DELAPAN BELAS

7.7K 809 20
                                    


Theana menatap mata kelabu itu. Ingatan yang semula samar menjadi begitu jelas. Seolah jiwa Theana terbawa ke dunia lain. Tidak, itu bukan dunia lain itu adalah masa lalu Theana.

***

Gadis manis dengan surai cokelat dan netra hazel yang cantik terlihat bahagia. Dia memegang buku novel yang ditulisnya. Novel yang akan dijadikan game oleh sebuah perusahaan besar. Ini jelas akan menjadi awal yang luar biasa baginya.

"Thea? Bagaimana?" Suara itu berasal dari gadis cantik dengan kulit putih dan rambut blonde. Netra biru yang cantik membuatnya menjadi idaman semua orang selama ini.

Rissa namanya. Sahabat dari Thea—Theana.

"Ya, sekarang kita bisa menambahkan uang masuk panti asuhan agar semuanya bisa baik-baik saja. Panti asuhan juga tidak akan digusur oleh tuan tanah."

Wajah Rissa seketika berubah. "Untuk panti asuhan?"

"Iya. Aku melakukan semua ini untuk semua saudara kita." Thea menatap gerombolan anak kecil yang bermain di halaman panti asuhan.

Thea dan Rissa adalah saudara yang tumbuh di panti asuhan yang sama. Thea dengan bakatnya berhasil menerbitkan novel best seller yang menjadi perbincangan banyak orang. Akhir memuaskan bagi tokoh utama, konflik yang tak terduga menjadi candu utama cerita buatan Theana. Beberapa waktu lalu, Rissa mengenalkan karya Thea pada sebuah perusahaan besar. Mereka pun menyetujui untuk membuat novel itu menjadi game. Hanya akan ada cerita modifikasi. Naskah modifikasi dibuat oleh Thea dalam waktu seminggu. Barusan, gadis itu kembali dari perusahaan usai menyerahkan naskah.

"Kau sudah gila? Untuk apa menyerahkan uang hasil kerja keras kita ke orang lain? Kita bisa membeli apapun dengan uang sebanyak itu. Kontraknya menjanjikan uang yang banyak untuk kita."

"Tapi ini adalah tempat kita."

"Kau ingin selamanya menjadi orang terbuang? Sejak awal apa kau tahu kenapa tidak ada yang mengadopsi kita? Semua karena keegoisan mereka!"

"Kita hanya belum beruntung Rissa, nanti pasti akan ada."

"Sialan kau, naif sekali!" Rissa menarik keras baju Thea. "Dengar, uang itu milik kita atau uang itu hanya untukku."

Pada akhirnya Thea melakukan apa yang dikehendakinya. Dia membeli tanah panti asuhan dari tuan tanah untuk menyelamatkan panti asuhan. Jelas saat itu Rissa sangat marah. Mereka bertengkar hebat di dalam gudang panti asuhan, hingga kemudian tanpa sengaja Thea terjatuh dan kepalanya tertimpa benda berat yang ada di rak gudang.

Thea meninggal. Keserakahan Rissa masih tak habis. Dia panik, tapi dia tidak bisa membiarkan semuanya lolos. Dengan berbekal buku terlarang. Rissa memanggil seorang iblis.

Dengan darah Thea yang bercucuran, Rissa membentuk sebuah lingkaran sihir untuk memanggil iblis.

"Wah, sudah lama tidak dipanggil."

Iblis dengan tubuh tegap, wajahnya tampan dengan kulit putih pucat, mata kelabu dan rambut hitam.

Di detik penglihatan itu Theana sadar orang yang muncul di hadapannya beberapa saat lalu adalah iblis yang dipanggil Rissa.

"Bawa aku ke dunia dari novel ini."

Iblis itu menatap buku yang Rissa pegang. Novel buatan Thea. "Jadikan aku sebagai orang yang dicintai banyak orang. Pemeran utama novel ini, Teressa."

Kemudian, Rissa menoleh ke arah Thea yang terbaring dengan kepala hancur. "Anak ini, jiwanya adalah bayaran untukmu."

Iblis itu menoleh ke arah Thea yang terbujur kaku. "Aku bebas atas dia?" tanya sang iblis.

"Ya."

"Kau harus melakukan lebih banyak untukku, manusia. Baal tidak akan puas dengan satu jiwa. Kau tahu? Bayaran itu terlalu kecil."

Pada saat yang sama. Secara acak. Rissa dengan bantuan Baal memanggil jiwa kesepian dengan ambisi yang sama. Lebih kepada ketamakan yang tidak terpenuhi di dunia. Mereka dipanggil lewat lingkaran sihir yang sama.

Kemudian, di sinilah Theana berada.

***

Bagaimana iblis Baal yang menyeramkan bisa menjadi sosok tampan? Dia merubah wajahnya. Itu hal yang mudah katanya.

"Lalu jiwaku? Bagaimana bisa? Di novel sosok Theana tidak pernah ada."

"Ya, karena kau adalah bentuk sebagian kekuatanku."

"Ha?"

Di novel itu permaisuri juga tidak meninggal. "Kau lahir dari kehidupan sang permaisuri dan kekuatanku. Seiring waktu berjalan pertumbuhanmu, kekuatan permaisuri menyusut. Karena itu dia mati. Kemudian, aku tidak pernah ada di sisimu belakangan karena ternyata jiwamu lebih bertekad dari yang aku bayangkan."

Baal mendekati Theana. "Lantas, saat usiamu delapan belas tahun. Saat semua kokoh di dalam dirimu. Kau akan menjadi makanan terlezat yang pernah ada, Theana."

Theana menatap Baal dengan datar. Kemudian, dia berdiri menatap Baal dengan serius.

"Kau tidak akan memakanku, Baal."

"Kenapa?"

"Jika semua jiwa dengan ketamakan itu disatukan, itu akan lebih besar dari aku bukan?"

Baal tertegun. Lantas tertawa. "Apa? Apa kau mau membawa mereka kepadaku sebagai bayaran?"

"Ya." Theana menjawab tegas. "Mereka akan menjadi santapanmu tepat diusiaku yang ke-delapan belas."

Baal tersenyum. Dia menatap Theana dengan tatapan kosong yang sama. "Haruskah aku menanti hal ini? Hadiah besar dari putriku?"

Theana menatap Baal dengan serius. Iblis itu pun tertawa dan mengangguk. "Baiklah. Lagipula kau punya kekuatan cukup untuk melumpuhkan mereka. Kendalikan, aku menanti makanan besar itu, Theana, tuan putriku."

TBC

Ini full fiksi ya. Kenapa baal? Karena dia yang ryry pilih sebagai iblis ketamakan. Kek cocok aja:)
Sorry kalau Ryry kurang search

Terima kasih udah vote komen.

LIVE AS THE EMPEROR'S DAUGHTER [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang