ini dua empat

14.9K 1K 23
                                    

Maaf gak update update Aku habis sakit gess🤒

_

_

_

Intro yang ketiga. Raden mulai bernyanyi duluan dan setelahnya bergantian dengan Keyna setelah itu mereka bernyanyi bersamaan menjadi satu suara.

" Masyaallah" ucap semua orang nampak terpukau mendengarkan suara merdu mereka.

"Di liat-liat Raden sama Keyna cocok juga ya Kak" kata Zora sambil terkekeh.

"Tapi Keyna udah Aku jodohin sama Ustadz Arif" canda Emir

Zora menoleh ke arah Emir dengan dahi mengerut.

"Yang istrinya dua itu ya?" Tanya Zora dengan polos.

Emir pun tertawa pelan mendengar pertanyaan Zora.

"Sembarang Kakak ih" kesal Zora seraya mencubit pinggang Emir.

"Sakit sayang" kata Emir menggoda Zora.

"Dih apaan si. Tumben romantis manggil sayang" sindir Zora.

"Oh jadi mau di panggil sayang nih" goda Emir menatap Zora dengan senyuman smirk.

"Gak si. Geli juga denger Kak Emir ngomong sayang-sayang. Rasanya tuh kek gimana gitu yah" Emir terkekeh pelan mendengar celotehan Zora.

Keduanya pun terfokus kembali ke depan menyaksikan Keyna dan Raden yang sedang bernyanyi.

Setelah selesai bernyanyi, Raden dan Keyna pun mengucap salam penutup dan semua Tim Hadroh berdiri seraya membawa alat-alat mereka. Tepuk tangan meriah terdengar sebagai apresiasi dari penampilan memukau mereka.

Para Tim Hadroh pun berkumpul di belakang panggung.
Raden mendekati Keyna berniat ingin mengucapkan terimakasih karena telah membantunya.

"Ning" Keyna yang sedang membantu memasukkan alat-alat tas pun menoleh.

"Iya?" Balas Keyna.

"Makasih ya Ning sudah membantu kami" kata Raden.

Keyna tersenyum simpul seraya menunduk.
"Sama-sama Den. Saya senang bisa membantu kalian"

"Kalo gitu saya duluan ya. Assalamu'alaikum" ucap Keyna menatap semuanya dan pergi.

"Wa'alaikumsalam" Jawab semuanya.

Raden memperhatikan punggung Keyna sampai dia menghilang terhalang tembok.

"Mas Raden demen to karo Ning Keyna?" Tanya salah satu teman Raden seraya menepuk pundaknya hingga membuat Raden tersadar.

"E__endak Fir" balas Raden kikuk.

"Ati-ati loh. Dia Ning, beda kasta karo santri" Raden mengangguk pelan seraya menunduk.

'Astagfirullah' batin Raden.


















*****
Selesai acara di ponpes Al-Badar semua santri dari ponpes Al-anam bergegas pulang ke pesantren mereka. Di perjalanan pulang, tiba-tiba saja mobil bak terbuka yang mereka tumpangi mati mesin secara tiba-tiba.

"Astagfirullah, kenapa Pak?" Tanya Raden yang kebetulan duduk di depan bersama supir.

"Gak tau Akhi. Sepertinya mogok. Begini saja, Akhi sama santri-santri yang lain telvon orang dari pesantren buat jemput. Terus ini mobilnya mau saya tinggal di bengkel"

"Gitu ya pak. Yaudah saya turun dulu" Raden pun turun dan berjalan ke bak belakang untuk mengecek teman-temannya.

"Mobille mogok. Mundun kene bae" kata Raden.

My Absurd Ning [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang