Fifteen

26 4 0
                                    

"Mau bicara apa? Jangan lama-lama, aku belum makan." Tutur Doyoung begitu menemui Soo Hwa di taman belakang.

Soo Hwa menatap Doyoung tidak percaya, "Kau bisa makan setelah kekacauan tadi? Kau bahkan sudah berjanji padaku untuk memastikan tidak ada yang tau tentang ini. Dan setelah mereka tau kau tetap terlihat santai seperti tidak ada yang hal besar yang terjadi."

Doyoung menghela napasnya kasar, "Haruskah kau berlebihan seperti ini, huh?"

"Berlebihan?" ulang Soo Hwa tak terima.

"Eo! Bukan kesalahanku ataupun kesalahanmu, kan, berita itu tersebar? Lagi pula lama kelamaan mereka juga akan tau. Kau bahkan turun dari mobil tanpa melepaskan cincinmu juga kan? Seakan kau juga menambah fakta tentang status kita." Jawab Doyoung.

Soo Hwa hanya diam sambil menatap sendu cincin yang melingkar di jari manisnya itu.

"Lagi pula mereka kan hanya tau jika kita bertunangan, jadi kau tidak perlu begitu khawatir." Tambah Doyoung.

Doyoung benar. Ini semua sudah terjadi, dengan Soo Hwa marah-marah seperti ini semuanya tidak akan bisa berubah. Teman-temannya sudah tau jika ada ikatan resmi yang mengikat Soo Hwa dan Doyoung.

"Selagi teman-teman sudah tau..." tutur Doyoung sambil terus mendekatkan posisinya dengan Soo Hwa sampai membuat Soo Hwa terus mengambil langkah mundur dan akhirnya terhenti saat punggungnya menyentuh pohon yang ada di belakangnya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Soo Hwa saat Doyoung mendekatkan wajahnya itu dengannya.

"Selagi mereka sudah tau, mulai sekarang tolong jaga sikapmu padaku ya..." tuturnya yang menggantungkan kalimatnya saat dia mendekatkan bibirnya ke telinga Soo Hwa, "Istriku." Lanjutnya sambil menyeringai terlebih saat melihat reaksi Soo Hwa.

Doyoung tertawa saat merasa berhasil membuat Soo Hwa terdiam seperti itu, "Haha, kau pasti terkejut, kan? Biasanya kau langsung berlalu meninggalkanku dengan tatapan menyeramkanmu itu dan... ARGH!!!"

"Terus berharap agar aku bersikap baik denganmu." Ketus Soo Hwa setelah dia baru saja menginjak kaki Doyoung dan setelah itu langsung pergi meninggalkan Doyoung yang masih meringis kesakitan.

"Aish, aku memintanya untuk bersikap baik, tapi dia justru tambah berani untuk bersikap kasar padaku. Setelah memukul kepalaku kemarin, sekarang dia kembali menyiksaku dengan menginjak kakiku sekeras itu." gerutunya sendiri sambil menekan-nekan kakinya itu.

**

"Sudah tidak kesal dengan tadi, hm?" tanya Ji Na ketika melihat Soo Hwa yang bisa melahap makan siangnya itu.

Soo Hwa mengangguk, "Lagi pula apa yang bisa kulakukan, kan? Mereka sudah terlanjur tau."

"Kau pasti kembali mengamuk di ruang kepala sekolah tadi saat bertemu dengan Oh Ssaem? Aku bisa melihat ekspresi lelah Oh Ssaem di kelas tadi." sahut Jaehyun yang ada di samping Ji Na.

"Ya! Memangnya kau pikir aku apa, huh? Aku... Aku hanya menyuarakan protesku saja karena rahasia kami terbongkar." Jawab Soo Hwa terdengar tidak yakin.

"Dari cara bicaramu aku tambah yakin jika kau kembali menunjukkan aksimu tadi. Beruntung sekali nilai-nilaimu itu sempurna, kalau tidak pasti Park Ssaem sangat tidak menyukai murid pemberontak sepertimu."

"Sayang..." tegur Ji Na.

"Kau juga beruntung karena kau kekasih dari sahabatku. Kalau tidak aku sudah mengacak-acak rambut bayimu itu!" kesal Soo Hwa.

Jaehyun hanya menjulurkan lidahnya untuk terus meledek Soo Hwa.

"Ngomong-ngomong, apakah Oh Ssaem mendapatkan masalah? Atau hukuman mungkin? Karena perjanjian keluarga kalian dengan pihak sekolah." Tanya Ji Na.

Fated: Unexpected MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang