Mitha tahu Diaz tidak mencintainya. Mitha tahu Diaz terpaksa menikahinya. Ia pikir Diaz mudah dikendalikan, setelah selama ini manut saja. Namun, ternyata tidak semudah itu menundukkan hati seorang pria. Ternyata Diaz masih terkenang-kenang mantannya. Jika Mitha seorang perempuan berhati lemah, ia adalah orang yang paling tersiksa dalam situasi itu dan tidak bisa berbuat apa pun selain menangis dan meratapi nasib. Namun, ia tidak punya perasaan semacam itu. Ia anggap Diaz bodoh tidak bisa membedakan mana emas mana dempul, serta menyebut nama wanita lain saat di atas tubuhnya, di malam pertamanya, Mitha menangis karena egonya terluka.
Apa Diaz sengaja melakukan ini? Ia ingin sekali memukuli Diaz, akan tetapi tak sanggup melakukannya karena perlakuan Diaz saat melepaskan seluruh hasrat sangat memukaunya. Ia memandangi Diaz yang tertidur lelap setelah percintaan mereka, sambil terisak dan menggigit selimut. Sialan kau, Adiba! Jika aku menemukanmu, akan kuhabisi kau!
Pagi menjelang, Diaz mulai terbangun, mengerang sambil menggeliat lepas. Ia merasa ranjangnya sangat lega, meskipun nanar ingatannya ia telah menikahi Mitha dan menidurinya. Jika wanita itu tak ada lagi di ranjangnya, ya baguslah! Ia bisa lanjut mengkhayalkan Adiba dan bersantai di kamar. Ia memeluk guling tanpa mengindahkan Mitha yang duduk di sebelahnya.
Melihat wajah pagi Diaz tersenyum-senyum jengah, membuat Mitha bertambah kesal sehingga ia memukulkan bantalnya ke wajah Diaz. "Berengsek kamu, Mas!"
Diaz terduduk bangun dan menghardik istrinya. "Apa-apaan sih kamu, Mit?!"
Mitha terkejut Diaz membentaknya. Jadi bertanya-tanya, ke mana Diaz yang kemarin kalem? Apa ia masih pemarah karena mabuknya? "Kamu sebut nama mantan gundik kamu sepanjang malam. Kamu sadar itu, Mas?!"
Diaz terhenyak sesaat. Bukan karena ia takut tertangkap basah istri karena masih cinta wanita lain, tetapi karena memikirkan apa dampaknya kelak pada Adiba. Namun, Diaz sudah sampai pada klimaks tekanan batinnya, ia ambil tindakan nekat saja. Ia bentak Mitha. "Memangnya kenapa? Kan kamu yang ngotot nikah sama aku, ya kamu harusnya tahu diri dong kalau aku gak ada rasa sama kamu! Kamu pikir semua pria segampang itu main di ranjang gak pakai perasaan? Masih untung aku mau menunaikan kewajiban aku sama kamu. Kalau kamu sama sekali gak kusentuh, mau ngomong apa kamu sama orang-orang kalau kamu gak hamil-hamil?"
Mitha merengut hingga menggigit dalam bibirnya nyaris berdarah. Ia raih ponselnya sembari mengancam Diaz. "Aku kasih tau Om Prabu kalau kamu masih ingat gundik kamu, bahkan mabuk-mabukan. Biar Om ngasih kamu peringatan sudah nyakitin perasaan aku!"
Diaz pukul tangan Mitha sehingga ponselnya terlepas. Mitha melotot padanya, segera ia bentak lagi. "Dikit-dikit lapor sama ayah aku. Kenapa kamu gak menikahi ayah aku aja kalau kamu sedekat itu sama beliau? Ini yang bikin aku ogah sama perempuan kayak kamu. Tukang adu dan gak hormat-hormatnya pada suami. Kamu gak tahu cara menjaga harkat martabat suami. Kalau begitu, aku juga gak akan susah payah bersikap sebagai suami kamu di hadapan orang-orang."
Mitha terperangah. Diaz turun dari ranjang tanpa menutupi kebugilannya, meninggalkan Mitha seolah mereka tidak ada hubungan apa-apa. Diaz berseloroh sambil mengambil handuk dan menuju kamar mandi. "Dan selamat menikmati bulan madumu sendirian karena aku tidak akan bersandiwara dalam pernikahan ini. Lebih baik aku pergi kerja daripada menghabiskan waktu bersama wanita yang bahkan tidak memperbolehkan aku bernapas tanpa izinnya."
Mitha gelagapan terbayang acara bulan madunya bakalan hancur total dan ia butuh anak dari Diaz sebagai pembuktian. Tertatih ia kejar Diaz, meskipun tubuhnya telanjang. "Jangan, Mas. Please! Aku gak akan cerita apa pun sama Om. Aku bersumpah, aku akan biarkan Mas lakukan apa pun kesukaan Mas, tapi sebagai gantinya, jangan kacaukan pernikahan kita."
Mitha menarik siku Diaz, sehingga langkah Diaz terhenti. Diaz menoleh dan menajamkan matanya pada wanita itu. Mitha bisa jadi mengatur taktik baru, maka ia pun tidak akan lengah. Jika terjadi sesuatu pada Adiba karena keterlibatan Mitha dan ayahnya, ia akan memastikan mereka mendapatkan balasan yang setimpal. "Semua itu tergantung. Jika kau menyakiti seekor kucing, jangan kau kira ia tidak akan menggigitmu balik, apalagi seekor singa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Impromptu Affair/MENDADAK PELAKOR (END)
RomantizmROMANCE 21+ Krisna, dokter muda yang memilih melaksanakan pengabdian masyarakat di wilayah pedesaan demi menghindari pernikahan yang diatur orang tuanya. Dalam perjalanan kereta api malam, ia bertemu dengan gadis misterius yang menolak tegas pesona...