Tujuh

276 49 1
                                    


Izin mengingatkan. jangan lupa vote, komen dan Sharekan.

Terima kasih

•••

Kamis, 8 Desember 2022

Pagi ini Sinta sengaja berdiri di luar gerbang sekolah. Menunggu kehadiran seseorang yang benar-benar dia tunggu kedatangannya.
Tidak lama seseorang yang Sinta tunggu tiba. "Bagas!" ujar Sinta.

Laki-laki yang di tunggu Sinta adalah Bagas yang terlihat begitu terkejut ketika dirinya di panggil oleh Sinta. "Apa yang kau inginkan?!" Tanya Bagas dengan suara dingin itu.

"Aku ingin masuk ke dalam dengan mu!" ucapan Sinta berhasil membuat Bagas terkejut dan bingung.

"Tumben sekali. Kau baik-baik saja bukan dengan Zaky?" tanya Bagas.

Sinta mengangguk dengan senyum tipis terukir di bibirnya. "Tentu saja. Semuanya selalu baik-baik saja." jawab Sinta.

Bagas tetap dingin dan keduanya masuk bersama ke dalam sekolah di mana cukup mulai ramai.

Mereka berdua berhenti ketika telah sampai di luar pintu kelas Bagas. "Aku akan masuk." ucap Bagas.

"Tunggu,"

"Apa ada hal lain lagi?" tanya Bagas ke Sinta yang memintanya untuk berhenti.

Sinta mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan menunjukkan sebuah kotak bekal ke Bagas. "Aku membuat bekal makan siang untuk mu." ucap Sinta.

Bagas diam ketika mengetahui kotak bekal makan siang yang di tunjukkan Sinta kepadanya. "Itu---"

Sinta diam untuk beberapa saat dan melirik Bagas yang diam dengan ekspresi yang tidak Sinta mengerti. "Aku mendapatkan ini dari Zaky. Karna waktu itu kau tidak mau memakannya. Jadi, aku meminta bekal makan siang mu ke Zaky." ujar Sinta.

"Aku tau. Kau tidak suka membawa bekal dan memakan sesuatu dari tempat ini. Tapi Bagas, kau harus menyadari bahwa bekal makan siang ini bukan hanya tempat untuk tempat makan. tapi juga harapan dan doa." tambah Sinta.

Bagas tersenyum masam dan laki-laki itu mengambil bekal makan siang itu dari tangan Sinta. "Harusnya hari itu aku tau Jika kotak bekal ini adalah hal terakhir yang di berikan Mama kepada ku. Bukankah aku bodoh?" ucap Bagas.

Sinta menggeleng. "Jangan salahkan dirimu sendiri. Kau tidak tau apa-apa dan semuanya berjalan begitu adanya. Bagas, kau harus tetap baik-baik saja dan jika kau butuh apa-apa, katakan padaku. Aku akan membantu mu." terang Sinta dan bagaimana perempuan itu mulai beranjak pergi.

"Hari ini aku kembali setelah beberapa hari aku tidak bersekolah dan juga Zaky tidak bisa di hubungi. Sinta apa kau berbohong padaku?" ucap Bagas.

Sinta mendengar itu tapi dirinya pura-pura tidak mendengarnya dan tetap berlalu pergi meninggalkan Bagas di luar kelasnya.

•••

Bagas memasuki kelasnya dan di tatap lekat oleh siswa-siswi kelasnya. Tapi tidak dengan beberapa teman-temannya yang nampak terkejut dan senang itu.

"Akhirnya kau kembali."

Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang