Dua

932 79 4
                                    

Selasa, 9 Agustus 2022

•••••

Jika banyak typo dan nggak nyambung. Tolong maafkan aku.

••••

🌼 Selamat membaca 🌼


Kau tau tidak setiap anak tidak sama. Itu juga berlaku untuk sepasang saudara kembar yang memiliki kepribadian yang berbeda.

Pagi ini di meja makan di mana rumah mewah bernuansa warna biru membuat siapa saja membuka matanya dengan sangat lebar.

Dua anak laki-laki dengan seragam SMA itu tengah duduk sambil memakan nasi goreng dan telur mata sapi buatan sang ibu. Seorang perempuan datang dengan senyum memukau siapa saja. Meski umurnya sudah tidak lagi mudah. Dia tampak tetap cantik dengan tambahan riasan yang tipis. Memberikan dua bekal berwarna Hijau dan merah mudah itu.

"Mama, membawakan kalian roti dan susu." ucap perempuan itu. Memberikan masing-masing satu bekal itu kepada anak-anaknya.

Satu anak tersenyum lebar dengan wajah yang berbinar menerima kotak bekal berwarna merah mudah itu dari sang ibu. "Terima kasih, Mama" ucapnya.

Satu anak laki-laki lain dia tidak memegang sama sekali kontak bekal berwarna hijau di hadapannya dan terus melanjutkan makannya hingga habis. "Bagas, kau tidak mau membawa bekal? Mama membuatkannya untuk mu." ucap perempuan itu.

Laki-laki itu berdiri dari duduknya dan meraih tas hitam miliknya yang berada di atas meja. "Aku bukan lagi anak-anak dan aku juga tidak memerlukan bekal seperti ini." ucap laki-laki itu berlalu pergi begitu saja.

"Bagas!"

Satu lagi anak laki-laki yang tetap tersenyum itu Mencoba untuk menenangkan sang Mama. "Ma, sudah kau tidak perlu memikirkan Bagas. Aku akan membawa bekal miliknya. Siapa tau dia akan membutuhkannya di sekolah nanti." ucapnya. Memasukan bekal milik kembarannya kedalam tas miliknya.

"Zaky,"

"Ya, Ma?"

"Kalian harus saling menjaga, ya? Bagas sangat keras kepala. Kau harus bisa memberikan dia pemahaman." ucap Sang Mama.

Laki-laki bernama Zaky itu tersenyum dan memeluk sang Mama. "Kita adalah kembar. Dan aku akan selalu ada untuknya dan juga sebaliknya, Ma." jelasnya.

Perempuan itu tersenyum. "ZAKY, CEPAT! KAU LAMA SEKALI!" suara itu terdengar dari luar.

"YA, SEBENTAR."

"Pergilah. Hati-hati, ya?"

Laki-laki itu mengangguk. "Aku duluan. Ya, Ma?" ucapnya. Pamit pergi meninggalkan Sang Mama untuk pergi ke sekolah.

•••

Didalam mobil keduanya hanya diam tidak ada pembicaraan apapun. Kecuali sang sopir yang berusaha untuk bertanya tapi selalu di jawab dingin oleh Bagas dan Zaky berusaha untuk menjawabnya dengan baik.

Butuh waktu 15 menit untuk mereka sampai di sekolah mewah dan bergengsi di kota itu.

Bagas bergegas untuk keluar dari Mobil dan di ikuti oleh Zaky. Sang sopir pun pergi setelah mengantarkan mereka berdua. "Bagas," sebelum Zaky sempat menyelesaikan ucapannya Bagas sudah berjalan pergi.

Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang