TigaPuluhTiga

200 17 0
                                    

📌 Mohon maaf untuk kesalahan kepenulisan dan ketypokan 📌

•••🌼•••

🥀 Senin, 26 Juni 2023 🥀

•••💙•••

🌹 Selamat Membaca 🌹

🍀🍀🍀

Malam yang dingin itu menyelimuti tubuh Haryana. Bagaimana laki-laki itu tidak sadarkan diri dan terikat di sebuah pohon di hutan itu.

Laki-laki itu tidak sendirian. Dirinya di ikat dengan dua laki-laki lain yang terlihat begitu terluka parah di bagian wajah mereka.

"Hei! Apa kalian tidak akan melihat bagaimana kalian akan mati?" Suara itu keras. Terdengar menggelegar di hutan sunyi malam itu.

Ketiganya di siram air dan dua lainnya langsung terbangun.

Haryana berdesis ketika lukanya terkena air. "Argh!"

Laki-laki itu melihat sekeliling dan menemukan dua orang lainnya terikat sama dengannya.

"Hengky? Hengky!" Haryana berteriak memanggil satu laki-laki yang dirinya kenal.

"Hengky!"

Haryana mendapatkan satu tendangan dan membuat dirinya langsung terdiam.

"Berisik sekali!"

Hengky terbangun. Laki-laki yang bekerja di badan intelijen itu juga di tahan.

"Apa yang terjadi?" Tanyanya. Laki-laki itu tentu terkejut dengan suasana yang dirinya temukan.

"Hengky? Kau baik-baik saja?"

"Haryana, bagaimana bisa kau di sini?"

Suara kekehan terdengar dari seorang laki-laki dengan goresan panjang di pipinya. "Astaga. Apakah ini momen mengharukan?"

Malam itu benar-benar mencekam, bagaimana satu lagi laki-laki yang tidak sadarkan diri itu terbangun dan berdesis dengan rasa sakit di tubuhnya.

"Berengsek!! Lepaskan aku!" umpatnya.

Ya, laki-laki itu adalah Reza. Laki-laki itu juga terikat sama halnya dengan Haryana dan juga Hengky.

Ketegangan dan kebingungan dari ketiga laki-laki yang di ikat kuat itu membuat beberapa orang seperti gangster itu tertawa puas.

"Bagaimana jika kalian semuanya mati bersama-sama?"

"Berjalan bersama menuju ke neraka!"

"Hahahaha....."

"Bajingan! Jika kau berani, tidak seharusnya mengikat kami seperti ini! Kau tau hukuman apa yang pantas untuk kalian, setelah menyekap dan melukai polisi?" ujar Reza.

Laki-laki yang terlihat seperti pemimpin kelompok itu sangat terlihat acuh tak acuh.

"Berhentilah untuk berbicara, aku tidak akan mendapatkan hukuman, kalian akan aku buat mati dengan tenang?"

"Atau dengan kesakitan?"

Haryana mencoba untuk melepaskan ikatan itu. "Aku tidak boleh mati, siapa yang akan menemani ibu. Aku tidak boleh mati!" ujar Haryana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang