18 - RENDANG FAVORITNYA

8.9K 570 35
                                    

Entah kenapa, selama menjalani pekerjaan sebagai baby sitter. Starla betah sekali menatap wajah Aga yang damai ketika bayi itu tertidur.

Tampan.

Seperti sekarang ini, pemandangan wajah Aga ketika lelap seperti pemandangan yang sangat indah bagi Starla. Ia sangat bersyukur sekali bisa diberi kesempatan merawat putra Naka itu. Terlepas dari semua kenyataan pahit yang menimpa Aga. Starla benar-benar tulus sayang padanya bahkan sebelum ia tahu fakta yang sebenarnya.

Puas memandangi wajah majikan kecilnya. Starla bergerak pelan untuk turun dari ranjang. Ia menyusun guling disisi kanan dan kiri tubuh Aga, takut-takut ia bergerak abstrak tanpa sepengetahuan Starla.

Setelah mengatur suhu AC menjadi hangat. Starla meninggalkan kecupan sayang pada pipi gembul Aga sebelum akhirnya ia keluar dari kamar tersebut.

Karena jam baru menunjukkan pukul sebelas siang. Starla berjalan'kearah dapur, ia berencana ingin membuat rendang dengan resep yang dikirimkan Mama nya semalam.

"Non Starla, mau makan Non?" Bi Ningsih datang dari arah berlawanan, perempuan itu baru saja kembali dari kampung halamannya.

Starla menggeleng, "Enggak Bi. Aku mau coba buat rendang. Dagingnya masih ada gak ya, Bi?" Ia bertanya seraya membuka pintu kulkas.

"Masih kok, Non. Barusan Bibi cek.."

"Eh iya nih," Starla mengeluarkan daging itu dan diletakkannya kedalam sebuah wadah.

"Biar Bibi aja Non yang buat rendang nya." Bi Ningsih menawarkan.

"Aku aja, Bi." Starla menolak. "Sekalian mau belajar, soalnya baru dapet resep dari Mama. Bibi bagian nyicip nya aja ya.." kata Starla sambil nyengir.

"Tapi Non--,"

Starla tetap menggeleng dengan tegas. Ia menggiring Bi Ningsih untuk duduk di kursi makan. "Bibi liatin aku masak aja, mumpung Aga lagi bobok jadi biarin aku masak sendiri ya?"

***

Pukul setengah satu siang, Naka sudah sampai dirumah. Ia ingin menepati janjinya kepada sang putra untuk membawanya jalan-jalan.

Naka mengendus aroma masakan yang menusuk hidungnya saat ia baru saja masuk kedalam rumah. Lalu setelah melemparkan tas kerjanya keatas sofa, lelaki dengan kemeja maroon itu melangkah kearah dapur. Mencari sumber aroma masakan tersebut.

Dilihatnya Starla yang menampilkan raut tegang. Di depannya, ada Bi Ningsih yang sedang mencicipi masakan perempuan itu.

"Gimana Bi?" Starla harap-harap cemas dengan jawaban Bi Ningsih.

Bi Ningsih hanya memasang wajah datar. Hal itulah yang membuat Starla ketar-ketir sendiri. Namun saat melihat dua acungan jempol dari wanita paruh baya tersebut, Starla bernafas lega. Akhirnya.

Naka tersenyum melihat itu. Lalu ia berjalan mendekat hingga atensi kedua perempuan itu teralihkan.

"Loh, Pak Naka kapan pulang?" Starla langsung melontarkan pertanyaan.

"Baru aja." Naka menyahut santai. "Siapa nih yang habis masak, wangi banget sampe depan."

"Non Starla, Den. Rendang nya enak puolll.."Bi Ningsih menjawab sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"Oh ya?" Naka ikutan excited mendengar itu. "Bawa sini dong, kita makan bareng-bareng.."

Melihat respon Naka, Starla berhasil dibuat tersipu. Yang dapat dilakukan Starla hanya membalikkan badan dan menyiapkan makan siang untuk mereka.

Padahal tanpa ada yang tau, Starla sengaja meminta resep rendang Mama nya karena rendang adalah makanan favorit Naka.

***

Hello! Mas (Duda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang