Sesusah itu ngasih Ryry reward vote? Tekan sekali udah bikin Ryry seneng loh. Jangan jadi pembaca gelap yaa. Meskipun Ryry nulis karena hobi, tapi kalian baca karena suka. Ryry kasih cerita kalian kasih Ryry vote komen, kita bisa simbiosis mutualisme lohh😙❤️***
Pergi ke festival bersama Ragnar?
Sebelumnya Theana tidak pernah membayangkan hal itu. Sama sekali, apalagi mengingat jika Theana bukan siapa-siapa. Tapi, melihat cara pria besar itu memegang tangannya dan menjaganya sepanjang perjalanan menuju festival, membuat Theana merasakan kehangatan yang nyata."Jika ada yang membuatmu penasaran dan jika ada yang ingin kau beli, katakan. Kita tidak mungkin keluar hanya untuk berkeliling dan kembali dengan tangan kosong."
Theana yang mendengar itu mulai mengedarkan pandangan. Dia menunjuk ke sebuah gerai makanan.
"Bisakah kita makan terlebih dahulu? Sebelum melihat pameran bunganya?"
"Ya."
Ragnar membawa Theana menuju gerai. Membeli sate dan beberapa makanan manis. Mereka menikmati makanan yang cukup bervariasi.
Sampai kemudian, langkah Theana terhenti di sebuah toko. Theana mengeluarkan beberapa uang koin.
"Baginda, Anda mau bermain?" tanya Theana kepada Ragnar.
Dia menunjuk sebuah permainan memanah, yang mana jika tepat sasaran akan ada hadiah besar untuk pemenang. Hadiah besar itu adalah sebuah boneka.
"Kau mau?"
"Boneka macan kumbang itu terlihat manis, bukan?" tanya Theana.
Ragnar melihat boneka macan kumbang yang berada di tempat permainan itu. "Kita akan dapatkan macan itu."
"Yeay!"
Mereka berjalan mendekat. Membayar hanya untuk satu sesi. Ya, untuk Ragnar ini cukup.
Dia mulai memasang anak panah, tubuhnya bergerak menetapkan posisi. Kemudian, anak panah ditarik dan dilepaskan.
"Ah." Semua orang mematung. Singkat tetapi tepat. Anak panah itu melekat pada titik tengah dengan sempurna.
"Anda hebat!" seru Theana. Pujian itu membuat rona merah muncul di telinga Ragnar.
"Boneka macan kumbang."
Mendengar ucapan Ragnar. Pria penjaga langsung memberikan boneka beruang dengan perasaan gembira. "Anda hebat Tuan," pujinya.
Boneka macan kumbang itu diberikan kepada Theana. "Ini lembut dan hangat." Gadis itu memeluk boneka dengan sangat erat.
Ragnar menuntunnya lagi, membawa Theana menuju pameran bunga di festival musim semi.
"Dulu, saya sering mendengar cerita jika bunga di musim semi yang sebenarnya itu sangat indah! Mereka bilang itu warna-warni dan harum. Jadi, saya penasaran."
Saat ini, Theana tidak menjadi dirinya dengan segudang waspada terhadap Ragnar. Kesenangan itu membawanya menjadi dirinya sendiri. Membuatnya berperilaku seperti seorang anak perempuan dan ayah.
"Itu memang bagus untuk dilihat."
"Iya! Ibu juga bilang begitu."
Tanpa sadar, Theana yang begitu semangat mengucapkan kata itu. Jelas Ragnar tidak tahu fakta jika Theana tahu permaisuri ibunya dan Ragnar bukan ayahnya. Jelas juga Ragnar tak tahu jika ibu yang dimaksud adalah mendiang istrinya.
"Ibu?"
Theana yang sadar mulai gelagapan. Dia melirik ke arah kiri. "Dia wanita yang merawatku walau sesaat."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE AS THE EMPEROR'S DAUGHTER [SELESAI]
FantasyAnak dua belas tahun itu menatap pria dengan pakaian bagus yang terus menatapnya. Semua anak di panti asuhan menatap kagum. Bahkan mengerumuni orang itu seperti semut gila. Sedangkan gadis berambut pirang pucat bernetra merah muda di sudut ruangan h...