Putri yang angkuh. Putri gila pembuat onar. Aib kekaisaran. Sebutan itu tercantum pada Thea de Charlotte.Gadis cantik yang dianggap gila. Karena kurangnya kasih sayang yang diberikan keluarganya. Dia menjadi semakin gila.
Thea si putri bungsu bahkan mendapatkan ramalan jika akan menjadi penyebab kehancuran negara.
Semua orang memastikan hal itu. Semua orang menyumpahi gadis tersebut.
"Kalian yang sudah mengatakan itu tanpa dasar. Padahal aku diam saja. Kenapa tidak aku lakukan saja apa yang kalian katakan. Agar aku menanggung apa yang memang aku lakukan. Bukan apa yang tidak aku lakukan."
Gadis itu dengan kejam menghabisi semua anggota keluarganya. Tiga pangeran, putra mahkota dan tunangannya. Lalu orang terakhir. Penyebab utama dan kunci utama.
"Jika kau tidak menghamili ibuku yang merupakan ksatria menjagamu. Apakah kau akan melihat ini?" Gadis dengan pakaian berlumuran darah. Dan pedang terarah pada kaisar yang tengah terbaring lemah karena sakit. Gadis itu menyeringai. "Jika saja aku tidak terlahir. Semua orang pasti bahagia. Tapi, kau membuatku terlahir pak tua!"
"Kau membawaku ke dunia ini! Kau membuatku menderita dengan cemooh yang bahkan bukan aku pelakunya. Kau hanya diam melihatku tersiksa. Kau membuatku tidur di tempat tidak layak. Menghukumku. Kau adalah pria jahat! Dan kau pantas mati!"
Pedang itu terhunus ke hati sang kaisar. Dan sebuah anak panah menembus jantung Thea. Gadis itu menoleh ke arah pintu. Di sana sang putra mahkota berdiri dengan luka yang parah juga.
"Anda aku menusukmu lebih dalam lagi!"
Thea berjalan turun dari ranjang kaisar usai membunuh pria itu. Tetapi, langkahnya terhenti saat anak panah melesat menembus dadanya lagi. Itu adalah pangeran kedua.
"Kalian!"
"Mati saja kau hama sialan!" Dua panah tertancap sekaligus. Membunuh Thea seketika.
***
"Hah!" Gadis kecil yang tertidur di kereta kuda yang nyaman itu terbangun dengan napas terengah. Dia menatap tangannya yang mungil. "Mimpi?"
Thea, gadis kecil itu adalah Thea yang kejam sebelumnya. "Aku tidak ingin mati."
Gadis itu bergumam dan langsung duduk di bawah. Dia tidak lagi duduk di tempat duduk kereta kuda.
"Itu hanya mimpi, 'kan?"
Thea kembali memastikan. Jika mimpi atau ramalan masa depan lagi. Thea harus menghindarinya. Thea tidak mau jadi perempuan jahat. Thea tidak mau menjadi gadis serakah yang gila seperti kata orang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE AS THE EMPEROR'S DAUGHTER [SELESAI]
FantasyAnak dua belas tahun itu menatap pria dengan pakaian bagus yang terus menatapnya. Semua anak di panti asuhan menatap kagum. Bahkan mengerumuni orang itu seperti semut gila. Sedangkan gadis berambut pirang pucat bernetra merah muda di sudut ruangan h...