Delapan

247 47 0
                                    

Jum'at, 16 Desember 2022

•••

Maaf untuk jalan ceritanya dan maaf berantakan. Semuanya akan di perbaiki seiring waktu. Terima kasih sudah suka🌻🧡

•••

Waktu beranjak sore. Bagas berjalan beriringan dengan teman-temannya. "Apa yang akan kita lakukan?" Tanya Bagas yang merasa tidak bersemangat kali ini. Dirinya benar-benar di buat bertanya-tanya dan Bagas bahkan tidak bisa menghubungi Sinta.

"Minggu depan kita akan melakukan ujian akhir dan bagaimana jika kita menghibur diri." jelas Haryana.

Bagas tersenyum sumir, "Jadi apa yang akan kita lakukan?"

"Kita ke tempat karaoke." ucap Masyafa.

Bagas menghentikan langkahnya dan teman-temannya juga ikut berhenti. "Hei, kalian bodoh? Kita masih di bawah umur. Untuk apa kesana?" ujar Bagas.

Dikas, Haryana dan Masyafa malah terkekeh ketika Bagas berbicara seperti itu. "Apa kalian tertawa?" tanya Bagas.

Dikas menepuk pundak Bagas pelan. "Kita hanya akan bernyanyi berempat dan tanpa melakukan hal yang berlebihan. Kau harus tau Bagas, itu sedang tren akhir-akhir ini." jelas Dikas ke Bagas.

Masyafa dan Haryana mengangguk seolah setuju. "Bagaimana, apa kau mau ikut? Sepertinya kau sedang banyak pikiran. Maka dari itu kita ingin kau menghilangkan pikiran dan rasa stres yang kau rasakan." terang Haryana.

"Baiklah. Aku akan ikut." setuju Bagas.
Keempat laki-laki itu kembali melanjutkan perjalanan Mereka menuju tempat yang akan di tuju.

•••

Mereka sudah ada di ruang karaoke dengan beberapa minuman bersoda dan makanan ringan yang berada di meja. Bagaimana semuanya Nampak antusias dan Bagas masih diam merenung dengan menatap lekat ponselnya, meski cukup berisik di dalam ruangan itu. "Hei, Bagas. Kenapa kau diam? Ayo bernyanyi?" tegur Dikas yang duduk di samping Bagas.

"Aku sedang tidak berselera."

"Kau akhir-akhir ini tidak seperti yang lalu-lalu. Bagas, kau harus tetap berjalan ke depan tanpa menoleh ke hal lalu." tutur Dikas. Laki-laki itu memberikan mic yang dia pegang ke Bagas yang menerimanya.

"Sekarang bernyanyi dan jangan pikirkan Apapun. Nikmati saja saat ini." lanjut Dikas.

Bagas mengangguk kecil dan tersenyum kecil di hadapan Dikas. "Kau benar. Aku akan menikmati waktu ini." ucap Bagas.
Laki-laki itu bangkit dan mendekati Masyafa dan Haryana yang tengah berdiri di depan layar itu dan tengah bernyanyi. Bagaimana Bagas ikut serta dalam nyanyian itu.
Bagas memilih untuk menghibur dirinya dan menyetujui apa yang di katakan Dikas padanya untuk menikmati waktu kali ini.

Setelah beberapa waktu berlalu, keempat remaja laki-laki itu mulai merasa lelah Karna terus bernyanyi dan tenaga mereka terkuras habis.

Bagas terkekeh Ketika melihat Haryana menyender di bahu Masyafa dengan wajah memelas itu. "Astaga. Aku lapar." desis Haryana.

"Benar. Aku juga lapar. Aku ingin nasi goreng." tambah Masyafa.

Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang