Five

38 7 0
                                    

Setelah selesai dari rumah Soo Hwa, keluarga Doyoung harus kembali ke rumah sakit untuk menjaga Kakek Ki Hyun. Kondisi Kakek Ki Hyun membuat mereka tidak merasa tenang jika tinggal di rumah. Kini Doyoung dan Gong Myung berada di perjalanan menuju rumah sakit. Tepatnya, Gong Myung mengantarkan Doyoung ke rumah sakit. Ada urusan yang mendadak yang mengharuskan Gong Myung datang ke kantornya, sedangkan orang tua mereka kembali ke rumah dulu untuk mengambil beberapa pakaian ganti dan kebutuhan lainnya.

"Dia cantik sekali, eo?" tutur Gong Myung yang memecahkan keheningan di dalam mobilnya.

"Huh? Siapa?" sahut Doyoung.

"Soo Hwa. Atau bolehkah mulai sekarang aku memanggilnya dengan panggil adik iparku, hm?" goda Gong Myung.

Doyoung berdecak, "Jangan meledekku, Hyung." balasnya sambil menghela napas beratnya, "Mau dia secantik apapun, itu tidak akan berdampak sama sekali bagiku, karena aku sama sekali tidak menyimpan perasaan padanya."

Gong Myung tertawa pelan, "Aigoo, jawabanmu terdengar sinis sekali, huh?"

"Kau mungkin juga akan bersikap sama jika kau berada di posisiku, Hyung."

"Ya~ Bagaimana ya? Sayangnya aku tidak berada di posisimu. Jadi, sebagai kakak yang baik, aku hanya bisa mencoba untuk menghiburmu." Jawab Gong Myung.

Doyoung hanya tertawa pelan, "Aku benar-benar seperti berada di dalam sebuah perangkap." Gumamnya.

"Lalu apa yang harus ku lakukan, hm? Apa aku harus membawamu lari dan membuat siapapun tidak menemukanmu?" jawab Gong Myung yang entah bersungguh-sungguh atau kembali mencoba menggoda adiknya itu.

"Hyung~ Itu tidak membantu sama sekali." Balas Doyoung.

Gong Myung tertawa pelan, "Mianhae, Dongsaeng~"

Percakapan itu terasa singkat sekali sampai akhirnya mobil Gong Myung berhenti di lobby rumah sakit.

"Turunlah. Aku tidak tau jam berapa akan selesai, tapi pasti aku akan langsung datang setelah selesai." Tutur Gong Myung.

Doyoung mengangguk, "Hmm, jangan bekerja terlalu larut, Hyung. Pikirkan kesehatanmu juga."

Gong Myung tersenyum dan mengangguk mengerti, "Araseo. Aku pergi, hm?"

Doyoung mengangguk lalu melambaikan tangannya setelah dia turun dari mobil Gong Myung dan berlalu masuk ke dalam gedung rumah sakit.

Entah sudah berapa kali dia menghembus napasnya sepanjang perjalanannya menuju ke kamar rawat rumah sakit, dia merasa lelah sekali hari ini. Lalu setelah sampai Doyoung menarik napasnya pelan-pelan dan mencoba untuk tenang. Doyoung mengintip ke dalam ruang rawat kakeknya itu dari kaca kecil yang ada di pintu, lalu kembali menghela napasnya saat mendapati kakeknya sedang tertidur.

Doyoung membuka pintu ruang rawat kakeknya dengan perlahan. Dia tidak mau mengganggu tidur kakeknya. Setelah itu dia duduk di kursi kecil yang ada di samping tempat tidur kakeknya. Lalu melirik nakas yang sudah bersih.

"Sepertinya mereka sudah memberikan obat untuk Haraboji malam ini." gumam Doyoung.

"Hmm, aku sudah meminum obatnya." Sahut Kakek Ki Hyun yang membuat Doyoung terkejut.

"Eo? Apa aku membangunkanmu, Haraboji?" tanyanya sambil meraih tangan kakeknya.

Kakek Ki Hyun tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dengan lemah, "Aniya, aku memang belum sepenuhnya tidur. Aku baru sadar jika kau datang saat kau bergumam tadi."

Doyoung tersenyum tipis, "Bagaimana kondisi Haraboji?"

Kakek Ki Hyun tersenyum, "Aku baik. Bahkan mereka tidak ada yang menghubungi kalian, kan, sejak kalian pergi?"

Fated: Unexpected MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang