O4 - TES MASAK

8.2K 587 4
                                    

Taksi yang ditumpangi Starla memasuki kawasan elite perumahan Citra Gardenia. Dari bangku penumpang, kepalanya celingak-celinguk mencari nomor rumah yang ia tuju.

Dan beberapa menit kemudian, taksi itu berhenti tepat didepan rumah berlantai dua yang kentara sekali mewahnya.

Starla turun setelah membayar tagihan taksinya, lalu keluar sembari mencocokan nomor yang tertempel ditembok rumah itu dengan alamat yang diberikan calon bos nya kemarin.

"D3 nomor 033. Semoga gak salah." gumam Starla sebelum akhirnya berjalan menghampiri pos satpam yang ada disana.

"Permisi."

Dua orang satpam langsung mendekat kearah Starla yang berada diluar pagar. "Ada yang bisa saya bantu, Mbak?" tanya salah satu satpam itu.

"Em saya mau tanya, apa benar ini rumah nya Pak Naka?"

Salah satu dari satpam itu mengangguk. "Benar, Mbak ada keperluan apa ya?"

"Saya Starla, yang ingin melamar jadi pengasuh bayi disini." jelas Starla.

Satpam itu membulatkan mulutnya. "Oh Mbak Starla toh, maaf saya ndak tau."

"Iya gak apa-apa Pak." Starla tersenyum maklum.

"Mari ikut saya. Sebelumnya Den Naka sudah berpesan agar Mbak Starla menunggu sebentar di dalam. Beliau masih diperjalanan pulang." terang Pak Satpam tersebut dengan ramah.

"Terimakasih ya Pak." ucap Starla saat keduanya telah sampai diruang tamu rumah megah itu.

Pak satpam mengangguk. "Sama-sama Mbak. Kalau begitu saya lanjut jaga ya.."

Tinggalah Starla yang duduk diruang tamu super waw itu seorang diri. Dilihat dari tampilan luarnya. Starla sudah bisa menduga bahwa pemilik rumah ini bukan orang sembarangan. Apalagi setelah melihat furniture mewah yang ada di setiap sudut rumah.

Saat matanya sedang asik menjelajahi seisi ruang. Suara langkah kaki terdengar membuat Starla langsung duduk tegak. Lalu tak lama muncullah seorang lelaki ber-jas yang Starla tebak orang itu adalah Naka, calon majikan nya.

"Starla?"

Mendengar namanya dipanggil, Starla sempat terkesiap. Ia langsung mengalihkan pandangan nya kearah Naka dan berdiri dengan gugup.

Hm? Kayak pernah liat?

Starla membungkukkan tubuhnya dan memberikan senyum terbaik. "Iya, saya Starla."

Naka mengangguk seraya mengantongi ponselnya. "Duduk saja, gak usah sungkan."

"Anak saya masih bobo." beritahu nya.

Starla mengangguk dan mengambil duduk diseberang calon majikan nya itu.

"Kamu benar bersedia menjadi pengasuh anak saya?" tanya Naka to the point.

Starla menghembuskan napas sejenak. Sebelum akhirnya mengangguk. "Saya bersedia. Walaupun belum punya anak sendiri, tapi saya suka anak kecil. Apalagi yang masih bayi, lucu." Membayangkan wajah menggemaskan si bayi membuat Starla tanpa sadar tersenyum.

"Kamu siap direpotkan anak saya?"

"Siap."

"Siap tinggal di rumah ini bersama saya?"

"Si--Eh? Gimana Pak?"

Naka mengerjapkan kedua matanya. "Maksudnya, kamu siap tinggal dirumah saya?" ralat nya. "Karena saya butuh pengasuh yang 24/7 stay sama anak saya."

"Ooh." Starla manggut-manggut paham. "Saya sih siap-siap aja Pak."

"Saya mau tes kamu." ujar Naka setelah beberapa detik terdiam.

"Tes apa?"

"Masak. Kamu bisa masak kan?"

Ragu-ragu Starla mengangguk. "Bisa."

"Ikut saya.."

***

Starla harap-harap cemas saat masakan nya mulai disantap oleh Naka, calon majikannya. Masih calon, karena masakan inilah yang menjadi penentu Starla diterima atau tidaknya bekerja disini.

Menu yang Starla masak sangatlah simpel. Hanya tumis kangkung, sambal cumi, dan tempe goreng.

Semoga saja lidah Naka cocok dengan masakan nya.

Ditengah ketegangan itu. Muncul wanita paruh baya dari lantai atas. Usia nya yang mungkin hampir kepala lima tak menyurutkan sedikitpun aura kecantikan yang ia pancarkan.

"Wangi banget. Siapa nih yang masak?" Wanita itu langsung menghampiri Starla dan Naka yang berada diruang makan.

"Ini Ma, yang mau jadi pengasuh Aga. Aku tes masak dulu." sahut Naka dengan mulutnya yang masih mengunyah nasi serta lauk yang dimasak Starla.

"Wah, kayaknya enak. Mama mau ikut coba.."

Sial, Starla semakin gugup saja. Seperti sedang ikut ajang master chef Indonesia. Deg-degan parah.

Sambil menyendok nasi untuk dirinya sendiri. Niara mengalihkan tatapannya ke Starla. "Kamu masih muda loh, yakin mau jadi pengasuh cucu saya?" tanya nya.

Starla tersenyum dan mengangguk kecil. "Yakin Bu."

"Sayang banget padahal masih muda. Kenapa gak lanjut kuliah aja?"

Starla mengulum bibirnya. "Emm saya udah lulus kuliah Bu."

"Loh? Iya kah?" Niara dengan mulutnya yang penuh itu melotot tak percaya. "Saya kira kamu baru lulus SMA."

"Orang masih unyu-unyu gitu."

Naka langsung tersedak saat mendengar seruan terakhir Mama nya. Buru-buru ia menenggak segelas air dengan wajah nya yang merah.

"Kenapa kamu?" tanya Niara heran.

"Gak. Tadi ada lalat lewat."

Starla tersenyum malu. Ucapan Mama Naka tadi berhasil membuatnya salah tingkah.

Niara kembali memusatkan perhatiannya pada Starla. "Oh ya, nama kamu siapa?" tanya Niara.

"Starla, Bu."

Niara mengangguk. "Masakan kamu enak, Star. Cocok deh jadi istrinya Naka." seru Niara excited.

Lagi. Naka tersedak makanan nya. Pun kali ini Starla ikut-ikutan tersedak liurnya sendiri.

Belom apa-apa dah dikasih lampu ijo aja.

Gas jangan?

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello! Mas (Duda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang