Hari ini pelatnas kedatangan penghuni baru yang cukup membuat heboh ciwi-ciwi di pelatnas.Refal namanya , dokter gizi yang menggantikan Dokter Ela untuk beberapa bulan di sini.
Aku membawa Dokter Refal ke lapangan tempat anak-anak berlatih setelah sebelumnya kami sudah berkenalan terlebih dahulu.
" Semuanya kumpul bentar "
Mereka semua memandang ke arahku tepatnya pada objek di sampingku yang memang ku akui sangat menarik.
" Oke kenalin ini Dokter Refal , dokter gizi yang bakal gantiin Dokter Ela untuk sementara "
" Halo semuanya saya Refal , mohon bantuannya ya. "
" Ada yang mau ditanyain mungkin ? "
" Dokter ganteng banget sih , udah punya pacar ? " Gregoria
Emang ya cewek-cewek di sini tuh nggak bisa lihat cowok cakep dikit aja langsung pada gatel.
" Belom ada " jawab dokter refal kalem.
" Boleh dong saya deketin " Gregoria
" Grego apaan sih "
" Tau gatel banget jadi cewek , gantengan juga gue " - Fajar
" Kalo dilihat dari sedotan wkwk " - Ginting
" Ssst udah semuanya balik latihan lagi , dokter mari saya tunjukkin ruangannya "
" Oh iya ... "
" Panggil Stephie aja Dok "
" Mbak Stephie "
" Eh nggak usah pake mbak , keliatan tua banget nanti saya "
" Maaf sebelumnya emang kamu umur berapa Steph ? "
" Tahun ini 22 dok "
" Wahh masih muda banget ya "
" Emangnya dokter umur berapa ? "
" Saya 28 tahun , jauh banget sama kamu "
" Kayaknya saya harus manggil abang nih "
EKHEMM ...
Deheman keras tersebut berasal dari Kak Kevin yang sedang memelototiku dari tengah lapangan.
" Jadi lupa kan tadi mau nunjukkin ruangan , mari dok "
Menyadari tatapan mematikan dari Kak Kevin , aku segera angkat kaki dari sana.Untuk menghindari baku hantam.
Drrrt Drrt ...
Fiance❤️
Aku tunggu di ruangan kamu sekarang.
Segera setelah menunjukkan dokter Refal ruangannya , aku bergegas menuju ke ruanganku.
Clek ..
" Siapa dia ? "
" Kan tadi aku udah kenalin di lapangan "
" Ngapain dia deket-deket kamu terus ? "
" Dia kan baru di sini kak , jadi aku yang bantu arahin dia selama di sini "
" Kenapa harus kamu , yang lain kemana ? "
" Ada sih , cuma Ci Susi nyuruhnya aku.Masa mau aku tolak , kan nggak enak "
" Aku nggak suka ya kamu deket-deket sama dia "
Setelah mengatakan itu , Kak Kevin beranjak pergi meninggalkanku dalam kebingungan.
" Dasar aneh " teriakku yang tentu saja tidak di dengar olehnya.
Tiba saatnya makan siang , aku menju kantin tempat biasanya anak-anak yang lain makan.Aku jarang sekali ke sini karena seringnya aku membawa bekal sendiri dari rumah.Tapi lain dengan hari ini , karena aku bangun kesiangan jadi tidak ssmpat menyiapkan bekal.
Drrtt drrt ..
" Halo kak aku tunggu di kantin ya.Aku nggak bawain bekal , kita makan di kantin aja ya "
Panggilan terputus dan aku mencari tempat duduk karena Kak Kevin bilang nanti dia yang pesan makanan.
" Stephany , sini aja kosong " panggil seseorang yang ternyata adalah dokter Reval.Aku mencoba melirik sekitar mencari tempat lain yang kosong.Dan ternyata sudah penuh semua , akhirnya dengan terpaksa aku menerima tawaran dokter Reval.
" Kamu sendiri aja Steph ? "
" Ah nggak dok , nanti temen saya nyusul kok.Dokter bawa bekal sendiri ya ? "
" Iya nih dibawain mamah tadi pagi , masakan mamah saya enak lho.Kamu mau nyoba ? "
" Nggak usah dok makasih "
" Nggak papa sini saya suapin , ini sendoknya masih bersih kok "
Dan Kak Kevin datang disaat yang tidak tepat ...
" Dia bisa makan sendiri nggak usah disuapin " kata Kak Kevin sambil menaruh semangkok bakso di depanku.
" Eh ini temen kamu Steph ? . Salam kenal ya saya Refal , dokter baru di sini " Dokter Refal mengulurkan tangannya tapi tidak disambut dengan baik oleh Kak Kevin.
" Udah kenalan tadi di lapangan "
" Maaf dok temen saya tangannya lagi keseleo "
" Oh gitu ya , kalau gitu saya permisi ya takut ganggu "-Dokter Refal
" Dari tadi kek " ucap Kak Kevin pelan
" Hah kenapa ? " - Dokter Refal
" Nggak papa dok , temen saya emang suka ngomong sendiri kalau lagi laper hehe " tawaku camggung.
Saat Dokter Refal sudah benar-benar pergi , aku lalu menegur Kak Kevin.
" Kak jangan kayak gitu ih , nggak enak sama Dokter Refal. "
" Bodo amat "
Lalu tidak ada pembicaraan lagi di antara kami.
" Gue balik dulu , nanti sore balik sendiri aja. "
" Kok gitu , biasanya juga dianterin "
" Kan kita cuma TEMAN " tekannya pada kata teman.
Refal Hady
