Ini sembilan belas

15.6K 1.2K 32
                                    

Semangat! Jangan lupa belajar jangan baca WP mulu!





_



_




_











Hari ini ada acara syukuran pondok sekaligus acara perpisahan sekolah para siswa-siswi kelas 12. Semua santri di kumpulkan di lapangan yang sudah di pasangi tenda. Mereka semua di persilahkan untuk duduk di kursi yang telah di sediakan untuk menyaksikan beberapa acara yang akan di tampilkan di atas panggung sana. Tak cuma santri yang hadir, tapi orang tua para siswa dan beberapa kerabat Gus Razka pun ikut hadir juga.

Acara ini di langsungkan 2 Minggu setelah selesai ujian sekolah. Ponpes ini pertama kali di bangun pada tanggal 8 Dzulhijjah. Jadi setiap tanggal 8 Dzulhijjah selalu di adakan syukuran tiap tahun di gabung dengan acara perpisahan sekolah.

Kedua orang tua Zora beserta abangnya pun ada menyaksikan acara perpisahan nya.

Terlihat Arka dan istrinya pun ikut hadir juga berserta Gus Fajri dan Anggi. Bukan hanya mereka, Meira sekeluarga pun ikut hadir bahkan dia membawa suaminya Gama dan anak sambung nya Cio.

Meira dan Gama sudah melangsungkan pernikahan 1 Minggu setelah pernikahan Arka. Acaranya tak terlalu besar hanya acara kecil-kecilan saja karena itu Meira yang minta. Gama sebenarnya bukan tak mampu menyewa gedung yang megah dan menggelar resepsi yang mewah, namun Meira tak mau kerena akan memakan waktu yang lama untuk survei sana sini. Lebih baik acara yang sederhana namun simple, hemat dan cepat.

Terlihat Zora dengan kebaya cantiknya dan dengan sedikit polesan make up juga, sedang duduk di barisan kursi khusus para siswa kelas 12 yang akan lulus bersama Ifah dan Maudy di samping kanan dan kirinya.

" Gak nyangka ya kita mau pisah aja". Sedih Ifah.

" Kalian berdua harus tetep jadi sahabat Aku oke". Ifah dan Zora mengangguk seraya ke3 nya saling berpelukan dengan haru.

Tampilan hiburan di atas panggung telah selesai, kini saatnya pemanggilan para siswa dan siswi yang akan menerima mendali kelulusan. Ustadz Soleh mulai membacakan nama-nama siswa dari kelas 12 IPA 1 dan seterusnya. Zora menunggu giliran hingga murid kelasnya di panggil juga.

Hingga akhirnya tibalah runtutan kelas IPS yang bergantian di panggil oleh ustadz Soleh di mulai dari kelas 12 IPS-1 yaitu kelasnya Zora.

" Lulusan terbaik dari kelas 12 IPS-1 yaitu Raden Farhan Dranaka. Kepada saudara Raden dipersilahkan untuk maju". Ucap Ustadz Sholeh.

Zora mengerutkan keningnya saat mendengar nama panjang Raden di sebutkan secara lengkap. Selama Ia sekelas dengan Raden Ia hanya tau nama Raden hanya Raden Farhan D. Tapi tak tau D nya itu apa.

'Dranaka?. Cuma ada satu keluarga yang pake marga itu setau Gue, yaitu Rayan Gara Dranaka, Milia Dranaka, Harry Dranaka, Dan Cintya Helena Dranaka. Dan marga itu milik keluarganya Rayan'. Batin Zora mengingat-ingat marga itu.

' Atau jangan-jangan.... Ah gak mungkin deh kalo Raden bagian dari keluarga mereka, Rayan gak pernah cerita tuh. Mungkin cuma samaan aja kali ya'. Pikir Zora.

" Zora Alifia". Panggil Ustadz Soleh.

Zora menoleh ke arah depan saat namanya di panggil. Zora pun bergegas maju naik ke atas panggung untuk mengambil medali kelulusannya. Kedua sahabatnya sudah mengambil duluan karena mereka berdua kelas IPA. Sekarang ke2 sahabatnya itu sedang berfoto-foto bersama keluarga mereka di tempat yang sudah di sediakan di sana.

My Absurd Ning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang