2024Di sebuah kota di Seul Korea Selatan. Gadis dengan rambut hitam tergerai. Berjalan dengan beberapa balon warna-warni di tangannya. Dengan senyuman ceria dia memasuki area panti asuhan.
"Itu Kak Rya!"
Gadis kelahiran Indonesia, yang memilih tinggal di Korea Selatan usai studinya.
Gadis yang mewujudkan keinginannya di kehidupan lalu. "Kau kembali?"
"Ah, Chan-Hee? Kau datang lebih dulu ternyata."
"Hari ini libur. Kau sudah kembali dan tidak memberi kabar, hm?" Seo Chan-Hee. Pemuda Korea Selatan yang merupakan sahabat dekat Rya.
"Aku ingin memberi kejutan kecil." Rya berujar sembari membagikan balon yang ada di tangannya.
"Begitu, ya."
Chan-Hee duduk di sisi Rya yang sedang membagikan balon. "Hari ini mau ke sungai Han?"
"Boleh."
***
Suasana sungai Han di sore hari. Begitu menyenangkan. "Baru kemarin ingatanku rampung Van."
Chan-Hee menoleh dengan wajah terkejut. "Haha, agak aneh karena sudah lama tidak mendengar nama itu."
Rya tertawa. "Ayo, jadi yang terbaik di kehidupan ini."
Chan-Hee mengangguk. "Kali ini jangan jadi orang bodoh lagi, ya."
Dia menyentil dahi Rya pelan. Gadis di sebelahnya mencebik tak senang sembari memegangi dahinya.
"Aku akan hidup bahagia kali ini."
Dalam hidup, kita tidak tahu bagaimana waktu, takdir, dan orang di sekitar kita bertindak. Di tempat ini kita hanya bisa percaya sepenuhnya pada diri sendiri. Sebab, diri kita tidak akan mengkhianati. Meskipun mungkin diri kita sering menyakiti diri sendiri seperti orang bodoh.
Tetapi, pengkhianatan itu tidak akan terjadi. Kita bisa mempercayai seseorang. Tetapi, jangan sepenuhnya. Karena seperti apa banyak dan dalamnya kita percaya pada seseorang. Sebanyak itu juga kita akan merasakan sakitnya.
Sisakan ruang di hati untuk diri sendiri. Untuk kalian mengisi cinta yang penuh untuk diri sendiri. Dahulukan cinta pada diri sendiri, sebelum mencintai orang lain. Karena hidupmu sangat berharga. Jangan sia-siakan nikmat yang diberikan Tuhan padamu hanya karena kamu tidak merasakan cinta dari orang lain.
Kamu masih punya dirimu. Untuk mencintai dengan tulus tanpa tuntutan. Kamu masih punya Tuhan untuk bersandar dan tidak pernah pergi.
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE AS THE EMPEROR'S DAUGHTER [SELESAI]
FantasyAnak dua belas tahun itu menatap pria dengan pakaian bagus yang terus menatapnya. Semua anak di panti asuhan menatap kagum. Bahkan mengerumuni orang itu seperti semut gila. Sedangkan gadis berambut pirang pucat bernetra merah muda di sudut ruangan h...