Sory ga up-up Aku lagi sakit mata beberapa hari ini jadi kek pedes bgt klo mainan HP 😖
_
_
_
Seorang gadis berhijab ungu nampak sedang tertidur pulas dengan kepalanya menyender di brankar tempat suaminya berbaring.
Sebuah keajaiban tiba-tiba saja terjadi pada suaminya yang sedang koma itu. Jari tangannya pelan-pelan tergerak. Perlahan tapi pasti kedua matanya yang sudah lama menutup itu terbuka walaupun masih tampak sayu.
Ia menatap langit-langit rumah sakit dengan mata mengedip-ngedip karena masih terasa buram. Selanjutnya tatapannya turun kebawah dan mendapati seorang gadis berhijab ungu sedang tertidur pulas di sampingnya sambil memegangi tangan nya.
Sebuah senyuman bahagia pun terpancar dari bibir nya. Perlahan tangan kanannya tergerak untuk membelai kepala Zora.
Zora yang merasakan sebuah sentuhan pun perlahan bangun dari tidurnya. Ia menoleh ke arah Emir dengan mata yang masih terasa berat.
Tapi setelah sadar jika Emir sudah membuka mata seketika rasa kantuknya langsung hilang. Ia langsung berdiri dan menyingkirkan kursi yang di dudukinya. Ia mengucek-ucek matanya berusaha meyakinkan penglihatannya bahwa yang Ia lihat memang benar-benar Emir yang sudah tersadar.
"Aku gak mimpi kan?"
"Enggak sayang" sahut Emir dengan suara seraknya.
Dengan rasa bahagia Zora seketika berhambur memeluk Emir.
"Alhamdulillah ya Allah" ucap Icha.
Zora melepas pelukannya dan berteriak memanggil Ummah dan Ayah nya di luar.
"Ummah Ayah. Kak Emir udah sadar" mendengar itu, Icha dan Ustadz Razka langsung beranjak dari duduknya dan langsung masuk untuk mengecek.
Mata mereka langsung berbinar melihat Emir sudah membuka matanya.
"Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah" ucap Icha tak kuasa menahan air mata harunya.
"Aku kangen banget sama kamu kak" Icha memegang tangan Emir dan mengelus telungkup nya lembut.
"Aku juga" balas Emir.
"Ummah, Ayah, Zora. Maaf ya Aku udah buat kalian semua khawatir" kata Emir lirih.
"Kekhawatiran kami pasti Mir. Tapi ini semua musibah, kita gak ada yang tau kapan akan terjadinya musibah. Tapi Ayah bersyukur Allah masih memberikan kamu kesempatan hidup"
Dreet...
Dreet...
"Sebentar Ayah angkat telvon dulu"
Ustadz Razka pun pergi keluar untuk mengangkat telvon.
"Gimana keadaan kamu Mir?" Tanya Icha.
"Emir ngerasa masih lemes Ummah, tapi Alhamdulillah Emir masih bisa sadar dari koma" Emir tersenyum seraya memegang tangan Ummah nya.
"Kakak tau yang nabrak Kakak siapa?" Emir menggeleng menatap Zora.
"Rayan Kak. Dia lagi di proses polisi"
"Rayan? Saudaranya Raden? Yang mantan kamu itu?" Zora mengangguk serius.
Emir terdiam memikirkan ucapan Zora. Tapi rasanya kenapa Ia tak yakin jika Rayan yang menabraknya. Karena Ia rasa orang yang ada dalam mobil itu seperti seseorang yang di kenalnya.
"Ummah" Icha menoleh saat suaminya sudah kembali dan memanggilnya
"Kenapa Yah?" Tanya Icha.
"Ayah harus segera ke pesantren" balas Gus Razka setengah panik membuat Icha khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Absurd Ning [END]
RomanceSEQUEL AESTHETIC GUS_ ( Bisa di baca terpisah) - - " Turun Zora!". Tegas Emir sambil menatap sepupu perempuannya itu yang kini sedang nangkring di atas genteng. " Gak mau, Zora lebih tenang disini". Balas Zora acuh. " Zora Alifia!... Turun atau sa...