Kamis, 16 Februari 2023
•• 📌 ••
Selamat Membaca....
"Konon katanya tidak ada kebahagiaan tanpa ada kasih sayang di dalamnya. Manusia yang tidak merasakan kasih sayang dengan baik akan berubah menjadi sosok mengerikan."
••• 🍇 •••
Di sebuah ruangan tertutup itu, Zaky duduk di sebuah kursi. Laki-laki itu mulai sadarkan diri, meski terluka cukup parah. Dengan mata yang perlahan-lahan mulai terbuka itu, laki-laki itu mampu melihat dengan jelas seseorang berjas rapi di depannya tengah tersenyum miring.
"Putra ku, apa kau baik-baik saja?" tanyanya ke Zaky.
Zaky tersenyum menyeringai. "Sudah ku duga itu memang kau. Jangan katakan Putra ku itu menjijikan." ucap Zaky. Laki-laki itu terikat dengan kuat. Rasa sakit dari luka-luka yang memenuhi tubuhnya berusaha dirinya tahan.
"Lalu aku harus memanggil mu apa?"
"Jangan buang-buang waktu. Bukankah kau sibuk? Jadi, katakan apa yang kau inginkan!"
Laki-laki paru baya berjas rapi itu mengangguk. "Padahal aku memberikan pengampunan untuk mu dan adikmu untuk hidup dengan baik. Tapi, kau sendiri yang membuat kehancuran itu." ujarnya ke Zaky.
Tentu saja Zaky terkekeh. "Omong kosong! Kau yang merusak segalanya dengan membunuh Mama ku seolah dia bunuh diri. Aku tau kau adalah dalang untuk semuanya." jelas Zaky.
"Kau pintar. Sayang sekali, seharunya kau hidup lebih lama dan memanfaatkan kepintaran mu untuk merubah dunia."
"Merubah dunia? Sekeras apapun manusia merubah dunia. Tidak akan menemukan hasil apapun!" Zaky berdesis Ketika rasa sakitnya semakin terasa dan dirinya tidak mampu untuk menahannya. Matanya memerah dan tanpa sengaja air matanya menetes begitu saja, akibat luka yang begitu menyakitkan harus dirinya tahan sekuat tenaga.
"Bunuh saja aku. Kau akan membunuh ku, bukan? Jika ya. Cepat bunuh aku! Cepat!" ucap Zaky dengan lantang dan mencoba untuk menantang laki-laki paru baya di hadapannya itu.
Laki-laki itu duduk di kursi dan berhadapan dengan Zaky yang menatapnya dengan penuh amarah dan kebencian. "Aku akan membunuh adik kembaran mu juga."
"Bajingan! Jangan kau lakukan sesuatu yang akan merugikan mu!" ucap Zaky, merasa tersulut emosi.
"Kau akan yang pertama mati. Jadi, kau tidak akan bisa melindunginya lagi."
Zaky menggeleng cepat. "Jangan bunuh dia. Bagas tidak tau apapun yang aku lakukan. Biarkan dia hidup dan jangan ganggu dia. Kumohon." ucap Zaky.
Suasana malam yang sunyi dan larut itu cukup memberikan kesan tegang di antara keduanya. Laki-laki itu mengangguk dengan anggukan kepala yang seolah memprovokasi Zaky.
"Aku tidak akan membunuhnya. Aku sangat menyayangi anak-anak ku. Tapi, kenapa salah satunya sangat ingin tau apa yang di lakukan ayahnya."
"Tutup mulut mu! Menyayangi? Omong kosong! Kau membunuh Mama ku karena mengetahui siapa dirimu dan kau membunuh beberapa orang demi untuk keberhasilan dirimu sendiri!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar
Mystery / ThrillerHal-hal yang sudah menjadi kesalahpahaman tidak akan bisa di satukan kembali dengan posisi yang utuh dan dengan cerita yang sama. Bagas tidak pernah sekalipun berniat membenci Zaky. Laki-laki itu hanya merasa tidak pernah bisa menjadi apa yang dirin...