Part 15

920 140 112
                                    

"Aku ingin meminta tolong padamu, oppa." Bora duduk dihadapan Minho yang kini fokus menyantap makan malam dihadapannya, namja itu hanya diam sejak tadi dan seolah sedang memikirkan sesuatu sehingga walaupun mereka mengajaknya masuk ke dalam percakapan, ia hanya diam. Minho mengangkat kepalanya dan menatap kearah Bora, menunggu apa yang ingin diminta oleh adiknya itu.

"Ini berkaitan dengan masalah yang aku hadapi kemarin, aku tahu aku salah dengan pulang subuh tanpa mengabari eomma ataupun dirimu. Eomma sudah menegurku dan aku tahu kau tidak marah karena kau tidak mau menyakiti perasaanku." Ucap Bora, mereka semua tahu bahwa kemarin dia melakukan sesuatu dengan masuk ke club malam yang mana sudah dilarang keras oleh kakanya, namun Minho seperti biasa, walaupun Bora melakukan kesalahan atau kenakalan, dia akan berpikir dengan kepala dingin. Dia tidak pernah memarahi Bora dan bahkan seolah hampir tidak perduli, namun Bora tahu di lubuk hatinya, namja itu perduli padanya.

"Baguslah jika kau tahu dirimu salah, kau membuat eomma khawatir."ucap Minho.

"Sebenarnya ada beberapa kejadian yang terjadi kemarin. Temanku ditembak saat diclub itu." Ucap Bora dengan sedikit takut, Minho masih mendengarkan dengan tenang.

"Kau tidak mengatakan pada eomma apa yang terjadi padamu, bagaimana jika kau yang dilukai?!" Eommanya terlihat terkejut setengah mati mendengar kejujuran Bora, bagaimana bisa ia tidak tahu apa yang terjadi pada putrinya dan bagaimana bisa Bora berada ditempat yang berbahaya seperti itu.

"Bora, kau baik-baik saja kan?" Tanya Se Mi sambil menatap gadis yang kini terlihat serba salah karena harus mengungkapkan kejadian yang melibatkan dirinya beberapa hari yang lalu.

"Aku baik-baik saja, tapi temanku Steve menjadi korban penembakan karena mencoba untuk membela dirinya. Eonni, kau tahu Jaerim Oppa bukan? Dia kakak laki-laki dari Soya sahabatku." Ucap Bora

"Ya, aku mengenalnya. Apakah dia yang melakukan penembakannya?"

"Bukan dia, tapi kekasihnya. Wanita itu membawa senjata masuk ke dalam club dan saat Steve mencoba bercanda dengan Soya, dia malah menodongkan pistol lalu menembak Steve. Sekarang Steve masih belum siuman dan wanita itu kemungkinan besar akan bebas." Ucap Bora, suaranya bergetar karena rasa marah dan kebencian.

"Bagaimana bisa dia dibebaskan dengan melakukan upaya pembunuhan yang terbukti jelas seperti itu." Komentar eommanya sambil bersidekap merasa tidak terima dengan cerita yang diberikan Bora.

"Kim Mirae, pengacara pribadi Minho Oppa menjadi pengacara yang akan mendukungnya di kasus ini. Seperti yang kita tahu, Mirae eonni tidak pernah gagal dengan kasus apapun yang dia pegang dan dia tidak pernah mau kalah. Maka dari itu aku mohon pada oppa untuk membantu Steve sahabatku, dia korban yang tidak bersalah dan aku begitu menderita melihat bagaimana pelaku kejahatan menjijikan akan dibebaskan." Ucap Bora menatap kakak laki-lakinya dengan harapan, Minho tidak pernah benar-benar menolak permintaannya dan ia tahu bahwa ia akan mendapatkan dukungan penuh dari oppanya.

"Apakah aku boleh tahu nama wanita yang mencoba melakukan pembunuhan itu?" Tiba-tiba Se Mi bertanya, wajahnya tampak keruh karena sesuatu.

"Park Jiyeon." Jawab Bora dengan yakin, namun didalam suaranya terdengar nada kebencian yang dalam setelah mengingat apa yang terjadi pada kekasihnya.

"Oppa, apakah kau bisa membantuku?" Tanya Bora sambil menatap wajah kakak laki-lakinya yang kini tampak masih terfokus dengan makanan dihadapannya dan tidak tertarik dengan apapun yang mereka bahas sejak tadi, Minho memang jarang sekali tertarik dengan apapun menyangkut kehidupan sang adik, namun Bora tahu kakaknya begitu menyayangi dirinya.

"Kim Mirae, dia memang pengacara perusahaanku namun tidak ada yang bisa menjamin dia akan mau melepaskan kasus yang saat ini sudah ia pegang. Se Mi akan coba bicara dengannya untuk melihat apakah penawaran berpindah kubu akan ia terima, apakah kau sudah puas?" Ucap Minho tenang, Se Mi tampak terdiam lama.

Moral Of The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang