Rabu, 17 Agustus 2022
•÷•÷•÷•
Tolong untuk vote! Kalo mampir jangan lupa kasih vote ya?! Biar lebih semangat!
Silahkan, komen dan Sharekan juga cerita ini. Semoga suka meski nggak bagus dan berantakan
Maaf kalo kebanyakan Typo dan lama up. Aku harus adil untuk up cerita
•••••
Bagas terus saja berjalan entah kemana tujuannya. "Bagas, berhentilah. Aku ingin bicara kepadamu," ucap Zaky berusaha untuk mengikuti kemanapun Bagas melangkah.
"Sudahlah. Kau jangan berbicara padaku." jawab Bagas terus berjalan pergi.
Bagaimana sekolah itu juga luas, butuh banyak waktu dan tenaga untuk menyusuri setiap sudut sekolah.
"Bagas, kau tidak perlu memikirkan itu. Cukup belajar dengan baik saja." ucap Zaky.
Bagas berhenti dan Zaky masih melangkah dan seketika mengentikan langkahnya tepat di belakang Bagas. "Kau tau apa?" Tanya Bagas.
"Bagas,"
"Aku berusaha untuk bersikap tidak peduli. Tapi, semua orang menuntut ku untuk lebih baik."
"Memang aku ini seburuk apa? Aku tidak membunuh ataupun Mencuri. Aku hanya bodoh dan selalu menjadi tempat orang-orang marah,"
"Bagas!" terlihat tatapan khawatir dari diri Zaky.
"Lalu, kenapa semuanya tidak adil padaku?" tanya Bagas.
"Kau tidak boleh bicara seperti itu."
Bagas berbalik arah melihat kesal saudaranya yang berada di depannya. "Padahal kita kembar. Tapi aku merasa kita adalah sepasang orang asing." ujar Bagas.
"Tidak. Kita adalah sepasang kembar yang saling memahami satu sama lain." ucapan Zaky membuat Bagas tersenyum kesal.
"Berhentilah mengatakan hal itu! Kau tidak memahami aku dan aku tidak memahami dirimu. Jadi, berhentilah seolah-olah kita saling memahami," ucap Bagas keras dirinya mengusap kasar rambutnya.
"Apa kau paham?!" Suara Bagas mengeras membuat Zaky sontak terkejut.
Zaky mengangguk. Orang-orang melihat dan menatap keduanya dengan seksama. "Apakah Mereka benar-benar kembar?"
"Kenapa kau Bertanya?"
"Yang aku tau, kembar selalu berdua dan tidak seperti mereka."
"Bagas terlalu kasar dengan Zaky yang terlihat peduli padanya."
Bisik-bisik terdengar sayup di telinga kedua saudara kembar itu. "Sial!" Bagas berdesis dan pergi begitu saja meninggalkan Zaky.
••••
Hari mulai beranjak sore, semua siswa-siswi mulai beranjak keluar dari halaman sekolah satu persatu, terlihat juga Zaky dan Sinta berjalan beriringan berdua dengan senyum terukir manis. Di susul Bagas dan teman-temannya yang berjalan tidak jauh dari Zaky dan Sinta. Bagas menunjukkan wajah dingin dan tidak perduli kepada siapapun dan tak menyapa siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar
Mystery / ThrillerHal-hal yang sudah menjadi kesalahpahaman tidak akan bisa di satukan kembali dengan posisi yang utuh dan dengan cerita yang sama. Bagas tidak pernah sekalipun berniat membenci Zaky. Laki-laki itu hanya merasa tidak pernah bisa menjadi apa yang dirin...