Thirteen

27 6 0
                                    

Begitu sudah siap, Soo Hwa dan Doyoung disambut oleh Pak Kang yang juga sudah siap untuk mengantarkan Soo Hwa dan Doyoung. Sempat terjadi keributan sebelum mereka akhirnya berangkat bersama. Soo Hwa yang protes karena takut jika mereka akan ketahuan oleh teman-temannya di sekolah. Berbeda dengan Doyoung, dia terlihat santai sekali.

"Pak Kang, nanti turunkan aku di halte dekat sekolah saja ya? Dari sana tidak terlalu jauh dari sekolah, aku ingin berjalan kaki saja." Tutur Soo Hwa.

"Ck, apa-apaan sih? Kau mau orang tua kita marah jika tau tentang ini, huh?"

"Lebih baik mereka marah daripada rahasia ini terbongkar. Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian banyak orang lain lagi." Jawab Soo Hwa.

"Cih, bukankah sudah seperti itu, huh? Miss Ambitious?" sinis Doyoung.

Soo Hwa langsung melirik Doyoung dengan sinis, "Tidakkah kau dengar ada kata 'lagi' di akhir kalimatku, huh?"

"Di sana, Pak Kang. Berhentikan mobilnya di halte itu." tunjuk Soo Hwa begitu melihat jika mereka hampir sampai di halte.

"Tapi Nona..."

"Gwenchanayo, Pak Kang. Appa dan Eomma tidak akan tau. Biarkan saja dia melakukan apa yang diinginkannya hari ini." jawab Doyoung terdengar malas.

Dan akhirnya Pak Kang menurut untuk memberhentikan mobilnya.

"Nanti aku akan menjemputmu lagi, Nona." Tutur Pak Kang saat Soo Hwa hendak membuka pintu mobilnya.

Soo Hwa mengangguk, "Di sini lagi saja, Pak Kang. Pak Kang sudah menyimpan nomor ponselku kan?"

"Sudah, Nona." Jawabnya.

Soo Hwa tersenyum, lalu menoleh pada Doyoung, "Jangan lupa janjimu, huh?!" ancamnya yang langsung menutup pintu itu.

Doyoung berdecak kesal sambil melihat Soo Hwa yang tengah berjalan kaki di sana, "Ingat janji katamu? Kau sendiri tidak melepaskan cincinmu saat keluar rumah." Tuturnya sambil mengangkat tangannya dan memperhatikan cincin miliknya di sana lalu tersenyum miring, "Bukankah akan menyenangkan jika kembali menjadikanmu pusat perhatian banyak orang lagi, huh? Lee Soo Hwa?" gumamnya.

**

"Good Morning~ Tidak biasanya kau datang pagi, hm?" sapa Ji Na yang berpapasan dengan Soo Hwa saat mereka memasuki gerbang sekolah.

Soo Hwa mengangguk-anggukan kepalanya, "Benar. Biasanya aku akan datang 5 menit sebelum bel sekolah berbunyi."

"Memulai hidup baru, hm?" goda Ji Na.

Soo Hwa berdecak sebal. Sejak tau tentang pernikahan Doyoung dan Soo Hwa, sepertinya Hwang Ji Na ini tidak mengenal apa itu fungsi tombol stop. Dia benar-benar tidak pernah berhenti menggoda Soo Hwa.

"Araseo, araseo. Jangan mengeluarkan omelanmu lagi." Balas Ji Na yang mengerti jika Soo Hwa bersiap untuk mengomelinya.

Soo Hwa hanya mengerucutkan bibirnya, sampai pandangannya menangkap kotak bekal yang ada di genggaman Ji Na. Memang kotak bekal itu terlihat biasa, tidak sampai Soo Hwa melihat ada stiker hati di tutup bekal itu.

"Itu apa, eo?" tanya Soo Hwa sambil mencolek-colek lengan Ji Na.

Ji Na menoleh lalu tersipu malu, "Sandwich. Jaehyun memberikannya padaku."

"Lalu di mana dia sekarang? Biasanya kalian datang bersama." balas Soo Hwa sambil mengedarkan pandangannya.

"Di dekat halte, tadi dia bertemu dengan Dong Hyun dulu di depan. Mungkin sedang membahas pertandingan mereka bulan depan." Jawab Ji Na.

Fated: Unexpected MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang