Naka berlari menyusuri koridor rumah sakit dengan pakaian kantornya yang sudah tak terbentuk. Napasnya tersengal saat kakinya telah berhenti melangkah dan sampailah ia didepan ruang unit gawat darurat.
Netranya menangkap sang Mama yang menangis histeris dalam pelukan Papa nya. Ia tak bisa berpikir jernih lagi sekarang.
"Ma Pa, gimana keadaan mereka?" Naka menghampiri keduanya dengan langkah pelan.
Vian menggeleng, matanya tampak berkaca-kaca saat mengucapkan kalimat yang langsung membuat Naka luruh ke lantai.
"Valerie udah gak ada, Ka.."
Nauval dan Valerie, mereka adalah kerabat Naka. Lebih tepatnya, Nauval adalah sahabat Naka, sama seperti Niel, Dirga dan Kai. Sedangkan Valerie adalah saudara angkatnya.
Saat itu, di tahun ketiga Vian dan Niara menikah. Mereka belum juga memiliki momongan. Hingga akhirnya, mereka memutuskan untuk mengadopsi anak dari panti asuhan -- Valerie. Dan di tahun berikutnya, Tuhan mengabulkan doa yang selama ini mereka langitkan. Niara dinyatakan mengandung dan lahirlah Naka.
Walaupun bukan anak kandungnya, tetapi Vian dan Niara tak pernah membedakan kasih sayang antara Valerie dan Naka. Semua rata dan semua sama.
Hingga waktunya tiba, Valerie kembali pada pangkuan Tuhan Yang Maha Esa. Meninggalkan luka pilu bagi keluarga yang ditinggalkan. Begitu pula dengan Aga, bayi berusia lima bulan yang belum mengerti apa-apa. Bayi tak berdosa yang harus menanggung beban seberat ini dimasa kecilnya.
"Mereka kecelakaan saat mau jemput Aga dirumah Mama. Kakak aku meninggal, sedangkan suaminya masih koma sampai sekarang."
Sepanjang Naka bercerita, tangan Starla tak berhenti mengusap punggung lelaki itu. Berusaha menenangkan walaupun ia yakin rasa sesak yang bergejolak dalam benak Naka pasti masih ada.
Banyak cerita yang Starla tak tau selama Naka pergi, termasuk kalau selama ini Naka mempunyai seorang Kakak perempuan yang tak lain adalah ibu kandung dari anak yang diasuhnya sekarang.
"Maaf, aku malah nangis." ucap Naka malu. Ia menarik satu helai tissue untuk mengusap jejak air matanya.
Starla tersenyum, "Gak papa. Nangis gak bikin kamu kelihatan lemah."
"Harusnya aku yang minta maaf. Aku gak tau kalau-,"
"Sstt, bukan salah kamu. Emang udah seharusnya aku cerita, biar pikiran kamu gak makin kemana-mana." potong Naka.
"Maksudnya?" tanya Starla bingung
"Pasti selama ini kamu mikir aku duda."
Kedua mata Starla membelalak, hei tau darimana dia?!
"Bener kan?" Naka menaikkan alisnya seraya menatap perempuan cantik yang berada didepannya itu.
Starla mengangguk. "Iya, lagian siapa sih yang gak bakal mikir gitu kalau lihat kamu yang sendirian urus Aga?"
Naka menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa, "Gak salah sih. Cuma sekarang kan kamu udah tau yang sebenarnya. Aga anakku, tapi aku belum menikah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello! Mas (Duda)
RandomMenjadi orang tua tunggal bukanlah hal mudah untuk seorang Naka Alghafar Viandra. Apalagi ditengah kesibukannya sebagai pemimpin perusahaan, Naka lumayan sulit membagi waktu untuk pekerjaan dan putranya. Maka dari itu ia memutuskan untuk mencari bab...