Three

35 4 0
                                    

Suasana ruang tengah rumah Soo Hwa menjadi sedikit sepi dengan ditemani helaan napas berat mereka secara bergantian setelah melihat penolakan dari Soo Hwa. Begitu juga dengan Doyoung, dia menghela napasnya dengan berat beberapa kali sambil terus menatap Soo Hwa yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Kurang lebih satu bulan yang lalu adalah hari di mana Doyoung juga mengetahui tentang perjodohan ini, itu berarti tepat satu bulan juga sejak kakeknya itu dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami serangan jantung akibat pemberontakan yang Doyoung berikan.

A month ago...

"Dijodohkan?!" pekik Doyoung ketika mendengar semua penjelasan yang kakek Ki Hyun katakan.

Kakek Ki Hyun mengangguk, "Ne. Sudah lama sekali aku dan sahabatku itu membuat janji itu, tapi sayangnya, kami hanya terus mendapatkan anak laki-laki. Begitu juga dengan cucu pertama kami, dan setelah itu barulah kau lahir dan juga Soo Hwa." jawabnya dengan begitu tenang.

Bagi kakek Ki Hyun, Doyoung adalah cucu terbaik, karena dia selalu menuruti apapun yang dimintanya. Maka dari itu, dia juga mengatakan semuanya dengan tenang dan begitu percaya diri jika Doyoung akan menerimanya, karena ini yang terbaik untuk Doyoung.

"Soo Hwa?" tanya Doyoung sambil menyipitkan kedua matanya.

"Ne. Lee Soo Hwa." jawab kakek Ki Hyun sambil menyerahkan selembar foto untuk Doyoung.

"Dia adalah calon istrimu, Doyoung-ah. Lee Soo Hwa." jawab kakek Ki Hyun.

Doyoung menerima foto itu lalu berdesis, "Sial. Benar Soo Hwa yang kukenal."

"Kau pasti sudah mengenalnya kan? Ku dengar dari Ibumu jika Soo Hwa adalah teman sekelasmu sejak awal kau masuk SMA. Aigoo, benar-benar seperti takdir berhasil mempertemukanmu dengan calon istrimu, bahkan tanpa campur tanganku terlebih dulu." Tutur kakek Ki Hyun.

"Istri? Haraboji... Apa aku tak salah dengar? Aku bahkan baru berusia 19 tahun." Balas Doyoung sambil menahan kesal.

"Lalu apa masalahnya, huh?" tanya kakek Ki Hyun yang mulai meninggikan suaranya.

"Aku tidak mau menikah dengannya." Lawan Doyoung.

"Doyoung-ah." tegur Ibunya sambil meraih lengan Doyoung, sedangkan Ayahnya hanya bisa menghela napasnya saat melihat perlawanan Doyoung.

Doyoung menepis tangan Ibunya perlahan, "Aku tidak mau, Eomma. Bagaimana bisa aku menikah dengan seseorang yang tidak kucintai? Terlebih... Aku masih sekolah, Eomma."

"Itu bukan masalah bagiku. Kami sudah menyiapkan semuanya dengan sangat rapih. Izin dari sekolahmu, rumah, semuanya sudah kami siapkan. Kalian hanya perlu dipersatukan dulu. Itu yang ku inginkan." Tegas kakek Ki Hyun.

"Aku tetap tidak mau! Haraboji kira aku akan menerimanya begitu saja? Aku tidak akan membiarkan Haraboji seenaknya mengatur jalan hidupku!!!" pekik Doyoung.

Kakek Ki Hyun benar-benar terkejut saat mendengar perlawanan yang Doyoung berikan, "Kau... Kau... Ahh..."

"Aboji!!!" teriak Ayah Doyoung yang langsung menangkap tubuh kakek Ki Hyun yang hampir terjatuh.

"H-haraboji..." lirih Doyoung.

"Apa yang kau lakukan?! Bantu, Appa! Kita ke rumah sakit sekarang." Tegas Ayahnya.

Begitulah yang terjadi di rumah Doyoung pada hari itu. Kakek Ki Hyun dilarikan ke rumah sakit, mereka bilang dia mengalami serangan jantung yang cukup parah dari sebelumnya. Sepertinya dia benar-benar terkejut. Doyoung benar-benar merasa bersalah sekali pada hari itu. Bisa-bisanya dia dikuasai emosinya dan membuatnya berbicara cukup kasar pada kakeknya sendiri.

Fated: Unexpected MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang