O8 - DIALOG SEBELUM TIDUR

8.6K 558 1
                                    

Starla meneguk air putih yang baru saja ia tuang dalam gelas. Matanya menyipit menatap kearah ruang tengah yang lampunya masih menyala. Padahal waktu sudah menunjukkan tengah malam.

Dengan langkah pelan, Starla berjalan kesana sambil menggenggam gelas berisi air yang sisa setengah. Kerutan di dahinya semakin terlihat saat matanya menangkap sosok Naka yang tengah fokus dengan laptopnya.

"Pak Naka?"

Naka menengok tanpa suara. Matanya memerah dan dari guratan wajahnya pun terlihat sangat lelah.

Starla melirik laptop Naka sekilas. Lalu ia beralih duduk disebelah majikannya itu.

"Besok lagi kerjanya. Udah malem."

Lelaki itu mengangguk sekilas. "Ya, bentar lagi."

Starla menghela napas lalu memilih untuk beranjak dari sana.

Naka melirik punggung Starla sejenak. Lalu setelahnya, lelaki itu kembali fokus menatap laptop dengan kacamata bacanya.

Tak lama, Starla datang lagi dengan segelas teh hangat dan selimut yang entah ia dapat dari mana. Perempuan itu meletakkan gelas teh nya diatas meja, bersisian dengan laptop Naka yang masih setia menyala.

"Minum dulu Pak biar hangat." kata Starla.

"Saya mau begadang, harusnya kamu buatkan kopi hitam."

"Iya tau, sengaja saya buatin teh, biar Bapak ngantuk terus gak jadi lembur." sahutnya asal.

Naka terkekeh pelan. Ia lalu menyeruput teh nya. "Kamu kok belum tidur?" tanya nya.

"Kebangun," balas Starla. "Bapak mau sambil ngemil gak? Kemarin saya abis beli cemilan banyak."

"Boleh."

Starla berjalan kearah dapur, mengambil berbagai cemilan untuk menemani Naka begadang. Selama lebih dari satu minggu Starla bekerja disini, ia sudah mulai hapal dengan kebiasaan Naka yang sering begadang tengah malam.

Starla meletakkan semua jajanan nya diatas karpet. Tanpa sengaja matanya bersitatatap dengan Naka yang menatapnya sayu. "Dimakan Pak, gak usah malu-malu." cengir Starla yang berusaha mencairkan suasana.

Naka mengangguk. Ia menyingkirkan laptop dan segala kertas-kertas nya ke tepi karpet. "Gimana kerja disini? Betah gak?" Lelaki itu bertanya sambil membuka sebungkus snack lalu melahapnya.

Starla mengambil duduk disebelah Naka namun agak berjarak. "Gak ada alasan buat saya bilang gak betah Pak. Lagian kerjanya pun gak berat menurut saya, jadi ya enjoy aja."

"Lalu, ada kendala tidak selama mengasuh Aga seminggu ini?"

"Gak ada Pak." Starla menggeleng setelah mengingat-ingat harinya bersama si anak asuh. "Aga pinter anaknya, gak gampang rewel."

Kepala Naka terlihat mengangguk-angguk. "Seingat saya kamu sudah lulus S1." kata Naka. "Kenapa memilih bekerja jadi pengasuh?"

Starla menelan makanan nya terlebih dahulu sebelum menjawab. "Sengaja sih, karena saya emang lagi cari pengalaman yang berhubungan sama urusan rumah tangga." sahutnya lugas. "Biar nanti kalau menikah gak kaget lagi."

"Memangnya kamu ada rencana menikah dalam waktu dekat ini?" tanya Naka dengan kening yang mengerut.

Starla meringis seraya menggaruk kepalanya. "Ya enggak, soalnya saya juga masih belum nemu calon nya Pak."

Naka tersenyum tipis, nyaris tak terlihat. Ia langsung mengambil alih kembali laptopnya dan melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

Dih gitu doang salting..

Melihat Naka yang sibuk kembali dengan pekerjaannya. Starla merapihkan bekas cemilan mereka lalu membuang bekas bungkusnya yang bertebaran.

"Saya temenin Bapak ngelembur disini boleh kan?" tanya Starla yang sudah merebahkan diri diatas karpet bulu itu. Lengkap dengan bantal dan selimut. Hei, sejak kapan kedua benda itu berada disana?

Naka menoleh. "Dingin, lebih baik kamu tidur di kamar saja." usir Naka secara halus.

Namun Starla menggeleng. "Gak dingin, kan saya udah pakai selimut."

"Boleh ya? Saya gak ganggu Bapak kok." imbuhnya lagi.

Naka menghela napas dan mengangguk.  "Ya sudah."

Detik berganti menit, menit berganti jam. Tepat pada pukul dua malam, Naka selesai mengerjakan pekerjaannya. Ia menoleh kesamping, menatap wajah Starla yang polos dan sangat cantik tanpa polesan apapun.

Naka tersenyum, ini adalah kali pertama Starla menemaninya lembur. Biasanya, Starla hanya datang untuk membuatkan nya minuman dan setelahnya langsung kembali ke kamar. Kegiatan itu berlangsung dari tiga hari lalu.

Setelah merapihkan semua alat kerjanya. Naka mendekat kearah Starla, menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik baby sitter anaknya itu.

"Starla.." panggil Naka pelan.

Tak ada sahutan. Starla malah semakin nyaman memeluk selimut yang membungkus tubuhnya. Udara malam ini cukup dingin, untung saja tadi Starla membawa selimut. Jadi Naka dengan inisiatif nya menyelimuti Starla, dan membiarkan tubuhnya sendiri diserang hawa dingin.

Setelah berpikir sejenak, Naka akhirnya mengangkat tubuh Starla lalu membawanya ke kamar. Semoga saja besok pagi Starla tak marah karena Naka tanpa izin telah lancang menggendongnya.

Dengan pelan, Naka meletakkan tubuh Starla diatas kasur. Menyelimuti tubuhnya dan mematikan lampu utama, digantikan dengan lampu tidur yang cahaya nya remang-remang.

Senyum Naka tak kunjung luntur sejak tadi. Bahkan tangannya mulai nakal mengusap pipi Starla yang berisi.

"Sweet dream La," ucap Naka sebelum akhirnya keluar dari sana.

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello! Mas (Duda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang