Tanpa diduga sore ini hujan turun deras sekali , bahkan mungkin ini lebih terlihat seperti badai.Udara dingin sangat menusuk membuatku memeluk diriku sendiri.
" Padahal tadi pagi cerah banget ya " ucap Dokter Refal yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
" Eh iya nih dok , mana parkirannya jauh lagi "
" Saya bawa payung tapi cuma satu , mau bareng ? "
" Dia bareng gue "
Astaga situasi ini lagi.
" Makasih dok , dokter duluan aja nggak papa "
" Oke kalau gitu saya duluan ya "
" Kakak ngapain kesini ? .. bukannya lagi marah sama aku? "
" Udah jangan banyak bacot , lo mau pulang nggak ? "
Aku sedikit berlari menyusul Kak Kevin yang berjalan mendahuluiku.Aku memeluk lengannya karena payungnya sangat kecil.
Dan pada akhirnya Kak Kevin mengantarku pulang menggunakan mobilnya.Sepertinya aku harus menjual mobilku , daripada setiap hari cuma jadi pajangan di parkiran pelatnas.
" Katanya tadi nggak mau nganterin " ledekku.
Tidak ada jawaban dari Kak Kevin yang hanya fokus menyetir.
" Kak Kevin , Kakkk , Kak Keviiin "
" Apa sih berisik banget "
" Mau Mc Flurry "
" Hm " singkat padat dan jelas
Stephanie Widjaya
" Kak besok kan libur , kita jalan sore aja ya aku mau nonton horor sama temen-temen kantor "" Siapa aja ? "
" Ada mbak Wid , Mas Indra , Dea sama ... "
" Nggak boleh , sama dokter baru itu juga kan "
" Kan ramean kak , boleh ya "
" Boleh , tapi aku harus ikut ".
Kalau Kak Kevin ikut pasti suasananya akan canggung.Tapi cuma itu jalan satu-satunya agar aku bisa nonton.Karena kalau berdua saja aku tidak yakin dia mau di ajak nonton horor.
" Yaudah kakak ikut , tapi janji ya jangan cari ribut ntar "
" Tergantung situasi dan kondisi lah "
Keesokan harinya aku di jemput Kak Kevin.
" Good morning ayang " sapaku.
" Tumben " jawabnya singkat.
" Cuek banget , kakak masih marah ya ? "
" Pikir sendiri "
" Yaudah deh nggak jadi nonton aja "
" Kenapa , tadi aja lo semangat banget kan mau ketemu Dokter baru itu "
" Astaga masih aja , jangan gitu lah kak.Dokter Refal tuh baik , lagian mana mungkin dia mau sama aku "
" Oh jadi kalau dia mau sama kamu , kamu juga mau gitu ? "
" Salah lagi kan , tau ah aku mau balik aja " kataku menahan tangis karena terlalu lelah menjelaskan kepada Kak Kevin yang sangat keras kepala.Aku membuka pintu mobil dan berjalan kembali ke apartemenku.
" Steph , kok jadi kamu yang ngambek sih. "
" Kak Kevin tuh nyebelin , udah dibilangin nggak ada apa-apa juga "
" Aku nih cowon Steph , udah pasti aku tau lah gerak gerik dia itu tertarik sama kamu "
" Hak dia lah mau tertarik sama siapa aja , kenapa aku terus yang disalahin "
" Kita masuk mobil dulu ya , kita bicarain baik-baik yuk "
" Nggak usah pegang-pegang aku bisa jalan sendiri "
Brakk .. bunyi pintu mobil yang tertutup.
Aku menyilangkan tanganku di depan dada seperti anak kecil yang sedang marah.Sementara Kak Kevin masih berusaha membujukku.
" Jangan cemberut terus dong , kamu mau kopi atau es krim atau seblak atau donat kesukaan kamu , atau .. ? "
" Tas Dior keluaran terbaru "
" Oke kita ke Plaza Indonesia sekarang "
Stephanie Widjaya
" Lepasin dulu Steph aku kesusahan nyetirnya "" Nggak mau " kataku yang masih menggelayuti lengan Kak Kevin.
Cup Cup ..
Aku mengecupi pipinya yang terlihat semakin berisi dan empuk sekali.Dan pada saat lampu merah Kak Kevin langsung menyerang bibirku tanpa ampun.
Hah hah ..
" Salah sendiri mancing terus dari tadi.