetahui akhir dari kisah ini sejak rangkaian kalimat pertama, aku akan tetap merangkainya hingga akhir.

𓋜

Tes DNA itu benar-benar dilakukan. Dengan persetujuan semua pihak, dan demi menegaskan pernyataan yang benar. Sebenarnya ini tidak perlu diragukan lagi. Baik Astrid maupun Louve, mereka menyadari bahwa tes DNA merupakan tindakan yang sia-sia.

Tetapi apa boleh buat, sulit untuk meyakinkan dua orang yang tengah jatuh cinta. Sulit untuk mengungkap pertentangan yang membuat hati terasa begitu sakit.

Akasa dan Sadhara sudah melakukan serangkaian tes DNA. Bukannya masuk ke dalam mobil, Sadhara malah kabur melalui pintu belakang rumah sakit untuk menemui Akasa yang memarkirkan motornya disana.

"Ara? Bukannya parkiran mobil ada di depan?" tanya Akasa bingung. Lelaki itu sudah duduk di atas motor dan sedang memakai helm.

"Aku nggak mau naik mobil. Mau sama kamu!" ucap Sadhara mutlak.

Akasa menengok ke samping kanan dan kirinya. "Fenelon mana?"

"Lagi nunggu di mobil." Gadis cantik dengan rambut dikepang satu itu menunjuk parkiran mobil dengan polosnya.

"Astaga." Akasa menjadi panik sendiri.

Saat itu, di dekat mereka, seorang perempuan muda mengambil helm berwarna merah muda dari motornya. Sepertinya ia akan pergi dari rumah sakit ini. Entah mendapat ide dari mana, Sadhara mendekati perempuan itu yang membuat si perempuan terkejut.

"Hai, helmnya boleh aku beli nggak?" tanya Sadhara padanya.

"Hah?" Perempuan itu kelihatannya kebingungan, menatap kecantikan Sadhara tanpa menggubris perkataan Sadhara.

"Iya, boleh?"

"Lo Sadhara Rinjani, kan?!" pekik perempuan itu tertahan.

Sadhara lupa, ia tidak memakai masker dan topi. Maka, ia segera merubah ekspresinya menjadi semanis mungkin. Kemudian menunjuk helm yang dipegang perempuan di hadapannya.

"Helm? Lo mau minjem helm gue?" tanya perempuan itu yang dibalas anggukan oleh Sadhara.

Sadhara dengan cepat mengambilnya. Ia mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribu dari dalam tasnya, dan memberikannya kepada pemilik helm merah muda.

ETERNAL PART OF THE SKY ; Kim Sunoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang