ini dua dua

16.2K 1.2K 26
                                    

_

_

" Astagfirullah". Ucap Emir dengan raut khawatirnya.

' Astagfirullah hal'adzim. Bahkan Zora sakit pun Aku tidak tau? Suami macam apa Aku ini'. Batin Emir benar-benar merasa menyesal.

" Terimakasih ya infonya. Saya permisi Assalamualaikum". Emir beranjak dari duduknya dan pergi untuk cepat-cepat ke rumah sakit.

" Waalaikumsalam".

Raden tersenyum tipis memperhatikan punggung Emir.

" Rasanya memang aneh. Aku diam-diam menyimpan rasa kepada seorang perempuan yang tanpa ku sadari dia adalah mantan kekasih dari kembaran ku. Kenapa dunia sempit sekali?".

Bruk...

" Astagfirullah". Raden terkejut saat tiba-tiba Ia mendengar suara orang terjatuh.

" Awwhh...". Ringis seorang gadis sambil memegangi pergelangan kakinya.

Raden menoleh ke arah sumber suara dan mendapati seorang gadis berhijab putih sedang terduduk di tanah sambil memegangi pergelangan kakinya. Raden pun mendekatinya untuk bertanya keadaan gadis itu.

" Astagfirullah. Ning Keyna, Anda tidak Papa Ning?". Tanya Raden khawatir.

Keyna menoleh ke arah sumber suara. Ia terdiam saat menyadari yang datang adalah Raden. Keyna menunduk menahan senyum.

' MasyaAllah, ganteng banget'. Batin Keyna.

Keyna mengedipkan matanya dan menghilangkan pikiran bersyahwatnya itu.

" E__enggak papa". Balas Keyna seraya terbangun dari posisi duduknya. Namun karena pergelangan kaki kanan nya terkilir Keyna tidak bisa berdiri dengan sempurna.

" Awwhh...". Ringis Keyna hampir saja Ia kembali terjatuh untungnya Raden langsung menahan tangannya.

Keyna yang awalnya sedang menunduk pun langsung shock dengan tindakan Raden. Ia mendongak ke arah Raden dengan mata melebar. Ternyata Raden pun sedang menatapnya juga dengan tatapan dingin namun ada sebuah kekhawatiran dari iris matanya.

" Astagfirullah, maaf Ning saya refleks". Kata Raden dan seketika langsung menarik tangannya kembali.

" Mau saya panggil kan bantuan? Takutnya Ning Keyna kenapa-kenapa". Tawar Raden.

Keyna tersenyum sekilas ke arah Raden dan menunduk kembali sambil menggeleng.

" Tidak usah, terimakasih. Kalo gitu saya permisi. Assalamu'alaikum ".

" Waalaikumsalam ". Jawab Raden.

Keyna pun berjalan pergi dengan kaki sedikit pincang. Senyuman salting tercetak dari wajah cantiknya. Keyna sebenarnya diam-diam mengagumi Raden. Tapi sayangnya hanya sebatas pengagum saja jika untuk memiliki... rasanya memang sedikit sulit walaupun Ia seorang Ning.

Karena nyatanya Raden tak pernah meliriknya sama sekali. Padahal para santriwan rata-rata banyak yang menganggumi nya, tetapi sayangnya Raden tidak masuk list para santriwan itu.

' Sudah lama Aku mengaguminya secara diam-diam. Tapi tak pernah ada interaksi antara kami, ini pertama kalinya Aku dan dia bertemu secara dekat dan berinteraksi'. Batin Keyna dengan senyuman yang tak kunjung luntur.










*****

Dengan terburu-buru Emir berganti pakaian. Dari yang awalnya menggunakan Koko putih bersarung hitam kini Ia menggunakan kemeja hitam bercelana tisu cokelat.

Emir bercermin sejenak sambil menyugar rambutnya. Setelahnya Ia pun mengambil topi cream di atas meja seraya memakainya, Ia pun bergegas keluar kamar dan turun kebawah.

My Absurd Ning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang